03. HUJAN YANG SELALU MENEMANIKU:
" Terkadang perkataan orang tua sendiri lah yang membuat mimpi para anaknya menjadi terhalang." ─Zevanya.
"Ayo pulang, udah mau hujan nih." Ucap Baron sambil meminum kopi yang tadi Zevanya pesan.
"Kenapa mukanya bete gitu?" Tanya Baron sambil melihat ke arah wajah Zevanya.
"Nggak, udah yuk balik." Ucap Zevanya sambil melempar gelas kopi kearah tong sampah yang ada di dekat sana.
"Gass," Ucap Baron, lalu memakai helm.
"Rasanya gue pengen bawa motor lagi," Ucap Zevanya.
"Yaa motor lo kemana?" Tanya Baron sambil menghidupkan motornya.
"Ada," Ucap Zevanya, lalu naik keatas motor Arkana.
"Woyy, untung ga jatoh. Kalau mau naik bilang dulu." Gerutu Baron sambil memegang stang motor nya yang hampir terjatuh.
"Yeuu maap, udah buruan." Ucap Zevanya.
Baron mengaguk, lalu melajukan motornya. Membelah jalanan yang cukup sepi karena hari mulai malam.
"Memang lo pulang jam segini ga di cariin bokap lo apa Zev?" Tanya Baron di balik helm.
Zevanya menggeleng, "Mereka pasti cape abis kerja jadinya ketiduran,"
"Ohhh,"
****
RUMAH ZEVANYA"Dah sampe," Ujar Baron namun tak ada jawaban.
"Woy Zev dah sampe," Ucap Baron, lagi lagi tak ada jawaban.
Baron yang merasa heran tak ada jawaban langsung membalikkan badannya melihat kearah arah jok belakang.
"Dih an***g ilang," Ujar Baron.
Ternyata Zevanya sudah membuka gerbang rumahnya lalu berteriak, "Makasih Aron" sambil melambaikan tangannya.
"Astaghfirullah, kebiasaan." Ujar Baron pelan.
"Iyaa," Jawab Baron.
"Hati hati di jalan," Ucap Zevanya.
Baron mengaguk, lalu menyalakan motor nya dan melaju dengan kecepatan rata rata.
Zevanya langsung membalikkan badannya saat sudah tidak ada Baron lagi di sana, dan membuka pintu rumahnya. Dan lagi lagi pintunya sudah terkunci.
Zevanya langsung melihat kearah kamarnya yang ada di lantai dua. Kaca jendelanya sudah pecah gara gara ia kemarin kabur dari rumah.
"Dari mana aja kamu?" Terdengar suara seorang dari arah jendela sebelah pintu.
"Eh bunda, maaf aku telat pulang." Ucap Zevanya.
"Tolong bukain pintu nya dong bunda," ucap Zevanya lagi.
"Kamu udah tau sekarang jam berapa?" Ucap bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Searching For Identity
Novela Juvenil[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Seorang siswi yang berpenampilan dan bersifat bukan seperti perempuan pada umumnya, seketika berubah menjadi perempuan yang pendiam dan cantik. Namun di balik itu semua, ia diam diam juga menyelidiki sebuah kasus kem...