2020 (6)

33 5 0
                                    


Hans

Eight memukul sansak yang ada di ruang tengah apartmentku berkali-kali. Meledak sudah sahabatku ini setelah ia tahan-tahan dari tadi.

Aku sendiri berjalan menuju kulkas dan mengeluarkan 2 botol air putih. Menegak habis 1 botol dan membuka botol berikutnya. Lalu meletakkannya di atas meja makan.

Kami berada di apartment Wonwoo, bukan di kamar rahasia milik Han. Apartment Wonwoo di area Cheongnamdong, kompleks yang penuh dengan artis dan enteritainer lainnya. Dengan 2 kamar tidur. Di design minimalis dan khas rumah seorang aktor. Lengkap dengan foto besar wajah Wonwoo di tengah ruang tamu.

See here, this is what separate me and Wonwoo.
Pencitraan yang aku dan Eight lakukan dalam membentuk karakter Wonwoo sangat bertolak belakang dengan Yoon Jeonghan.

Jeonghan sangat ramah pada semua orang tapi tidak pernah menceritakan tentang dirinya kepada siapapun (kecuali Soonyoung, again, another story for another time).

Sedangkan Wonwoo, seluruh hidupnya bisa dibaca di media sosial manapun. Dari warna favorite sampai ke hal-hal yang tidak Wonwoo suka.

Aku tidak keberatan jika kehidupan pribadi Wonwoo dapat diakses dengan mudah seperti ini. Wonwoo memang diciptakan untuk menjadi pusat badai untuk memastikan dunia melihat dia dan bukan hal-hal yang dilakukan oleh rekan-rekannya di SVT.

Misalnya saat Athena memusnahkan data sindikat penyeludupan manusia dan membuat tidak hanya 1 tapi 3 markas mereka habis terbakar.

Berita tersebut hanya sampai di halaman 6 di sebuah pojok kecil dan tidak menarik perhatian siapapun. Karena dunia sibuk membicarakan soal Wonwoo yang terlihat memasuki toko perhiasan dan memilih cincin. Dunia sibuk berspekulasi siapa yang menjadi wanita beruntung. Apakah Jia yang dekat dengan Wonwoo belakangan ini atau Tanara yang sering terlihat makan bareng dengan Wonwoo atau Ben yang dikabarkan tidak pernah absen menemani Wonwoo jika sedang shooting hingga larut malam.

Melakukan pencitraan bisa aku lakukan dengan mudah. Toh, hidupku ini penuh dengan kebohongan demi kebohongan. Bukan hal yang sulit bagiku. Tapi aku dan Eight tahu, menempelkan AI untuk menganalisa dan merekam gerak-gerikku setiap detiknya adalah malapetaka.

Tidak peduli seberapa berbeda penampilan Jeonghan dan Wonwoo. Suara dan tinggi mereka. Karena thank God ternyata aku masih bisa tinggi bahkan setelah kecelakaan maut waktu itu. Semua lapisan eksterior ini akan hilang jika mereka yang mengenal Jeonghan dulu melihat Wonwoo secara microkospic. Karena kami masih orang yang sama. Jeonghan masih hidup di dalam Wonwoo.

Aku menunggu Eight melampiaskan seluruh kekesalannya.

Rencana untuk membedah dan mengalihkan perhatian Kwon Soonyoung berbalik menjadi dia yang memata-mataiku.

Suara gebukan berhenti, Eight terengah-engah sambil memeluk sansak yang sedari tadi menjadi korban amukannya.

"Kita harus bagaimana, Han? Kontrak ini sudah pasti batal jika kita menolak pemasangan AI tersebut. Lalu kita akan kehilangan kontak dan kita tidak bisa memastikan keselamatan Gun."

"Brengsek! Kenapa sih Gun selalu membuat masalah kecil menjadi besar? Kamu tahu kan dia kerja di Starsoft hanya untuk memata-matai Lark yang kebetulan berkantor di gedung yang sama dengan Starsoft? Kenapa juga dia harus bekerja di Starsoft? Kenapa dia selalu! Selalu! Membuat masalah?!"

Bel apartment berbunyi dan Eight bergegas membuka pintu. Kami berdua sudah tahu siapa yang datang. Karena aku menelepon Gun tadi. Karena semua masalah ini berasal darinya bukan?

Begitu pintu terbuka, Eight langsung melayangkan hook kanannya dan Gun menepisnya. Tapi kemudian jab kiri Eight mengenai pinggang kiri Gun, membuat Gun meringkis dan membungkuk. Memudahkan Eight untuk memanjat leher Gun dengan satu sapuan, lalu mengunci tangan Gun di lantai dengan kaki Eight mengukung leher Gun.

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang