Burung-burung pun terbang mendekati.
Bertengger di kaki pohon yang rindang.
Para penghuni air pun menepi di hiliran sungai.
Matahari rembulan dan seluruh malaikat alam semesta.
Tunduk memohon ampunan kepadamu.
Wahai nuansa indah di selimut alam.
Sesosok Hawa berkalbu bening selembut sutra.
Kesabaran mu bagai kursi diatas nirwana.
Jiwamu kokoh bak atap langit payungi Surga.Tempahan batuan tajam pun terjelma menjadi kerikil.
Guntur gelegar halilintar pun berubah jadi melodi syahdu.
Tak kau hiraukan goresan-goresan tajam di kulit mu.
Setiap hari kau hadapi bagai cinta yang baru dalam kelembutan.
Dalam langkah dan doa mu tegar tak kau hiraukan ingin mu.Kau remuk kan egomu menjadi serpihan salju.
Mengurai dingin di luasan gurun pasir.
Kau sibak kan duniawi seperti melumat kertas.
Kau abaikan segalanya tentang bisik godaan hati.
Hingga kau bentuk segala laku mu bak bidadari.27092020
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi
PoesieMasih banyak orang-orang konvensional di dunia ini. Yang menyakini bahwa puisi mengandung kisah yang hebat. Tidak ada yang istimewa dalam puisi. Hanya mengandung kehidupan kita yang sedikit hebat. Mengandung fantasi orang-orang yang tidak dapat kita...