Chapter 12 : Found

1.1K 150 30
                                    

Tenn membiarkan rambutnya tergerak oleh angin. Dia sedang duduk di bangku taman yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan grupnya, Re:vale, IDOLiSH7, dan ZOOL.

Daun daun berwarna orange sudah mulai berguguran.  Sebentar lagi musim gugur akan berakhir. Setiap saat-saat ini, Tenn selalu mengingat Riku.

Bagaimana keadaannya? Apakah dia berada di tempat yang hangat? Apakah dia ditemani oleh orang-orang yang baik?

Selama 5 tahun, Tenn selalu bertanya-tanya tentang hal itu di dalam hatinya. Apakah keputusannya untuk mengikuti Kujou Takamasa adalah hal yang benar?

Tenn tidak tau.. Tapi dia tidak menyesal telah melakukan itu.

Apakah meninggalkan Riku adalah keinginannya?

Tentu saja bukan. Tenn sangat menyayangi adik kembarnya itu. Tidak pernah Tenn mengeluh bila dia harus menggantikan orang tuanya untuk merawat Riku.

Masa kecil mereka benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan bagi Tenn.

Sepulangnya Tenn dari sekolah, dia langsung menuju rumah sakit tempat Riku dirawat. Menghabiskan waktu dengan bermain bersama atau membaca buku bersama.

Terkadang bila Riku memaksa ingin main keluar, Tenn akan menolaknya dan menawarkan bahwa mereka dapat melakukan apapun selain itu.

Suatu saat Riku pernah ingin mencoba bertukar peran. Dia ingin mencoba berpura-pura menjadi Tenn yang pulang sekolah sambil menggendong tas sekolah. Tenn berpura-pura menjadi Riku yang duduk di ranjang rumah sakit dan meyambut Riku.

Namun karena mereka tidak mungkin bertukar baju, Riku menjadi terlihat seperti pasien yang ingin berusaha kabur dari Rumah Sakit. Karena itu, mereka berdua dimarahi oleh perawat yang sedang berjaga.

Tenn tertawa kecil mengingat hal itu. Riku adalah orang yang berharga bagi keluarga Nanase. Mereka bersama-sama melindungi Riku.

Karena itulah Tenn tidak menyesal saat dia memutuskan untuk meninggalkan keluarganya demi keselamatan Riku.

Namun kali ini, Tenn merasa gagal. Seharusnya dia tau, kalau kejadian buruk dapat terjadi pada Riku. Seharusnya dia menjaga Riku dengan lebih baik lagi.

“Riku..”

‘Dimana kamu sekarang?’

Tenn menutup matanya. Merasakan hembusan angin di wajahnya.

“Hidup tidak akan terasa berat bila kamu mensyukuri apa yang kamu punya,”

Tenn menoleh pada suara yang berasal dari sebelahnya. Dia melihat kakek-kakek yang duduk di sampingnya tersenyum menatapnya.

“Kamu, Tenn-kun, kan?”

Tenn menatap tajam kakek itu, “Bagaimana anda tau?” Dia merasa sudah memakai penyamaran lengkap yaitu memakai topi, masker, dan kacamata.

“Tentu saja aku harus tau semua orang yang mempunyai hubungan dengan Riku,” jawab kakek itu tenang.

Mendengar nama Riku disebut, Tenn langsung siaga, “Anda kenal dengan Riku?”

Kakek itu mengangguk, “Tenn-kun sedang mencari kembaran mu itu kan? Ikuti aku,”

Kakek itu berdiri dan mulai berjalan keluar taman.

Awalnya Tenn ragu. Dia bukan lah Riku yang bisa begitu saja mengikuti orang asing.

Tapi dia merasa tidak punya pilihan lain. Dia akan melakukan apapun asal adik kembarannya itu ditemukan.

Tenn baru akan mengikutin sang kakek ketika namanya dipanggil.

“Tunggu, Tenn!”

“Tenn!”

WiSH to PROTECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang