-Cowok sinting!

8 6 0
                                    

Cowok jangkung itu menatap Zea sembari menundukkan kepala dengan kedua tangan memegang meja yang di tempati Zea. "Mulai sekarang, lo jadi pacar gue..."

"Hah?"

Zea membeku di tempat. Matanya sampai hampir keluar. Kenapa cowok di depannya ini dengan gampangnya menembak Zea?

"Ngaco kamu..."

Cowok itu tersenyum manis. "Ngaco dari mananya sih?"

"Kita itu gak saling kenal, terus... Ki-kita juga baru ketemu..."

"Terus apa masalahnya?"

"Masalahnya aku gak suka sama kamu..."

Terkekeh pelan, cowok tinggi itu tersenyum semakin manis. "Tapi gue suka sama lo..."

"Kamu itu benar-benar gila ya!"

"Iya. Gue gila. Gila karna lo. Lo percaya gak sama cinta pandangan pertama?" Tanyanya sambil menaikkan kedua alis tebalnya.

Zea memejamkan mata untuk menahan kesabarannya. "Gak percaya. Dan gak mau percaya"

"Gue kira lo itu alim... Ternyata bar-bar juga" Ucapnya membuat darah Zea naik.

"Apa? Bar-bar?" Zea berdiri dari duduknya. Menatap cowok di hadapannya dengan mengangkat wajahnya.

Aish... Kenapa cowok ini tinggi banget sih?

"Sikap aku gak bakal bar-bar seperti ini, kalau kamu bersikap sopan sama aku"

"Gue tadi udah sopan banget loh waktu nembak lo"

"Sopan dari mananya? Kamu itu-" Zea memicingkan matanya, mulutnya kenapa susah sekali untuk berbicara? "Dasar cowok sinting"

Cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Baru kali ini gue di katain sinting sama cewek..."

Zea pergi dari kelas dengan perasaan api yang membara. Kenapa menjadi murid baru di hari pertama sekolahnya jadi menyebalkan begini sih?

Zea sudah sangat bersyukur bertemu cowok yang tidak sengaja di tabraknya tadi. Karna wajahnya benar-benar tidak manusiawi. Ganteng kaya oppa oppa Korea gitu kalau kata Zoe mah.

Eh! Malah berakhir dengan cowok berandal. Opini Zea terhadap cowok yang barusan menembaknya itu emang ganteng sih. Hidung mancung, tubuh tinggi atletis dan mata sipit. Tapi Zea tidak suka sikap cowok itu. Yang seenaknya mengantur orang lain.

Amit-amit kalau Zea pacaran sama cowok berandal itu. Seharian Zea bisa naik pitam.

***
Tiga hari telah berlalu, Zea menjalani hidup di sekolah ini dengan kesal bin kesal. Bagaimana tidak? Dia tidak punya teman satu pun. Dan ini, gara-gara cowok yang mengklaim sebagai pacarnya.

Zea sangat muak dengan ulah cowok berandal itu. Yang memaksa untuk jadi pacarnya. Cowok itu begitu mengerikan di mata Zea. Zea tidak suka orang yang memaksa kehendak orang lain.

Mengumpat, menindas sampai memukul pun sudah Zea lakukan terhadap cowok bermata sipit itu. Sebelumnya Zea tidak pernah seperti ini. Dia sangat baik sama orang, tapi karna kehadiran cowok yang tidak tahu diri, dia berubah, Zea yang ceria menjadi gadis bar-bar.

Bakso sudah ada di kedua tangan putih Zea. Dia melihat-lihat kursi di kantin yang begitu ramai. Sekejap kemudian Zea berbinar melihat ada bangku yang kosong. Langsung saja Zea menghampirinya.

"Hai... Aku ikut gabung yah?" Tanya Zea dengan senyum lebarnya mampu membuat siswi yang sekiranya 5 orang tersebut terpesona.

Perempuan aja suka sama Zea, apalagi cowok. Apa itu sebabnya cowok berperawakan tinggi itu langsung menyukainya?

Beautiful GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang