The Villain Has Something to Say

79.2

BAB 79

[Nine-Petal Lotus Seizure the Sky dan Mo Qing]

Penerjemah: Raelia Namira

__________

Mereka tidak bisa membuang lebih banyak waktu, jadi mereka berhenti bertengkar. Mereka hanya bisa mendengar suara kecil berdering di tengah gua. Mo Qiu melihat sekeliling dengan waspada, sementara Luo Jianqing merasa lega dan melihat ke tengah gua.

Cahaya cyan mengalir di bagian tengah dasar gua seperti ikan yang sedang berenang.

Satu demi satu muncul.

Pada akhirnya, sepuluh ribu ‘ikan’ berkumpul di tengah, memunculkan cahaya yang sangat menyilaukan. Ketika Luo Jianqing dan Mo Qiu membuka mata mereka lagi, sosok kerangka tua muncul tepat di depan mereka.

Mo Qiu dikejutkan oleh pemandangan ini, namun Luo Jianqing tampaknya tercerahkan. Dia berjalan menuju kerangka itu, kemudian tiba-tiba memberikan penghormatan dengan membenturkan kepalanya tiga kali ke tanah.

Dalam kehidupan sebelumnya, dia telah bersujud di depan Senior Mo Qing. Kemudian menyerap kekuatan yang tersisa di tulangnya. Sekarang dia melakukannya lagi, masih tiga kali bersujud, hanya untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada penyelamatnya di kehidupan sebelumnya.

Setelah berdiri, Luo Jianqing mendengar desahan lembut dan dalam yang diwarnai dengan sedikit kesenangan.

Suara itu lembut dan anggun, dengan nada yang meninggi menjelang akhir, seperti batu giok yang indah dan halus. Luo Jianqing mengangkat kepalanya dengan keheranan. Mo Qiu juga menyipitkan matanya dan menatap sosok yang tiba-tiba ini.

Sebelum mereka menyadarinya, seorang pria tampan dan anggun berbaju hijau telah muncul di samping sosok kerangka itu! Dia menyisipkan sebuah jepit rambut giok berwarna hijau di rambut hitam tebalnya. Kata-kata saja tidak bisa mengungkapkan kecantikannya. Tidak seperti Mo Qiu yang kecantikannya merupakan kombinasi terbaik dari karakteristik pria dan wanita, atau seperti Luo Jianqing yang kecantikannya nyaris sempurna. Kecantikan pria ini bisa disebut dengan kecantikan yang mulia, tidak terikat, dan mandiri.

Dia menurunkan matanya dan menatap Luo Jianqing dengan lembut.

Luo Jianqing menatapnya dengan heran, tidak mengucapkan satu kata pun untuk waktu yang lama.

Akhirnya, pria itu tersenyum lebih dulu dan bertanya, “Mengapa kamu bersujud tiga kali di padaku?” Suara sangat halus, seperti musik dari surga.

Luo Jianqing masih berlutut di tanah dengan ekspresi bingung. Mendengar itu, dia bertanya tanpa sadar, “... Senior Mo Qing?” Pria muda berbaju hijau itu tidak menjawab tetapi justru bertanya lagi.

Luo Jianqing berdiri dan memberi hormat, “Ada sesuatu yang terlalu rumit untuk dijelaskan, tetapi sebagai seniorku, kamu pantas mendapatkan sujudku. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini. Aku[1] adalah murid Puncak Yu Xiao di Gunung Tai Hua, dan ini adalah ...” Setelah jeda, Luo Jianqing berbalik ke samping untuk memperkenalkan Mo Qiu, “Ini adalah teman hidup dan matiku, Mo Qiu.”

[1] aku di sini sebenarnya adalah junior/generasi yang lebih muda, tapi akan rumit jika menggunakan junior ini atau junior itu, jadi aku menggantinya dengan ‘aku’.

Pria itu sedikit terkejut dan mengerutkan alisnya yang tipis. Dia menatap Mo Qiu, sementara Mo Qiu juga menatapnya. Mereka tidak berbicara pada awalnya, namun sebelum pria itu mulai membuka mulutnya, Mo Qiu berkata, “Leluhurku.”

Ya, saat pria itu muncul di dasar gua, Luo Jianqing sudah tahu siapa dia -

Mo Qing.

Di dunia ini, siapa yang bisa memiliki sikap yang begitu anggun dan halus seperti ini kecuali Mo Qing? Pria di depannya hanyalah kesadaran semata, bahkan bukan jiwa yang tersisa, tetapi itu cukup kuat untuk memberikan tekanan pada kehidupan primordial Luo Jianqing. Hanya orang seperti dia yang bisa menjalin persahabatan yang tak tergoyahkan dengan Maha Guru Jiu Lian 30.000 tahun yang lalu. Mereka bekerja sama dan melakukan perjalanan melalui Benua Xuan Tian bersama. Mereka berdiri di atas semua talenta terbaik di dunia!