Chapter 14 : Tell

1.2K 130 14
                                    

Test test

Halo?

Konnichiwa minna-san!

Hehe.. ada yang masih nungguin cerita ini?

Aku minta maaf banget banget banget buat yang masih nungguin cerita ini, atas keterlambatan yang sangat lambat ini 😭😭

So tanpa berlama-lama, selamat membaca!

-
-
-

Setelah dirasa tidak ada obrolan, Tiba-tiba Gaku menyeletuk.  “Omong-Omong.. Tidak kah kalian merasa rumah ini terlalu sepi?”

Iori mengangguk, ”Selama perjalanan untuk bertemu Nanase-san, cuma terlihat para bodyguard dan pelayan,”

“Padahal rumah ini besar sekali..” gumam Mitsuki.

“Tapi sebagai gantinya, ada banyak foto-foto terpajang,” ujar Tenn sambil memandang ke seluruh kamar.

Foto-foto yang dipajang di kamar tempat Riku dirawat kebanyakan adalah foto pemandangan. Namun tidak sedikit diantara nya juga terdapat potret yang didalamnya terdapat dua orang.

Touma yang merasa penasaran berjalan ke arah nakas dekat tempat tidur Riku dan mengambil salah satu foto berbingkai emas.

Haruka yang menyadari niat Touma, memutuskan untuk mengikuti Touma dalam diam.

Sambil memandang foto itu, Touma menunjuk pada pria dewasa berambut violet yang sedang tersenyum dalam foto tersebut. “Ini.. Rei Ojii-san?”

“Sepertinya begitu.” Jawab Tamaki yang ikut memperhatikan benda di tangan Touma itu.

“Lalu, siapa anak ini?” Tanya Nagi sambil menunjuk anak kecil yang memegang bola sambil tersenyum lebar di samping Rei.

“Hei Touma.. Sepertinya anak ini terlihat tidak asing..” Haruka menggumam.

“Huh? Apa kamu kenal anak ini, Haru?”

“Ah, dia adalah—“ Riku baru ingin menjawab ketika pintu kamar tiba-tiba terbuka.

“Riku!!” Ryo menerjang masuk ke ruangan. Dia menemukan targetnya sedang berbaring di atas ranjang memandanginya dengan bingung.

“Ryo-san??” ZOOL menatap Ryo kaget. Mereka tidak menyangka bahwa ketua agensi mereka yang sibuk itu akan datang kemari.

IDOLiSH7 dan TRIGGER juga tidak kalah kaget. “Tsukumo-sachou?”

Tanpa mempedulikan para idol, Ryo berjalan cepat mendekat ke arah ranjang. Dia mengambil alih tempat Tenn dengan menggesernya memakai tubuhnya. Membuat yang lebih muda mengerutkan kening menahan marah.

“Riku, kamu harus segera pergi dari sini!” Ryo melepaskan alat bantu pernapasan yang Riku pakai.

Dan seketika seluruh ruangan dipenuhi suara-suara panik dan bahkan marah.

Touma melebarkan matanya. “Ryo-san?!”

“Hei! Apa apaan ini?!” Tenn berteriak.

“Apa yang anda lakukan??” dari sebrang Ryo, Iori ikut meninggikan volume suara nya.

“Tenang saja, aku membawa inhaler di kantongku,”

Tidak ada yang sempat mengehentikannya saat Ryo membawa Riku ke dalam gendongannya, lalu berjalan keluar dari ruangan meninggalkan ke tigabelas idol yang masih belum dapat mencerna tingkahnya.

“Tsu-tsukumo-sachou?” Riku di dalam dekapan Ryo akhirnya membuka mulutnya.

“Riku, kita harus segera pergi dari sini. Dan ingat, jangan pernah mempercayai seorang Tsukumo sekali pun!” Ujar Ryo masih dengan berjalan cepat.

WiSH to PROTECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang