4. Not fine

86 6 1
                                    

"Kalau begitu, mengapa kita tidak periksa langsung saja untuk memastikannya?" Usul Dumbledore.

"Aku setuju. Ayo, Sirius!" Seru Remus menarik Sirius yang mematung. Kami pun mendatang pub tersebut.

************************************

Sirius pov

Kami berjalan beriringa menuju Pub yang ditunjuk Snape. Sesampainya kami disana, aku masuk terlebih dahulu dan mencari Harry diseluruh sudut.

Sampai akhirnya kutemukan Harry dengan anak laki-laki seumurannya. Mereka semua terlihat kacau dan sepertinya mabuk berat. Ia memakai Skinny Jeans dan jaket kulit hitam. Tangan kanannya memegang botol Whisky dan tangan kirinya mengapit sebatang rokok.

Segera, kutarik dan kupapah ia keluar Pub sialan itu. Tak lupa kusihir teman temannya supaya lupa dengan Harry.

"Hey, Harry. Kuharap kau punya alasan yang bagus mengapa kau berubah menjadi... aneh seperti ini!" Tanyaku dengan nada kecewa. Tak kupungkiri aku kecewa dengannya. Ia tak bisa menjaga dirinya sendiri dan membuat dirinya masuk ke lingkungan pergaulan yang salah.

"Oh HeY SiRiUs... Ak-u PeStA... PuB..."

"Yah, aku tau. Maksudku, mengapa..."

"Oh astaga! Harry, kau..." belum selesai kubicara, Remus, Snape, dan Dumbledore datang menghampiri kami.

"Dia mabuk berat,"

"Cepat bawa ia ke Grimmauld place," perintah Dumbledore.

"Bagaimana... tasku..."

"Akan kubawa. Aku akan menyusul." Jawab Remus cepat kembali ke Apartemen Harry.

"Uh, lebih baik ber apparate,"

Dalam hitungan detik, mereka menghilang.

************************************

Harry pov

Semua terjadi begitu cepat. Rasanya Baru beberapa menit yang lalu aku berpesta dengan teman-temanku tapi sekarang aku sudah berada di Grimmauld place bersama sirius, Snape, dan Dumbledore. Ugh! Aku yakin malam ini akan jadi malam yang panjang.

"Astaga, kau kacau sekali," Gumam Dumbledore iba.

"Aku merasa 100% baik!"

"Kau tidak!"

Aku kaget sekali. Snape tiba-tiba membentakku. Ia melotot kearahku.

"Peduli apa kau."

Aku memalingkan mataku sinis. Ia tampak sangat kesal tetapi memutuskan diam.

"Sungguh, Harry. Jika orang tuamu melihatmu..." "mereka sudah meninggal!" Potongku kesal.

Ruangan menjadi sunyi dan dipecahkan oleh suara plop kecil bersamaan dengan kedatangan Remus sambil membawa koperku.

"Uhm, aku akan meletakkan kopermu dikamarmu lalu kita akan bicara." Ucap Remus menatap tajam kearahku. Ia pun berlalu mengangkat koperku melalui tangga.

Beberapa menit kemudian ia turun tangga dan semua orang diruangan itu terasa seperti melihat tajam kearahku.

Aku hanya duduk santai melipat kakiku dan mengeluarkan rokok dan korek api dari kantong celanaku. Sebelum aku berhasi menyalakan rokokku, Sirius berjalan kearahku dan merebut rokok tersebut kasar.

"Kau tidak akan terus hidup seperti ini!"

"Bukan urusanmu!"

"Ini urusanku! Aku ayah baptismu dan peduli padamu!"

Aku sedikit terharu tapi cepat-cepat menepis pikiran itu.

"Kau menjadi emosional, tapi sejujurnya itu tak dibutuhkan." Jawabku sarkastik.

"Ngomong-ngomong, aku suka tatomu." Puji Dumbledore melihat tato di dadaku yang sedikit terbuka.

"Oh, terimakasih kau akan menyukai tatoku yang ini." Jawabku sembari melipat lengan jaketku dan menunjukkan tato Kupu-kupu favoritku.

Semua terkejut tak menyangka aku mempunyai tato lainnya.

"Kupu-kupu ini menandakan kebebasanku." Lanjutku.

"Memangnya kau bebas dari apa? Sepertinya kau baik-baik saja." Tanya Dumbledore pelan.

Mendengar itu, aku menggeram. Bisa bisanya ia bilang aku baik baik saja.

"KAU TAU APA TENTANG HIDUPKU? KAU MEMBUATKU SENGSARA! KAU MENGIRIMKU KE TEMPAT DURSLEY SIALAN ITU! KAU MEMBIARKANKU MENGIKUTI TURNAMEN TERKUTUK ITU! DAN KAU BILANG AKU BAIK BAIK SAJA???" Teriakku kesal.

"Jaga bahasamu, Harry!" Tegur Remus tegas.

"Uhm"

Sirius pov

Harry benar-benar kacau! Baru saja kulihat dia membentak dan berbicara kasar didepan Dumbledore. Dumbledore! Astaga! Aku tak tahu harus bagaimana lagi.

"Harry! Kekamarmu, sekarang!"
Ucapku tegas menunjuk tangga.

"Kau tak ber..."

"SEKARANG! jangan keluar sebelum kuperbolehkan!"

Ia pun menarik kursinya kasar dan berlari keatas.

Bersambung...

************************************




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

depressionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang