Lupakan?

3 1 0
                                    

Taman kota tampak sepi disore dini hari. Senja menatap pria yang ada di depannya ini dengan gemas, cara makan nya seperti tidak diberi makan satu tahun saja.

" Rakus bat anjir " Cibir senja

" Heh gue ni laper yee, btw ngapa ku ngecht gua ngajak makan di taman? Bukan nya tadi fajar di apart lo ya "

" Gausah bahas dia bisa gak dan " Orang yang dipanggil dan itu mengangkat satu alisnya

" Lupain ja, buka lembaran baru dan kalo lo mau gua juga bisa bantu lo lupain dia " Gemas dengan cara wildan bicara seolah olah manusia dihadapannya ini adalah hiburan untuk nya

" Najis bat anjirr, emang nya lu bisa bantu apaan? " Sebal mendapatkan respon seperti itu wildan malah menatap sinis senja
Tapi bukan nya kelihatan seram malah sebaliknya wildan justru terlihat imut

" Heh kunyuk muka lo itu ga cocok di serem seremi gitu anjing " senja tertawa dengan sedikit menoyor kepala wildan

" Bangsat... Huk.. Hukk " Akibat ulah senja yang dengan sengaja menoyor wildan yang sedang makan, alhasih dia tersedak " Gila lo yaa, kalo gua mati gimana anjim "

" Lah bukti nya lo kaga mati kok " bantah senja yang masih tertetawa renyah

***

" Mau sampai kapan lo nunggu senja jar? Ga bosen apa lo? Lagian 5 tahun lalu bukan salah lo sepenuh nya " Aldi yang sejak tadi memperhatikan fajar yang terus diam padahal ia sudah bersusah payah mencari topik untuk di bahas

" Lo bisa buka hati lo buat kanaya jar, dia yang selalu ada buat lo 3 tahun ini, dia yang selalu ada saat lo butuh seseorang " Fajar yang tadinya diam menoleh sedikit ke arah aldi " 3 tahun bukan hal yang gampang untuk seorang perempuan yang udah sabar ngadepin lo " Merasa sudah jangah melihat kelakuan sahabatnya ini yang terus terusan merasa bersalah terhadap perempuan bernama senja itu, walau ia akui memang sahabat nya ini salah, tapi tidak sepenuh nya.

" Urusan hati bukan urusan lo " Fajar bangkit dari duduk nya menuju keluar apartemen. Didepan apartemen dia sedikit terkejut melihat perempuan yang ada di hadapannya ini.

" Ngapain? " Tanya fajar ketus

" Aku buatin sup ayam kesukaan kamu nih, dimakan ya so-,, " belum selesai perempuan itu bicara fajar sudah memotong nya lebih dulu " Didalam ada aldi nay lo bisa makan bareng dia " ucap nya yang sudah berlalu melewati perempuan itu

Dalam perjalanan yang entah ingin kemana matanya tak sengaja menangkap sosok yang ia rindukan selama ini sedang bergelut mesra dengan seorang laki laki yang iya ketahui siapa. Senja tampak bahagia saat ini yang ia sadari sudut bibirnya terangkat dengan hanya melihat senyum gadis itu.

" Senja ayo bicara "

" Bicara? Gada yang harus di biacarain lagi " tutur gadis itu terlihat kalau mata nya berkaca kaca

" Saya mohon, izin kan saya buat perbaiki semuanya "  hati fajar sakit melihat tatapan terluka yang senja berikan

" Bahkan gue tau apa yang terjadi sebenarnya sama lo, Gue tau alasan lo pergi, gua tauu jar gue tau semuanya, jangan karna gua diam berarti gua ga tau apa apa haha lo salah "  matanya sudah mengeluarkan air mata yang lolos dengan begitu saja " Coba aja waktu itu lo jujur sama gua mungkin kita masih bersama jar "
" Maafin saya salah "  Hanya kata itu yang dapat ia keluarkan hati nya teriris melihat senja menangis karna nya

" Lupain semuanya jar, lo harus bisa buka hati lo buat orang yang lo pilih dulu " Setelah ngatakan itu senja pergi berlalu begitu saja

" Semudah itu kamu lupain saya ja, bahkan hati saya masih buat kamu, saya lakuin ini ada alasannya, kamu ga tau semua nya ja " ingin rasanya fajar mengeluar kan kata itu tapi mau bagaimana lagi bibirnya terasa kelu melihat gadis itu menangis. Apa benar dia harus membuka hatinya? Harus kah?

***

" Dari mana aja kamu? " baru saja ia menginjak kan kaki didalam rumah, suara sang ayah sudah terdengar ingin menintrogasi nya. Dilirik nya jam yang ada di tangan menunjukan pukul 2 pagi padahal ia sudah mewanti wanti kalau org rumah sudah tidur

" Dari bar " fajar menjawab seadanya

" Bulan depan pertunanganmu jangan membuat ayah malu lagi " Lagi lagi masalah pertunangan nya, kali ini dengan siapa ia di jodohkan?  " Kali ini jangan coba coba buat kabur jar, umur mu sudah 25 " Fajar hanya mengendus sebal inikah akhirnya? Tak ada kesempatan untuk kembali dengan senjanya?

Fajar berbaring di atas kasur sedari tadi ia menimang akan kah harus ia memberitahukan soal pertunangan nya pada senja?
Fajar mengambil handpone nya yang ada di atas nakas dan mengetik sesuatu pesan untuk seseorang 

MyDear?

Saya akan bertunangan bulan depan, tidak adakah kesempatan untuk kita bersama?haruskah saya benar bener melupakan kamu senja

******
TBC
Maaf kalo cerita nya membosankan
Enjoy bacanyaa yaa hehehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FanjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang