Sepanjang hidupku-Pilot
Ketika kita tidak percaya pada kenyataan, kenyataan tetaplah kenyataan. Sepahit dan seberat apapun itu, dia tidak bersalah. Karena semuanya Nyata.
-Lilulu Alsava***
Author POV
19.35
Setelah Lulu selesai melakukan ibadah sholat, dia kembali tertidur dengan posisi bersender disamping ranjang dan memeluk bingkaian foto ibunya.Nah gini kek tidurnya kalem gitu-Author memuji Lulu
AUTHOR SAKIT JIWA. INI LAGI SERIUS GOBLOK!😭👎-Lulu ngegas Mulu.
Matanya sembab dan terlihat jelas dia habis menangis. Lulu juga masih mengenakan mukenanya.
Tok tok tok
Ada yang mengetuk pintu kamar Lulu lembut. Sontak Lulu terbangun dan mengucek matanya.
"Siapa?" Tanya Lulu serak khas orang bangun tidur pada orang yang berada diluar pintunya.
"Lulu, ini ayah nak" Kata ayah lembut.
"Ayah?" Guman Lulu bertanya-tanya
"Bentar yah" sambungnya sambil merapikan mukenanya.Lulu tidak takut berhadapan dengan ayahnya justru dia mau berbicara empat mata dengan ayahnya. Lulu mau meminta maaf.
Cklek
Pintu kamar terbuka memperlihatkan ayah Lulu yang tersenyum hangat. Dan dibalas senyuman tulus dari Lulu.
"Ayah, maafin Lulu yah hiks" kata Lulu seraya memeluk ayahnya sambil menangis lagi.
Inilah yang Lulu suka dari ayahnya. Jika ayahnya marah, dia akan segera melupakan apa yang terjadi dan kembali seperti semula.
"Enggak sayang, ayah yang minta maaf. Ayah sudah keterlaluan sama kamu tadi. Maafkan ayah sudah menampar kamu ya nak?" Kata ayah Lulu yang memegang pipi Lulu.
"Enggak yah, hiks. Ayah gak akan nampar Lulu kalau Lulu gak bertingkah seperti anak kecil tadi. Lulu yang salah bukan ayah." Lulu makin memper-erat pelukannya.
Ayah Lulu semakin merasa bersalah atas sikap Lulu yang seakan-akan mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Seharusnya dia berfikir dua kali untuk menampar anaknya yang masih dibilang kecil ini.
Akhirnya ayah Lulu mengajak Lulu masuk kekamar Lulu dan membawa Lulu menuju balkon kamar Lulu yang lumayan besar. Disana ada dua kursi dan meja ditengah-tengah.
Balkon Lulu menghadap langsung ke taman belakang. Malam yang sunyi dan lampu taman yang indah semakin membuat pemandangan bertambah indah, seolah mendukung keseriusan Sepasang ayah dan anak melakukan perbincangan.
Lulu mulai berhenti menangis dan membiarkan ayahnya untuk memulai berbicara.
"Lulu, kamu sudah besar kan?"
"Udah dong yah, kan harusnya Lulu udah kelas 6 dan itu artinya Lulu mau SMP" ucap Lulu semangat
Ayah tersenyum simpul "Berarti ini sudah bisa Lulu mengerti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Berharap
HumorTentang harapan, yang selalu aku harapkan. Satu kata, Yang akan menjadikan kamu mempercayai sesuatu yang akan terjadi dimasa depan. Menunggu adalah salah satu konsekuensi yang harus aku sanggupi. Tapi semua sia-sia hanya karna dia memandang kekurang...