04. Pertentangan

662 145 5
                                    

••••

Seulgi menatap jendela kelas nya yang mengarahkan ke lapangan sekolah, hari ini kelas seulgi sedang jamkos.

Beruntung pula kelas nya berada di atas jadi dia bisa dengan mudah menatap pemandangan di bawah.

Dimana ada kakak kelas nya sekaligus pacar nya, sedang jam olahrga bersama teman kelas nya.

"Tumben banget nggak sih pak edwin nggak masuk?" Suara wendy datang dari arah depan, lalu ia mendudukan tubuh nya di meja depan seulgi.

Seulgi melirik ke arah wendy, "bapak nya lagi bosen ngambis kali" canda seulgi. Walaupun terkesan tak lucu tapi tetap saja wendy tertawa

"Tempat duduk lo kenapa gi?" Tanya wendy sambil melirik meja dan kursi seulgi, di sebelah tempat yang seulgi dudukan sekarang. "Kok lo duduk di bangku gue?"

"Gue cuman mau liat ke luar aja" ucap seulgi yang membuat wendy ber oh ria, lalu menatap ke luar.

"Eh itu kelas nya kak irene kan?" Tanya wendy, seulgi menganguk. Mata nya tetap terpaku kepada kekasih nya yang sedang tertawa sambil melempar bola basket ke arah teman teman nya

Seulgi tak sadar bahwa wendy sedang memperhatikan diri nya dengan serius, "gi" pangil wendy, akhirnya membuat seulgi menatap nya.

"Lo ada masalah nggak sama yeri? Kok kayak nya akhir akhir ini dia ngehindar ya dari kita, abis pulang dari rumah gue dia jadi kayak gimana gitu. Masa kita chat di gc aja nggak di respon sama dia, udah 3 hari loh ini" wajah wendy berubah serius, seulgi memang merasa ada yang salah dengan yeri. Karena anak itu terlihat seperti menghindar dari mereka.

Saat mereka berada di rumah wendy, lebih tepat nya hari minggu lalu, dan sekarang sudah hari rabu. Yeri sudah 3 hari mendiamkan mereka.

"Gue juga ngerasa dia ngejauh wen, tapi gue nggak buat salah apapun seinget gue"

Wendy melirik ke atas, seolah sedang berpikir. "Gue rasa gue juga nggak ngelakuin kesalahan deh"

"Kalau joy?" Tanya seulgi

"Gue juga udah nanya sama dia gi, kata joy dia juga nggak ngelakuin apapun yang buat yeri marah" mereka berdua sama sama terdiam, memikirkan apa sebenarnya kesalahan yang mereka perbuat.

"Wen pas kita pulang dari rumah lo, muka yeri kan udah nggak bersahabat gitu. Tapi pas kita makan muka dia masih santai, menurut lo dia jadi nggak santai dari kapan?"

Wendy tampak berpikir, alis nya bertautan tangan nya mengtuk ngetuk meja. "Eummm kayak nya dari pas lo angkat telpon nggak sih?"

Seulgi ikut berpikir, mengingat wajah yeri ketika diri nya mengangkat telpon. "Bukan deh kayak nya, bukan dari situ. Dia masih biasa aja pas gue angkat telpon"

Wendy menjentikan tangan nya hingga membuat suara, "oohh gue tau gi, dari sesudah lo bilang kalau itu telpon dari kak irene. Gue inget banget muka yeri langsung berubah gitu"

Alis seulgi bertautan, ingatan nya tentang yeri yang menanyakan apa benar kontak beremoticon kelinci itu adalah irene, Muncul di benak nya. "ehh iya wen, kayak nya dari situ deh. Emang kenapa sama gue yang angkat telpon kak irene?"

Barbie & Ken || SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang