10

39.7K 4.4K 1.6K
                                    

........
..

"Haechan-ah... "

"Ma-mark?"

Haechan membeku dengan mata bulatnya, sama sekali tak menyangka Mark bisa menemukannya disini.

"Ini benar-benar kau Haechan-ah.... Aku tidak sedang bermimpi kan? ..."

Mark peluk tubuh yang masih mematung itu erat. Menyalurkan segala rasa yang membuncah di dadanya, semua rasa asa dan juga bahagianya.

"...akhirnya aku menemukan mu" Lirih Mark sembari memejamkan matanya dalam leher Haechan.

Pemuda tampan itu mengigit bibirnya kuat, menahan gejolak tangis lega bercampur rasa bersalahnya yang dalam.

Sekarang Haechan ada dipelukannya, dan Mark sangat mensyukuri itu namun juga menyesalinya.

Ia kepalkan tangannya kuat sembari makin menenggelamkan wajahnya dalam leher Haechan. Seandainya ia tak menjadi seorang bajingan maka Haechan tak akan pernah pergi darinya. Ini semua salahnya. Salahnya karena telah menjadi pria brengsek.

"Lepaskan"

Mark menggeleng kuat mendengar desis dingin Haechan. Tak akan, dia tak akan pernah melepaskan Haechan.

"Brengsek lepaskan aku!"

Mark makin mengeratkan pelukannya kala Haechan memberontak, berusaha keras melepaskan diri darinya.

"Lepaskan Aku!" Jerit Haechan frustasi dengan napas yang memburu, berusaha keras menahan rasa sakit dihatinya yang kembali kambuh.

Ia pukul tubuh Mark berkali-kali tapi pemuda itu tetap diam, sama sekali tak bergeming atas rasa sakit dari pukulannya.

"Lepaskan-"

"Maafkan aku" Potong Mark membuat gerakan Haechan terhenti.

"Maafkan aku... Maafkan aku... "

Setetes air mata Haechan jatuh kala ia dengar suara putus asa Mark, terdengar sangat frustasi juga terasa sakit.

"Maafkan aku Haechan-ah.. "
Bisa Haechan dengar suara itu bergetar menahan isak tangis, dan bisa ia rasakan bahunya yang perlahan basah.

Mark menangis dalam pelukannya.

Haechan memalingkan wajahnya, menatap jauh deburan ombak pantai guna menyembunyikan lelehan air matanya.

"Lepaskan aku"

Mark masih diam, sama sekali tak mengindahkan perintah Haechan.

"Lepaskan aku" Sekali lagi Haechan berucap dengan tenang namun Mark masih tetap diam membuat pemuda tan itu kembali dilingkupi amarah.

"BRENGSEK BERAPA KALI KUBILANG! LEPASKAN AKU-"

BUGH...

Haechan mematung melihat Mark yang terjatuh karena seseorang menarik kuat tubuh pemuda itu. Dan ia hanya bisa membulatkan matanya kala melihat Jisung yang dengan cepat memukuli Mark.

Remaja tinggi itu dengan membabi buta terus melayangkan tinjuannya tanpa henti, sama sekali tak memberikan celah untuk Mark membalas.

Selepas Haechan pergi dari kamarnya, Jisung bergegas pergi menyusul Haechan. Berniat meminta maaf karena tindakannya memang cukup keterlaluan dan apa yang dia dapat.

Melihat Haechan yang tengah dipeluk paksa seorang pemuda tentu cukup untuk membangkitkan emosinya. Dan dengan cepat ia tarik pemuda itu dari tubuh Haechan lalu memukulinya.

"Jisung-ah hentikan.. "

Panik Haechan kala remaja itu terus memukuli Mark tanpa henti, belum lagi melihat Mark yang hanya diam menerima semua serangan Jisung tanpa perlawanan.

Back To You | MarkHyuck☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang