Soonyoung
"Menurut kamu, mereka akan kembali?" Tanya Jun khawatir saat melihat Jeon Wonwoo dan managernya meninggalkan pertemuan mereka tanpa menandatangani kontrak.
Aku memutar tubuhku dan menghadap ke sahabat slash bodyguard yang sudah menemaniku 6 tahun belakangan ini.
"They will. The numbers are too tempting."
"Tapi Jeon itu aktor yang sedang naik daun. Dia dengan mudah bisa mendapatkan kontrak senilai 10M dengan melakukan beberapa iklan."
"Kalau angka itu tidak membuatnya tergiur. Kita masih punya hal lain yang dia inginkan."
Melihat Jun menatapku bingung, aku menepuk-nepuk lengan Jun gemas. "Me, Jun. Saya. Gw!"
"Hah? Maksudnya bagaimana?"
"Ayolah, masa kamu tidak memperhatikan? Jeon Wonwoo tidak berhenti menatapku tadi. Dia pasti menyukaiku."
Jun mengeplak kepalaku. "Boss, kalau narsis ngak usah kebangetan yah! Percaya diri boleh, tapi jangan melunjak gitu!"
Aku tertawa, "Yah, dibilangin, ngak percaya. Aku kan charming, shinning, and shimmering."
"Iyah, papan kaca juga shining shimmering, pak. Bener-bener. Serius, Boss. Kalau mereka sampai tidak kembali bagaimana? Kita harus kembali ke NewYork secepatnya bukan? Roz berhasil menemukan lead baru untuk keberadaan Yoon Jeonghan."
"Like million other times. Aku cape Jun. Setiap kita berhasil menemukan petunjuk baru, kita langsung menemukan jalan buntu. Sekali ini biar Roz mengusutnya hingga 90% pasti. Baru kita bertindak."
"What? Kenapa kamu pasang tampang mikir begitu?"
"Kwon Soonyoung menyerah?"
"It's fucking 8 years, Jun. Don't you think it's time for me to move on? Dia bisa saja benar-benar sudah mati atau mungkin dia tidak ingin ditemukan. I'm fucking tired chasing some ghost!"
"Tapi dia tidak mati, bukan? Kamu cerita kalau kamu melihat 2 orang keluar dari mobil sebelum meledak."
"Polisi menemukan 2 jasad di dalam mobil, Jun. Aku bisa saja salah lihat. Malam itu cukup gelap dan bisa juga alam bawah sadarku yang terus menyangkal kematiannya sehingga membuat aku berhalusinasi."
"Polisi menemukan 2 jasad yang tidak bisa diidentifikasi. Menurutku hal itu sudah cukup untuk meragukan kematian mereka. Aku lebih percaya pada penglihatanmu, Boss."
"Begini, bagaimana kalau ternyata selama ini kita selalu kehilangan jejak Yoon karena dia terlibat dalam masalah dan tidak berani muncul di depan umum? Kamu bilang Mingyu yang ikut meninggal itu anak bermasalahkan?"
"Bagaimana kalau selama ini Yoon menunggu seseorang untuk membantunya keluar dari masalah, keluar dari persembunyiannya? Bukankah kamu membangun Starsoft karena Yoon menyukai serial detektif dan misteri. Kamu berharap Yoon akan memainkan game ini dengan mengunakan nama samaran dia?"
Gigiku bergemeletuk. Jun benar. Sekecil apapun kemungkinannya, kalau Yoon masih hidup. Maka aku harus menemukan dia.
Yang artinya. Aku harus memastikan Jeon Wonwoo untuk menerima menjadi karakter game ini. Agar aku bisa segera kembali ke NewYork.
Aku mengetuk-ngetuk meja. "Menurut kamu, mereka tidak akan kembali?"
"Mana saya tahu bapaaaak... Kan, tadi saya yang nanya. Kok bakal ditanya balik?"
"Then we chase after them. Kamu tahu alamat kantor mereka?"
"Kok jadi menyesal yah...."
"Huh?"
"Ya, kalau tadi aku tidak mendesak kamu, sekarang kita pasti sudah selesai kerja. Aku bisa istirahat, ketemu pacar."
Aku tertawa.... "Brengsek. Mau kamu apa sih? Tadi bilang khawatir. Sekarang malah males-malesan begini."
"Yah, gitu deh."
"Weirdo!"
"Engak yah. Aku cuma rasional. Kalau bisa santai kenapa harus lembur."
"Thanks anyway. Sudah kembali mengingatkan aku untuk tidak menyerah. Tetap fokus sama tujuan."
Jun mengaruk kepalanya tapi kemudian balas tersenyum, "Aku cuma ngak mau kamu menyesal di kemudian hari hanya karena emosi sesaat."
Aku saat itu, tidak sadar jika ada arti lain dari ucapan Jun itu. Kalau menemukan Yoon Jeonghan ternyata juga teramat penting bagi Jun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
RomanceAku berharap masa lalu bisa diam di tempat bukan terus mengejarku Bukan aku berusaha berlari tapi sulit membangun masa depan ketika masa lalu terus mencari cara untuk menyita perhatianmu Update: Setiap Selasa bxb soonwoo soonhan