"Apa yang terjadi? Apa kau mengusirnya?" Tanya Remus marah.
"Oh tidak. Ia datang kemari ketika awal liburan musim panas hanya mengambil barang barangnya lalu pergi meninggalkan rumah ini seperti anak yang tak tahu terima kasih." Jawab Dursley sinis.
"Dimana ia tinggal sekarang?" Tanya Severus angkat bicara.
"Aku tak tahu pasti. Kalau tak salah aku mendengar ia berbicara tentang apartemen kecil di jalan violet bikin bikinan aku aja" jawab Dursley sebelum menutup pintu rumahnya.
************************************
Sirius pov
"Hebat, semakin lama anak itu semakin susah diatur persis seperti ayahnya." Cela Snape ketika berjalan keluar perumahan Privet Drive.
"Berhentilah menghina Harry dan James, Snivellus! Kau tidak lebih baik dari mereka." Gertakku kesal. Aku tidak tahan lagi.
Sedangkan Remus mencoba menenangkanku.
"Tenanglah, Sirius. Untuk apa kau meladeninya." Ucap Remus.
"Inikah tempatnya?" Tanya Dumbledore menghentikan perkelahian kami.
Didepan kami ada sebuah gedung yang tak terlalu besar, malah cenderung kecil. Gedung tersebut dikelilingi banyak Pub dan tempat Karoke. Aku agak kaget pada awalnya. Mana mungkin Harry tinggal ditempat seperti ini. Aku tahu persis ia anak yang baik.
"Kurasa begitu. Lebih baik tanya pada resepsionisnya." Usul Remus yang pertama memasuki gedung tersebut.
"Permisi, adakah orang yang tinggal disini bernama Harry Potter?" Tanya Remus kepada Resepsionis.
"Ah iya ada. Kalau boleh tau ada keperluan apa?" Tanya Resepsionis tersebut.
"Saya ayah baptisnya. Saya meminta kunci kamarnya." Jawabku terlebih dahulu.
"Oke baiklah. Ini dikamar 30." Jawab Resepsionis itu menyerahkan kunci kamarnya.
"Jangan membuka kamarnya, Sirius. Itu tidak sopan!" Tegur Remus.
"Dengar, dari awal masuk kegedung ini, aku tahu ada yang tidak beres dengan Harry. Ia anak baik. Jika ia waras, mana mungkin ia memilih tinggal digedung kumuh ini!" Sergahku.
"Aku tidak heran jika anak Potter itu jadi anak nakal." Sindir Snivellus kasar.
"Oh, berhentilah Snape! Aku muak mendengarmu menjelek jelakkan Harry. Seakan kau lebih baik darinya!" Bentakku marah. Ia keterlaluan!
"CUKUP! Bisakah kalian diam dan kita masuk kekamar Harry??!!" Ucap Dumbledore kesal.
Kami pun memasuki kamar Harry.
************************************
Snape pov
Ketika masuk, kepalaku langsung sakit. bau alkohol, rokok, ganja, terasa berpendar di udara.
"Ugh, baunya menjijikkan." Keluhku jijik.
Kami menemukan botol Whisky bertebaran, puntung rokok di asbak menumpuk, dan koper berinisial HP.
Aku kaget sekali. Kupikir kami salah masuk kamar.Aku tahu Potter memang anak yang nakal dan keras kepala. Tapi aku tak menyangka ia akan melakukan hal semacam ini.
"Aku tidak tahu Harry merahasiakan hal semacam ini kepadaku." Ucap Sirius sedih. Remus terlihat mengelus bahunya menenangkan.
"Tapi kenapa tidak ada Harry disini?" Gumam Dumbledore.
Tiba-tiba, pandanganku terarah ke jendela kamarnya. Terlihat ada Pub yang lumayan ramai dan paling dekat apartemen ini. Seketika, aku terpikir sesuatu.
"Hey, kemari!" Seruku masih terpaku di jendela.
"Ada apa, Snivellus? Ingin menjelek jelekkan Harry lagi?" Sinis Sirius. Benar-benar menyebalkan!
"Diamlah, Sirius! Aku memiliki asumsi yang jika ternyata benar, kau tidak akan menyukainya." Gertakku.
Mereka mulai mendekat ke arahku dan aku mengacungkan jariku pada Pub yang kucurigai.
"Tidakkah satu dari kalian berpikir bahwa Potter ada disana?" Tanyaku pada mereka.
"Tak masuk akal! Harry adalah anak yang baik! Aku tahu dia!" Jawab Sirius menyangkal. Tapi terlihat dimatanya ia sebenarnya cukup yakin.
"Tapi sejujurnya aku juga berpikir begitu, bukan begitu Remus?" Ucap Dumbledore.
"Sejujurnya aku setuju. Kau melihat semua ini, Sirius. Ia sedang kacau." Ucap Remus menanggapi.
"Kalau begitu, mengapa kita tidak periksa langsung saja untuk memastikannya?" Usul Dumbledore.
"Aku setuju. Ayo, Sirius!" Seru Remus menarik Sirius yang mematung. Kami pun mendatang pub tersebut.
************************************
KAMU SEDANG MEMBACA
depression
Hayran KurguApa yang terjadi bila Harry potter menjadi bad boy alias anak nakal? ( Disini Sirius sama Remus nikah dan berencana ngadopsi Harry. dan perang udah selesai. Harry disini masih sekolah di Hogwart tahun ke empat dan gaada yang meninggal. )