2. pindah

96 5 0
                                    


"Kalau tidak salah, malam ini Dumbledore dan Severus akan datang." Jawab Remus. Aku seketika kesal.

"Untuk apa snivellus ikut?" Tanyaku sebal.

"Urusan orde. Walau perang sudah selesai, bukan berarti semua urusan selesai." Jawab Remus tersenyum.

************************************

Remus pov

Akhirnya, Dumbledore dan Snape tiba. Aku dan Sirius sudah mempertimbangkan untuk menjemput Harry dari rumah pamannya. Karena sejujurnya, akupun juga khawatir tentang Harry.

Setelah rapat, aku mulai mencoba berbicara dengan Dumbledore.

"Profesor, saya dan Sirius ingin membicarakan tentang Harry."

"Ada apa dengan Harry?"

"Aku tak mendapat kabar apapun darinya. Aku mengirim puluhan surat tetapi tak sekalipun dibalas." Potong Sirius cepat.

"Benar, professor. Lagi pula, kami berdua sebenarnya memiliki niatan untuk mengadopsinya." Tambahku.

"Jadi?"

"Bisakah kita menjemputnya? Aku yakin ia tidak akan keberatan." Tanyaku penuh harap.

"Um.... baiklah. Aku akan membantu kalian. Aku yakin Severus juga tak keberatan. Bukankah begitu?" Tanya Dumbledore selirik Severus.

Severus terlihat tak suka tetapi mengiyakan.

"Uh, baiklah professor." Jawab Severus terpaksa.

"Untuk apa snivellus ikut?" Tanya Sirius jengkel.

Aku memelototinya.

"Ia paling mengerti tentang dunia muggle. Aku yakin kita akan tersasar bila oergi tanpanya." Jawab Dumbledore tenang.

Sirius masih terlihat marah. sedangkan, Severus tersenyum sinis kearah Sirius.

"Ayo kita berangkat. Kurasa ber apparate cukub bagus." Ucap Dumbledore memecah keheningan.

Kita semua pun satu persatu menghilang.

Dumbledore pov

Kita semua ber apparate ke Privet Drive. Sesampainya disana, kita segera menuju rumah keluarga Dursley.

Remus mengetuk pintu.

"Selamat malam,"

Tak ada jawaban.

"Selamat malam," ucap Sirius setengah berteriak.

Lalu, pintu rumah dibuka oleh seorang pria gemuk. Ia terlihat kesal.

"Pergi kalian semua sebelum kutelepon polisi!" Gertaknya.

"Tenang, Dursley. Kami hanya akan membawa Harry lalu pergi." Ucapku tenang.

"Dan memastikan ia tak akan menginjakkan kaki kerumah ini lagi." Tambah Sirius kesal.

"Oh, saya sangat senang mendengarnya. Tapi sayangnya, anak nakal itu tidak tinggal disini lagi." Jawab Dursley sinis.

"Apa yang terjadi? Apa kau mengusirnya?" Tanya Remus marah.

"Oh tidak. Ia datang kemari ketika awal liburan musim panas hanya mengambil barang barangnya lalu pergi meninggalkan rumah ini seperti anak yang tak tahu terima kasih." Jawab Dursley sinis.

"Dimana ia tinggal sekarang?" Tanya Severus angkat bicara.

"Aku tak tahu pasti. Kalau tak salah aku mendengar ia berbicara tentang apartemen kecil di jalan violet bikin bikinan aku aja" jawab Dursley sebelum menutup pintu rumahnya.

************************************



depressionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang