Anna telah sampai di depan rumah bu nyai dia berdiri diambang pintu yang terbuka lebar.
"Assaamualaikum..."salamnya langsung dijawab oleh mbk ndalem
"Wa'alaikum salam eh...mbk Anna tho!mbk!sudah di tunggu sama bunyai sejak tadi lho!"
"Iya ta mbk? ya sudah bunyai ten pundhi?"
"Niku mbk ten ruang tamu. "
Anna beranjak pergi menuju ke tempat bunyai.ternyata bukan dirinya saja yang di panggil,ada Yuli dan seorang bapak-bapak serta pak kyai.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam...nduk silahkan duduk."bunyai mempersilahkan
"Oh...ini yang namanya Anna?dia sopan tapi...maaf gak cantik."ucap seorang lelaki paruh baya yang duduk di samping Yuli.
"Udah pak gak boleh gitu!'kata Yuli menimpali omongan lelaki itu.
"Kan memang nyatanya begitu, dia tidak cantik! masih cantikan kamu Yul! kok bisa nak Azzam suka sama anak seperti dia." ujar bapak paruh baya itu dengan nada sengak.
"Sudah pak!berhenti mengejek Anna! Aku yang salah pak! Bukan Anna!" sahut Yuli.
"Sudah...sudah sekarang saya akan kenalkan pak prasetya sama santri saya ini."kata bunyai menimpali perkataan ayah Yuli dan Yulinya.
"Anna kenalkan ini pak prasetya ayah yuli"ucap bunyai mengenalkan bapak yuli,Anna hanya menunduk dan menganggukkan kepala.
"Na..." bunyai memanggil Anna,seketika itu anna langsung mengalihkan pandangannya kepada bunyai.
"Dalem nyai"
"Ibu mau berkata sesuatu kepada kamu tapi hanya empat mata saja"
"Baik nyai"jawab Anna setengah berdebar dia takut adakah kesalan yang di perbuat olehnya hari ini.mereka berjalan menuju dapur ndalem dan duduk dikursi dekat jendela.
"Na...apa kamu mencintai Azzam?"
"Maksud bunyai apa?"sahut Anna.
"Begini na..kemarin ada yang melihat kamu menjenguk Azzam dan membisikkan sesuatu ke telinganya!nak maafkan ibuk ya...tapi ini memang sudah terjadi,Yuli sudah kami jodohkan dengan Azzam Na..."jelas bunyai dengan menatap santrinya yang sedari tadi menunduk.
"Na?"ujar bunyai menatap Anna dengan khawatir.Anna tanpa respon ia hanya menunduk tanpa respon.
"Na?nduk?"bunyai mulai khawatir,beliau mendekati Anna.
"Anna...kamu gak papa tho nduk.bunyai mendongakkan kepala Anna yang sedari tadi tertunduk.
"Astagfirullah!Anna"ujar bunyai dengan nada kaget,beliau melihat santri kesayangannya itu penuh darah,darah keluar dari hidungnya membanjiri kerudung biru dongker yang tersemat dikepalanya.
"Mang asep tolong bawa Anna ke puskesmas pesantren mang!" kata bunyai khawatir melihat kondisi Anna yang sedari tadi tidak sadarkan diri. Bunyai sudah tak memperdulikan tamunya yang hanya merusak keadaan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku yang Rapuh Karnamu
Spiritualitécinta dalam diam yang tak berujung . . . semoga kalian suka . . silahkan mampir