Perjalanan◇ Part 4

11 7 8
                                    

Cermin Kenangan
oleh
Yen Yen

《Perjalanan◇ Part 4》

Jumat, 25 September 2020

--NARATOR--
Siren disini~
ada yang merindukan aku?
tidak ada ya?
mmm~ tidak apa-apa

Aku akan melanjutkan untuk membawakan kisah perjalanan Yena.

Mungkin ada banyak typo dalam part ini, tolong silahkan beri tahu aku kalau menemukannya.

Selamat membaca!!
▪▪▪▪▪▪

Yena melintasi hutan perbatasan dan memasuki wilayah kerajaan Yorkie.

Kerajaan Yorkie adalah kerajaan yang cukup damai walau ada beberapa kekacauan kecil, setidaknya ada beberapa orang yang memiliki hati nurani di kerajaan ini.

Aria adalah gadis kecil yang bersemangat, ia memiliki wajah imut dan lucu.

Gadis kecil ini dibesarkan dengan cinta oleh kedua orang tuanya.

"Ada mobil terbang?!"Seru Aria sambil melambai ke mobil terbang itu.

Mobil terbang itu tidak lain dan tidak bukan adalah mobil terbang Yena.

Yena yang melihat gadis kecil bernama Aria ini menjadi tertarik.

Dia merasakan aura yang sangat akrab tapi Yena tidak tahu apa itu.

Yena mendaratkan mobil terbangnya ke tempat Aria.

Setelah mendaratkan mobil terbangnya, Aria tersenyum bahagia.

"Uwoaaah, mobil terbang yang sangat cantiknya"Seru Aria sambil mendekat ke mobil terbang Yena.

Yena perlahan-lahan turun dari mobilnya dan sosok wanita dewasa terpancarkan dari dirinya.

Meskipun wajah Yena terlihat malas tapi itu juga terlihat agak santai jadi tidak terlalu terlihat kalau Yena memiliki ekspresi malas.

"Gadis kecil siapa namamu?"Tanya Yena dengan senyuman.

Aria membalas senyum Yena dan menjawab"Namaku Aria"

Yena mengangguk dengan jawaban Aria.

"Kakak, kakak sangat cantik dan dewasa!"Puji Aria dengan jujur sambil memeluk Yena.

Yena merasakan ada sesuatu yang salah namun dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Dia melihat ekspresi Aria yang berubah menjadi keji sambil menahan sesuatu yang tidak menyenangkan.

Yena mengucek matanya dan menatap Aria lagi.

Aria memiliki wajah imut yang masih tersenyum.

Wajah gadis kecil ini sangat cantik.

Mungkin wajah jahat Ariaa itu hanya perasaannya saja, Yena melihat langit yang masih cerah ini hari yang indah pikir Yena.

Dia menatap wajah Aria sekali lagi dan menyentuh pipinya.

"Kamu terlalu manis"Kata Yena dengan senyuman dan menunjukan gigi putihnya. Ada beberap cabai disana dan terlihat agak kuning meskipun itu masih putih.

Bisa dikatakan Yena tidak menyikat giginya selama beberapa hari.

Yena adalah pemalas, dia selalu gosok gigi dan mandi, setidaknya satu kali sekali tapi semua itu dipaksa oleh Sweety.

Karena Sweety tidak ada maka Yena belum mandi ataupun membersihkan dirinya.

Yena memiliki bau asem dan Aria yang tidak tahan lagi mulai memperotes Yena.

"Kakak cantik tapi bau"Ucap Aria dengan wajah polos.

Yena tersentak kaget dan cemberut.

Dia tahu dirinya belum mandi dan bau, Yena menjadi kesal atas perkataan jujur Aria.

"Kalau bau tak usah dekat-dekat!"Kata Yena dan kembali ke dalam mobilnya.

"Kakak! Jangan pergi!"Aria menghentikan Yena dengan menarik tangannya.

"Beri aku alasan untuk tetap tinggal disini?!"Tanya Yena sambil menyilangkan tangannya sambil membuat ekspresi sombong.

Mungkin pose ini akan berhasil untuk mendapatkan martabatku kembali, bagaimana pun! Aku tidak boleh mempermalukan diriku sendiri pikir Yena dalam hatinya.

"Disini ada pemandian air panas! Cukup untuk bermalas-malasan selama beberapa hari"Jawab Aria sambil menguatkan dirinya dihadapan Yena.

Sial bau sekali kau pemalas! Pikir Aria dalam hatinya.

Mendengar kata bermalas-malasan, Yena menjadi bersemangat.

Matanya berbinar seolah dia menemukan tujuan hidupnya.

"Kalau begitu ayo, tunjukan pemandian air panasnya kepada kakak ini"Perintah Yena dengan tak sabar.

"Dengan senang hati"Jawab Aria dan memimpin jalan untuk ke pemandian air panas.

Yena tanpa curiga mengikuti Aria.

Aria sedang terkikik sambil menunjukan ekspresi jahat.

Senyum jahatnya seperti milik Sweety tapi dalam bentuk wajah gadis kecil.

Yena tidak sadar akan hal itu.

Keduanya pun pergi berjalan memalui hutan.







--TO BE CONTINUED--

Cermin Kenangan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang