Part 35 (end)

36.4K 1.3K 158
                                    

Happy reading gays 💅

Tittttttttttttttttttt....

Bunyi alat pendeteksi jantung seketika memenuhi ruangan

Tangan Ainsley yang menggenggam tangan Aldrich terjatuh lemas

Mata indah itu terpejam erat

Bibir yang juga mulai memucat

"Ain bangun, Ain plis aku mohon bangun, bangunnnn" Teriak Aldrich , tangannya mengguncang badan Ainsley

Sayang nya tubuh itu tak bergerak sedikit pun

"Ainsleyyyy" Teriak Patricia saat melihat Ainsley tak bergerak sama sekali

"Gak nak mama mohon bangun, mama baru bahagia hikss karena kita bersama sama tapi kenapa kamu mau pergi hiks nak mama hikss mohon" Racau Patracia ia tak rela jika Putrinya yang baru bertemu dengannya baru hidup bersama sama dalam beberapa bulan sekarang harus meninggalkannya

"Permisi saya periksa dulu" Dokter Dan para suster mulai memeriksa Ainsley

"Dok denyut nadinya tidak ada dok" Ucap salah Satu suster yang memeriksa denyut nadi Ainsley

"GAK GAK LU SALAH PERIKSA" Teriak Aldrich

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun Ainsley tak bisa kami selamatkan, pendarahan di kepalanya terlalu parah, sekali lagi kami minta maaf" Ucap sang dokter sambil tertunduk

"Ainsley Al" Racau Yesha dipelukan Alfi

"Stt tenang ya, pasti Ain udah tenang" Alfi mencoba menguatkan dirinya termasuk Yesha istrinya

"gak kamu gak boleh pergi, gak boleh tinggal in aku, aku mohon" Aldrich saat ini benar benar kacau

"Al udah ya" Ucap sang mama

"GAK, GAK AINSLEY HIKS JANGAN PERGI AKU MOHON HIKS" Teriak Aldrich di depan jenazah Ainsley

"Kenapa kamu harus pergi? Kenapa? Hiks aku cinta kamu Ain"

🔱🔱🔱🔱

Pagi yang cerah namun semua orang yang berada di pemakaman sedang berkabung

Nyonya Patricia bahkan sampai pingsan Berkali kali

Sedang kan yesha ia menangis terus di pelukan Alfi suaminya

"Kenapa kamu ninggalin aku?"

"Kenapa? Harusnya kita jadi pasangan bahagia sekarang, tapi kenapa kamu pergi duluan? Disana pasti udah gak sakit lagi kan?" Ucap Aldrich  sambil mengelus papan nisan
Yang tertulis

Ainsley Alsava Beatarisa Alexander
Binti
Peter Alexander

Tgl lahir: 16-08-2003
Tgl wafat: 25-09-2020

"Udah ya jangan nangis Al, iklasin Ain" Vio berusaha menenangkan putranya

Ia tahu putranya Sudah mempersiapkan semua nya namun itu semua hanya akan jadi sebuah kenangan

"Dek, kita belum ngerasain quality time bareng bareng, kenapa kamu harus pergi duluan?" Ucap Sadewa

Sedangkan elang ia tak banyak bicara bahkan ia hanya berdiam kaku
Tapi dibalik kacamata hitamnya mata tajam itu berkaca kaca, adik perempuan satu satunya yang dari dulu ia ingin ajak bermain, bercerita, melindungi sang adik

Tapi itu semua belum tercapai

"Al ada surat dari Ainsley" Ucap Rara sahabat satu satunya Ainsley

"Sebelum meninggal Ainsley sempat nitip surat ini" Ucap Rara

Sampai di rumah Aldrich segera membuka surat dari Ainsley

Dear Aldrich

Kalau kamu baca surat ini aku udah tenang disana, gak akan ada rasa sakit lagi, aku mau ucapin makasih Sudah pernah melindungi disaat aku tidak punya siapa siapa untuk berlindung, terima kasih pernah membuat cerita bersama, terima kasih Sudah pernah memberi luka, Dan untuk kesekian Kali nya terima kasih Sudah ingin melamar ku walaupun semua itu tidak terjadi, jangan sedih atau menangis karena seorang ketua tak akan pernah lemah hanya karena seorang perempuan

Kamu berhak bahagia dengan seseorang nanti nya, Dan nanti nya akan ada seseorang yang menggantikan posisiku dihatimu, jalani hidupmu dengan senyum karena aku suka senyummu senyum mu bagi ku candu
Tapi aku hanya bisa menikmatinya sesaat aku bukan wanita beruntung yang bisa menikmati senyum mu setiap pagi nanti nya, atau sebelum tertidur aku tak bisa menikmati senyum itu

Akan ada wanita yang beruntung yang bisa menikmati senyum mu setiap waktu setiap saat Dan setiap hari,
Suatu saat akan ada cerita baru lagi tentang diri mu Dan dia

Jika suatu saat kamu punya seorang yg kamu cintai jangan pernah membuat nya kecewa atau menangis
Buat ia bahagia buat ia merasa beruntung memilikimu

Dan suatu saat kamu harus kenalin perempuan special mu ke aku, karena aku ingin tahu mana perempuan yang bisa membuat mu Tersenyum seperti dulu

Hari ini kamu boleh menangis tapi untuk hari esok Dan selanjutnya jangan lagi menangis

Aku tak suka mata tajam itu mengeluarkan air mata, aku suka saat mata tajam itu menatapku lembut setiap saat

Dan satu lagi rubah sikapmu agar tak dingin lagi kepada orang lain, cobalah untuk ramah kepada siapapun

Sekali lagi terima kasih untuk cerita kita walaupun hanya sesaat tapi aku mencintaimu❤

From: Ainsley
To : pangeran kulkas

"Gak akan ada yg bisa bikin gw senyum kecuali lu, gw maunya lu Ain
arghhhhh" Aldrich menjambak kasar rambut nya ia kacau hari ini

Hari ini adalah hari yang tak akan pernah dilupakan Aldrich





Hai.... Aku upp ini ending gaysss
Maaf ya yg minta happy ending aku kasih nya sad ending
Tenang habis ini ada happy nya di extra part selanjutnya

Aku pengen tau siapa yg nangis pas baca chapter ini?

Dan makasih banyak yg Udah support AlSTON sampai tamat
Karena support kalian aku jd semangat

Jgn lupa vote and comment
See u extra part gaysss

ALSTON (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang