2012 (1)

208 18 1
                                    

Hans

Aku berlari terburu-buru mengejar bus, tidak lucu kalau sampai telat masuk kelas di hari pertamaku. Belum lagi, ini adalah misi pertamaku. Menurut Eisa, tugas kelulusan.

Aku mencibir mengingat ucapan Eisa yang bertaruh dengan Seungcheol mengenai waktu yang akan kuhabiskan untuk menyelesaikan tugasku.

Misi: mendapatkan bukti rantai distribusi narkoba di SMA N.

Durasi: selama yang dibutuhkan

Ada 3 agen yang diutus untuk misi ini tapi masing-masing dari kami tidak harus pura-pura tidak mengenal dan beroperasi sendiri-sendiri.

Aku, Athena dan Dino.

Tentu semua ini nama alias kami. Kami tidak boleh menggunakan nama asli kami, kalau seandainya kami punya nama asli.

Begini, kami semua anak yatim piatu, nama yang kami punya adalah nama yang diberikan oleh pengasuh panti atau ciptaan kami pribadi.

Kami tahu kalau kami akan berlomba secara tidak langsung dan hal itu membuatku semakin tertantang untuk menyelesaikan misi ini sebaik mungkin.

Aku memang tidak sehebat Athena untuk urusan hitech ataupun seatletis Dino. Tapi I'm very charming dan untuk menyelidiki jaringan tertutup seperti ini, hubungan intrapersonal akan mempermudah segalanya.

Aku masuk ke dalam bus sambil terengah-engah...

Kutempel bus card pertama milikku dan mencari tempat duduk.

Tidak banyak tempat yang tersisa, hanya 1 di bagian belakang. Buru-buru aku mengempaskan pantatku di atas bangku dan tersenyum puas.

Aku menatap ke luar jendela dengan senyum lebar.

It's so damn good to be out here.

I love sunshine in the morning. Hangat dan tidak terlalu terik.

Tiba-tiba bus mengerem mendadak dan seseorang, menabrak pundakku dan hampir saja menimpa diriku, untungnya aku dengan reflek menahan perut orang itu dan sepertinya dia juga sempat menjulurkan tangannya ke jendela.

"Sorry"

Aku mendongkak dan menggelengkan kepala, melepaskan tanganku dan laki-laki itu membetulkan posisi dirinya.

Belum juga ia berhasil berdiri tegak, bus kembali menghantam lubang dan kali ini laki-laki itu tidak cukup cepat untuk menopang dirinya dan  ia jatuh menumpang pada diriku.

Tidak sepenuhnya dipangkuanku juga. malah posisinya sangat akward, tubuh bagian atasnya menumpang di paha dan pipinya menabrak jendela, tangan kiri mengapai pundakku dan yah, he practically grabbed my body.

"Kamu ngak apa-apa?" Tanyaku reflex sambil membantunya berdiri.

"Sorry, sorry..." ujarnya sambil membetulkan tas ranselnya dan sialnya bus kembali tergoncang dan laki-laki itu terjatuh kembali, tapi kali ini aku berhasil menangkapnya dan kami berdua tertawa.

"Semalem kurang tidur.... plus bawaan gw hari ini berat banget."

Aku mengangguk, "I can see that. Mau tukeran, elo yang duduk?"

Laki-laki itu mengaruk kepalanya dan tersenyum malu-malu, aku bangun dan mempersilakannya duduk.

Gemes juga ini laki, pipinya tembem, mana mata dia ilang pas senyum tadi.

Lalu bus berhenti mendadak, dengan suara rem berdecit kencang. Mendorong orang-orang yang berdiri di lorong bus.

Nasib baik, lali-laki yang mengambil tempat dudukku berhasil menarik diriku dan menyelamatkanku dari himpitan orang-orang yang berujung dengan saling tindih di lantai bus.

"Nice safe." Ucapku dan kami berdua sama-sama tertawa.

"Kwon Soonyoung." Ucap laki-laki itu, menjulurkan tangannya.

"Yoon Jeonghan."

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang