1. Jona's Monday

28.7K 1.4K 17
                                    

🎶 Oh, Pretty Woman by Roy Orbinson

#######

Selamat pagi dunia, hari ini harus dimulai dengan semangat pagi dan hati yang ceria.

Ia tersenyum kecil sembari memandangi langit yang sudah mulai terang, udara lembab nan menyejukkan tak luput dirasakannya.

Inilah salah satu aktivitasnya setiap pagi sebelum memulai harinya.

Bangun pukul empat lewat lima puluh menit dan menikmati langit pagi selama tiga puluh menit di balkon kamarnya. Hanya dengan duduk di kursi malasnya, dengan segelas air hangat di tangannya dan menatap langit sambil menghirup udara pagi.

Suatu kepuasan tersendiri baginya menatap langit pagi, seakan hari baru yang cerah dijanjikan untuknya tidak peduli itu mendung atau hujan sekali pun.

Setelah puas memandangi kiasan langit dengan matahari yang perlahan menunjukkan eksistensinya kembali ia memilih masuk ke dalam kamarnya tanpa menutup pintu balkon.

Menaruh gelasnya di atas meja kerjanya lalu berjalan menuju suatu ruangan tempatnya menyimpan pakaian, sepatu, topi dan semua asesorisnya.

Tanpa repot-repot memilih, ia menarik satu kaos hitam polos dan celana training hitam.

Menanggalkan kaos dan celana tidurnya lalu mengganti dengan pakaian olahraganya. Setelah itu ia melangkah menuju cermin yang ada di ruangan itu dan mengikat rambutnya dengan model ekor kuda setinggi mungkin. Kemudian ia berjalan ke salah satu lemari besar mengambil sepatu kets merahnya dan segera memakainya.

Dirasa persiapannya telah selesai ia lalu keluar kamar menuruni tangga sambil membawa gelas kosong menuju dapur lalu akan ke ruangan gym, di belakang rumahnya. Ia akan berolahraga selama tiga puluh menit.

Pukul enam, Jeconiah Nistana akan keluar dari ruangan gym dan berjalan menuju dapur untuk menikmati sarapan pagi. Ia adalah orang pertama yang akan sarapan di setiap hari senin.

Ia enggan sarapan ketika sudah rapi karena akan merusak tampilan rapinya, hanya berlaku untuk hari senin.

“Pagi, Mam,” sapa Jona begitu menginjakkan kaki di dapur lalu mengecup singkat pipi wanita yang sangat amat dicintainya itu, Klarina Benny, Mamanya.

“Pagi,” balas Klarina sambil memotong-motong sayur-mayur tanpa menatap Jona.

“Hari ini aku pulang malam ya?”

Jona meminum jus jambu yang sudah disiapkan Klarina lalu menarik bangku untuk duduk di depan pantry dan memilih memakan sarapannya di situ bukan di meja makan.

Klarina kini menyibukkan diri dengan menaruh sepanci air di atas kompor lalu membuka oven yang berada di sisi lain dapur, melihat ayam panggangnya.

Menu sarapan hari ini, sup sayur daun kelor dan ayam panggang resep spesial Klarina.

“Tanya Papamu.”

Jona berdecak pelan. “Aku itu udah kerja loh, Mam. Masih aja dilarang pulang di atas jam sepuluh? Yang benar saja.”

Jona tidak akan memakan sarapan buatan ibunya karena memakan waktu lama, karena itulah Klarina sudah menyiapkan salad buah favoritnya dan tiga potong pai apel.

“Mengertilah. Kamu cinta pertamanya, Jo.”

“Pembujukkan lagi di pagi hari.”

Klarina yang sedang memotong kentang itu terkekeh pelan. “Memangnya kamu mau ke mana abis pulang kerja?”

Just In Time [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang