7

40.2K 4.5K 1.1K
                                    

......

Haechan terdiam tak percaya melihat pemandangan didepannya, terlihat lautan lumpur yang membentang jauh tak berujung karena surutnya air laut.

Ia ambil napas dalam sembari melirik ember kosong yang tergantung ditangannya.

"Kenapa diam saja? Kerang nya tidak bisa masuk sendiri kedalam ember"

Haechan mendengus sebal dan melirik tajam Jisung yang berdiri dengan angkuh dibelakangnya, bocah SMA itu sangat menyebalkan dimata Haechan.

Sejak ia tinggal di rumah Yuri, Jisung benar-benar memperlakukannya seperti pelayan. Bocah itu selalu menyuruhnya ini dan itu, sama sekali tak membiarkan Haechan bernapas dengan tenang. Seperti sekarang, pemuda tinggi itu menyuruhnya masuk kedalam lumpur untuk mencari kerang, sedangkan dirinya hanya duduk santai di bebatuan pantai.

Benar-benar sangat menyebalkan.

Haechan berdecak sembari masuk ke dalam lumpur dengan menyeret ember nya. Matanya fokus menelusuri permukaan lumpur guna mencari kerang.

Pemuda manis itu berjalan dengan susah payah didalam lumpur diselimuti perasaan kesal, kenapa dia harus terdampar disini??

Di sebuah desa yang terletak pinggir laut di daerah Ganghwa-do. Haechan sama sekali tak menyangka ia berkendara sampai sejauh itu dari Seoul, yang ia lakukan hari itu hanya pergi secepat mungkin dari Mark-

Haechan menggeleng cepat saat nama terlarang itu melintas di otaknya, pemuda manis itu mengambil napas dalam dan kembali fokus mencari kerang.

Jisung memperhatikan Haechan dari jauh, remaja tinggi itu menatap lekat punggung sempit Haechan yang terlihat kesulitan berjalan didalam lumpur dan menyeringai.

Dalam hati menertawakan si manis yang ternyata cukup polos untuk dia bodohi karena sebenarnya mencari kerang itu merupakan tugasnya setiap akhir pekan utuk bahan menu dikedai nanti.

"Yaa, cepat penuhi ember nya sebelum air pasang!" Teriak Jisung membuat Haechan memutar bola matanya jengah.

"Kalau ingin cepat penuh. Turun dan bantu aku!" Seru Haechan balik sembari menatap Jisung tajam dengan berkacak pinggang.

"Tidak mau! Kau sendiri kan yang bilang akan mengerjakan semuanya. Jadi cepat kerjakan pelayanku"

Kedua tangan Haechan mengepal erat menahan kesal melihat bagaimana menyebalkan nya wajah Jisung, pemuda tinggi itu benar-benar menatap rendah padanya dan Haechan sudah tak tahan lagi.

Cukup ia direndahkan oleh bocah tengik itu selama beberapa hari tapi tidak untuk hari ini.

Haechan banting satu kerang dalam genggamannya dan berjalan menuju Jisung dengan cepat, dia benar-benar ingin menjambak rambut bocah itu sampai botak dan menendang kedua kaki panjang tak berguna nya sekarang juga.

"Jangan lari! Akan ku habisi kau hari ini!" Teriak Haechan penuh amarah membuat Jisung bangkit dari duduknya dan mengambil posisi siaga melihat Haechan yang makin cepat berjalan ke arahnya.

Namun sepertinya Tuhan sangat menyayangi Jisung, karena tiba-tiba Haechan terpeleset dan jatuh kedalam lumpur membuat tubuh kecil itu kotor berselimut lumpur.

"Hftt, Hahaha.."

Dan Jisung hanya tertawa, tertawa sekeras-kerasnya hingga perut bocah itu sakit melihat betapa bodohnya Haechan saat ini. Dan perutnya makin sakit kala ia lihat Haechan yang tak mampu bangun.

Serius, si bodoh ini yang ingin menghabisinya tadi? Jangan buat Jisung makin terpingkal!

"Orang kota memang sangat bodoh!" Seru Jisung penuh ledekan membuat Haechan makin kesal.

Back To You | MarkHyuck☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang