00

2.4K 281 10
                                    


16 Januari 2013

"Makasih ya" ucap murid perempuan dengan rambut panjang berwarna hitam pekat yang baru saja seulgi tolong, murid itu tidak sengaja menjatuhkan beberapa buku cetak nya. Seulgi yang kebetulan melihat pun akhirnya mencoba membantu, tidak ada salah nya membantu seseorang bukan?

"Sama sama" seulgi menjawab sambil menampilkan senyum khas diri nya, mata yang menyipit membentuk bulan sabit yang lucu.

Mata seulgi yang sudah sipit itu, semakin menyipit untuk mencoba membaca name tag yang tertempel di seragam murid perempuan itu.

"Irene?" Tanya seulgi memastikan. Yang langsung mendapat tatapan bingung dari murid perempuan yang baru saja seulgi tolong. Kedua alis nya terangkat, bingung.

"Kamu tau nama aku?" Murid itu-- atau bisa di sebut irene, menatap nya dengan wajah kaget, alis nya masih terangkat.

"Itu ada di name tag kamu" tunjuk seulgi mengunakan mulut nya, lalu ia terkekeh kecil

Wajah irene memerah karena malu, sepertinya irene baru ingat bahwa ia memakai name tag nama.

"Eh iya kenalin aku irene dari kelas 8-2" irene menyebut kelas karena melihat seragam seulgi dan diri nya yang sama.

Mata seulgi melebar, "ehh maaf aku tadi nggak pakek embel embel kakak, soalnya aku nggak tau kalau kak irene kelas 8" seulgi tersenyum kikuk.

Seulgi sedikit bingung, mereka satu sekolah namun baru kali ini bertemu.

Irene terkekeh, "nggak papa santai aja, jadi nama kamu siapa?" Tanya irene

"Seulgi kak dari 7-1, salam kenal kak irene" seulgi menampilkan senyum nya lagi, mata nya yang kecil pun ikut tersenyum. Pipi nya membulat lucu membuat yang melihat nya tertawa gemas.

Dari banyak nya tempat di sekolah, mereka malah bertemu di dekat halte bus, yang letak nya lumayan agak jauh dari sekolah

Dua insan itu tak menyangka pertemuan singkat itu, adalah awal dari segala nya




























23 mei 2016

Seulgi memeluk irene dari belakang, menyenderkan dagu nya di bahu irene yang sekarang sedang berpura pura terlelap

"Kak udahan ya marah nya, aku kemarin itu cuman 2 jam pergi sama devan itu juga aku terpaksa pergi berdua sama dia, karena anggota kelompok yang lain pada sibuk kak" seulgi menjelaskan lalu menenggelamkan kepala nya di leher irene, sesekali mendengus leher irene membuat irene berdecak sebal.

Biasanya bila irene sedang dalam mode tak marah, ia akan balik memeluk seulgi sambil sesekali mencium leher kekasih nya itu.

Seperti apa yang di lakukan seulgi sekarang, "kakak udahan donggg" seulgi mengerak gerakan tubuh nya, seperti orang memohon

Irene mencoba untuk tetap diam, dan tak tergoda dengan segala ke imutan seulgi

"Kak masa aku pergi sama devan 2 jam aja kakak marah" seulgi merajuk, mengangkat tubuh nya dan menindih tubuh irene agar bisa melihat wajah irene yang sekarang sedang menyamping

"Seulgi kamu itu berat, turun sekarang." Nada suara irene dingin, tapi sama sekali tak membuat seulgi takut ia malah tambah memeluk tubuh mungil itu, padahal irene sekarang sedang tidur menyamping

Seulgi menaruh kepala nya di kepala irene. Mengerak-gerakan nya, seperti kucing.

"Seulgi" tegur irene, mata nya sekarang sudah terkena rambut seulgi, dan itu sedikit sakit

"Aku nggak bakal berhenti kalau kakak nggak mau maaf in aku" seulgi bersikukuh, ia tambah mengeratkan pelukan nya

"Oke kalau gitu" irene berdiri dari tidur nya, mengakibatkan seulgi terjatuh ke belakang, beruntung ia masih di atas kasur.

"Aku tidur di sofa aja" irene hendak keluar dari selimut tapi seulgi buru buru menarik tangan irene

"Kak maaf dong, kak please jangan gini" seulgi memohon menatap irene lemah, ia sudah tak tau lagi harus bagaimana

Irene tampak sedikit luluh tapi tidak semudah itu, ia menghembuskan napas kasar. "Aku liat loh kamu pegangan tangan sama dia gi"

Mata seulgi melebar kaget, "k-kapan kak?" Ucap nya terbata

"Tuh kan mau bohong lagi" irene menatap tajam seulgi

"Kak itu dia duluan yang pegang, aku langsung lepasin kok pas kita udah mau sampe kelas. Aku mau lepas langsung tapi nggak enak kak" seulgi menjelaskan lalu bergeser mendekat ke arah irene, mencium kening irene sekilas lalu memeluk tubuh irene dari depan.

Irene tetap diam tak membalas pelukan seulgi, ia menyenderkan tubuh nya di kepala ranjang membiarkan seulgi memeluk nya erat dan membenamkan wajah nya di perut irene

Seulgi mendongakkan kepala nya, melihat ke wajah irene yang sekarang masih marah. Menatap kedepan tak ingin melihat seulgi.

"Kak hari ini kan tepat 3 tahun 5 bulan kita jadian masa kakak mau marah terus ihh, ini tangal 23 lohh" seulgi memajukan badan nya, mencium bibir irene sekilas. Hanya tempelan beberapa detik saja

Irene melototi seulgi, sedangkan seulgi hanya terkekeh. "Biasanya juga kamu nggak peduli sama tanggal kayak gini" lalu ia memutar bola mata nya malas

Seulgi menjepit hidung irene gemas, "mata nya nggak usah gitu dong, gemesin tau" goda seulgi

Irene meringis memegangi hidung nya yang sekarang sedikit memerah, "ish" ucap nya kesal lalu mendorong seulgi yang sedang menyender di perut nya

"Tidur yang bener, aku mau tidur" perintah irene lalu seulgi dengan sigap menduduk an diri nya, membiarkan irene menarik selimut

"Nggak marah lagi kan?" Seulgi sengaja mengucapkan dengan suara seperti anak kecil, agar irene luluh

"Heum" irene berdehem menarik selimut, lalu menutup mata nya bersiap untuk tidur

"Yeayyy" ucap seulgi senang, lalu tidur di samping irene. Tak lupa juga ia memeluk irene posesif

Tapi sebelum ia ikut tertidur, seulgi sekali lagi mencium bibir irene lalu berkata "good night baby, i love you"

"I love you too"











-🐼

Barbie & Ken || SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang