“CHOI YEONJUN!!!”
Teriakannya menggema di seluruh penjuru. Hwang Yeji, atau yang akrab disapa Yeji benar-benar mengeluarkan suara menggelegar bak halilintar yang menyambar. Tapi, teriakan dan gelegar ini memang sudah menjadi ritual semenjak ia bertemu dengan seseorang.
Yeji adalah siswi berprestasi yang telah menorehkan berbagai penghargaan di bidang akademik. Kecintaannya terhadap subjek sains, terutama matematika, membuatnya sering disebut sebagai kalkulator berjalan oleh teman-teman di kelasnya. Yeji memiliki paras yang begitu cantik dengan ciri khas mata kucing yang ia miliki. Kulitnya putih bagaikan salju, sementara rambutnya berwarna hitam kecokelatan. Hal inilah yang selalu membuat pria minder ketika berada di dekatnya. Namun, tidak dengan Choi Yeonjun.
Choi Yeonjun, pria yang usianya lebih tua setahun darinya telah berhasil membuat hidup gadis itu penuh warna. Yeonjun merupakan pemuda bertubuh jangkung, namun sifatnya tak beda dengan anak usia 5 tahun. Ia cukup populer di sekolahnya mengingat wajahnya yang sangat rupawan bak malaikat berhasil menyita perhatian dan hati beberapa siswi di sana.
Yeonjun merupakan kapten tim basket yang sering berpartisipasi dalam ajang kejuaraan bola basket di seantero Korea Selatan. Prestasinya di dunia akademik juga tak dapat diremehkan meskipun ia tidak terlahir dari darah olahragawan. Ayahnya merupakan seorang akuntan bernama Kim Taehyung. Sementara itu, ibunya adalah seorang model profesional yang telah tampil di berbagai platform kecantikan, siapa lagi jika bukan Kim Jennie.
Yeji dan Yeonjun bersahabat dekat dan memiliki hubungan makin akrab ketika mereka pertama kali bertemu saat tahun ajaran baru di Seoul High School. Saat itu, Yeonjun melemparkan bola basket terlalu kencang hingga dengan tak sengaja membentur kepala Yeji dengan keras. Yeji yang saat itu pingsan langsung digendong Yeonjun menuju ke ruang kesehatan. Semenjak saat itu, mereka saling mengenal dan memutuskan untuk menjalin ikatan persahabatan.
“Yeonjun-ah! Yaa!” teriak Yeji yang masih berusaha mengimbangi Yeonjun di depan. Kerumunan siswa yang terlihat berdesakan seolah menjadi benteng yang membatasi gerak Yeji di belakang.
Sementara itu, Yeonjun justru sengaja memperpanjang langkahnya agar Yeji tak dapat mengejar. Ia bahkan sesekali terlihat tertawa usil melihat upaya keras Yeji yang tengah berusaha menjangkaunya.
“Yaa!” teriak Yeji lagi. Rambutnya yang terurai bahkan sempat beberapa kali menampar wajah orang lain. Untung saja ia bisa menyelinap lautan manusia itu dengan tubuhnya yang ramping.
“CHOI YEONJUN!” teriak gadis itu sekali lagi, kali ini terdengar hentakan kemarahan keluar dari mulutnya.
Yeonjun menyerah. Sebenarnya, ia lebih merasa iba melihat Yeji bersusah payah menembus kerumunan demi mengejarnya. Akhirnya, ia menghentikan langkah dan memutar badan.
“Aigoo….” Ucap Yeonjun, memperpanjang pelafalan huruf o di akhir kata. Tak lupa ia pasang kembali senyum jahilnya ketika melihat wajah Yeji yang sudah tertekuk kesal.
Yeji berjalan penuh rasa amarah menghampiri Yeonjun di sana. Ia mengerutkan bibir dan alisnya secara bersamaan. Tangannya mengepal seolah ingin menghajar wajah Yeonjun yang tampan.
“Kamu tuh ya, makanya kalo punya kotoran telinga tuh dibersihin!” ucap Yeji mengomel. Ia mendenguskan napasnya dan tetap berjalan tanpa menghiraukan Yeonjun.
“Kamu kan tau sendiri kalo kaki aku panjang.” Ucap Yeonjun yang kini berbalik mengimbangi Yeji.
“Ya terus?” serobot Yeji, sebisa mungkin membuka lebar matanya yang sipit. Ia bahkan tak mau menatap wajah menyebalkan Yeonjun di sampingnya. Ia terus saja membuang pandang sambil bersedekap tangan.
“Jangan marah dong….” Bujuk Yeonjun, berusaha agar Yeji mau melihat wajahnya. Namun sayang, Yeji tetap membuang pandang.
“GAK!” tegas Yeji yang masih panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Positive (YeonJi Fanfiction)
FanfictionYeonjun dan Yeji, mereka memang sering menghabiskan waktu bersama. Bukan sebagai kekasih, melainkan sebagai sepasang sahabat sejati. Namun, siapa sangka keduanya diam-diam menyimpan rasa cinta. Baik Yeji maupun Yeonjun memilih untuk merelakan perasa...