Seberapa pantas -Sheila on 7
Dan untuk pertama kalinya, rasa ini jatuh kepada orang yang bahkan kudekati saja membuatku dijauhi
-Sesil Rashela
***
Setelah berganti baju, Lulu keluar kamar mandi tanpa mengucapkan apa-apa. Tatapannya kosong seakan dia mayat hidup yang berjalan.
Sekarang, dia sedang berada didalam mobilnya menuju rumah, dia melupakan sesuatu.
Enggak, enggak, enggak. Hanya kata-kata dan suara Yudha yang terus berputar dikepalanya, namun sedetik kemudian dia sadar bahwa semua itu benar.
'Gue apaan sih. Yudha tuh bener. Dia mana mungkin suka sama gue.' batin Lulu setelah sadar.
"Ayah, jangan belok kerumah. Lulu mau nginep dirumah Sesil, plis yah, boleh ya" Lulu memohon.
"Kok tumben? Biasanya Sabtu Minggu cuma ngurung diri dikamar" Kata emak new nya Lulu
Lulu langsung melotot, melupakan keputusan yang belum 24 jam dia ambil. "Suka-suka gue, emang Lo doang yang boleh keluar?" Lulu nyolot se nyolot-nyolotnya sambil berkacak pinggang menghadap kiri depan. Dia memang duduk dibelakang sementara orang tuanya didepan.
"Ekhem!" Skakmat. peringatan ayah mengembalikan ke-amesiaannya yang lalu. Dia tertunduk lemas dengan wajah sebal. Sekilas dia melihat emak new nya senyum jahat kearahnya.
"Minta maaf dulu sama ibu. baru ayah anterin kerumah Sesil" kata ayah Lulu menekan kata ibu.
Lulu menghela nafas berat tapi sangat pelan, tidak ada yang mendengar bahwa Lulu sangat terbebani karena permintaan ayahnya. Tapi dia harus paksakan karena cuma dengan ini dia bisa bebas.
"Ibuuuuuuu lulu minta maap" ucap Lulu ogah-ogahan.
"Apa? Apa? Sayang, ibu gak dengar" kata Ibu Andra bikin Lulu naik darah.
'Nih orang minta digampar ya?' tanya Lulu pada dirinya sendiri.
"Ibu. Lulu. Minta. Maaf." Kata Lulu menjeda-jeda supaya didengar dengan baik. Ibu Andra tersenyum kemenangan dan mengangguk.
***
"Assalamualaikum, SPADA, SESIL. I'AM COMING" Ucap Lulu berisik didepan rumah Sesil.
Tak ada jawaban. Dia kembali berteriak. Mengetuk depan pintu sesil. Dia binggung tapi seketika kepintarannya muncul. Dia mengeluarkan handphonenya.
Sesil.R
Lulu didepan rumah Sesil nih
Tak ada jawaban sampai akhirnya pintu terbuka, bukannya menyambut Lulu, Sesil malah memperlihatkan wajahnya yang sembab seperti habis menangis. Senyumnya pun terbalik alias dia lagi manyun.
Lulu tercengang melihat sepupunya ini. Seperti orang ditinggal kawin tapi mana mungkin. Sesil langsung menghambur kepelukan Lulu dan menangis lagi.
"Orang kalo baru Dateng itu disambut kek, diajak masuk dulu, dikasih minum kalo bisa, ini malah ditangisin" ucap Lulu menyindir sepupu yang 2 tahun lebih muda ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Berharap
HumorTentang harapan, yang selalu aku harapkan. Satu kata, Yang akan menjadikan kamu mempercayai sesuatu yang akan terjadi dimasa depan. Menunggu adalah salah satu konsekuensi yang harus aku sanggupi. Tapi semua sia-sia hanya karna dia memandang kekurang...