Kim Seungmin
𝐓𝐡𝐞 𝐞𝐧𝐞𝐦𝐲 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐟𝐥𝐚𝐦𝐞𝐬Darah, bensin, kepulan asap, dan—dua mayat yang tergeletak didepan mata. Sesekali api disekitar mencuri kesempatan untuk menyentuh kulit Seungmin kecil yang malang. Meringkuk sambil menangis ketakutan, sedari tadi ia berteriak, sepertinya tidak akan ada yang mendengar teriakan tak bertenaga itu.
Ia takut, sangat takut. Jujur saja, Seungmin bukan takut pada kematian, tapi rasa sakit yang datang sebelum kematian itu menyapa.
Beberapa menit lalu seseorang dengan pakaian serba hitam tiba-tiba masuk saat Seungmin tengah bermain dengan ibunya. Mereka tengah duduk diruang keluarga sambil minum coklat panas, suasana yang hangat di musim dingin yang sejuk ini.
Jalur masuknya adalah jendela yang terbuka, melompat dan menodongkan senjata tepat di kepala sang ayah, menarik pelatuk pada dua belahan jiwa Seungmin tepat didepan mata.
Seungmin mengguncang tubuh mereka, tapi tak satupun yang menjawab. Karpet putih susu itu berubah jadi merah, kayu dari perapian sudah tersebar, dan saat itu juga api mulai menyala.
Seungmin tinggal sendirian, terduduk lemah didalam kobaran api yang siap melahap tanpa rasa kasihan.
∘₊✧──────✧₊∘
Sudah sepuluh tahun. Seungmin tinggal bersama paman dan bibinya di sebuah rumah dekat perkotaan. Akibat kejadian itu, Seungmin benar-benar tak bisa melihat api barang sedikit saja. Lilin, korek, perapian, apalagi api yang termasuk besar, semuanya Seungmin anggap sebagai ancaman.
Hidup sebagai Arsonphobia bukanlah perkara yang mudah. Terlalu banyak hal didunia ini yang melibatkan api, sementara Seungmin sendiri tak bisa melihat api.
Pandangan terus saja ia tundukkan layu. Selama bertahun-tahun, seorang Kim Seungmin memilih untuk tak melihat eksistensi apapun yang ingin ditunjukkan oleh dunia—terutama api itu sendiri.
Ia jauh dari kata hangat. Jauh dari kata sehat, jauh dari kata bahagia. Seungmin tak tau kapan terakhir kali ia merasa hidup, semuanya hampa.
Seorang Kim Seungmin, atmanya sudah lama meninggalkan raga, tapi tetap saja, ia harus terus berjalan.
"Sedang apa?"
Atensinya beralih pada seorang yang barusan duduk berdempetan dengannya. Dia orang asing, Seungmin sama sekali tak mengenalnya.
"Ini jam sekolah, kenapa kau disini?" Pertanyaan bodoh. Sudah jelas alasan seorang siswa ada di luar sekolah begini adalah membolos, kenapa masih bertanya? Seungmin tahu ia terlihat seperti anak teladan, tapi anak teladan juga bisa bolos pelajaran, kan?
"Kau mau ikut aku?"
Sorot mata Seungmin memancarkan kecurigaan, "Kemana?"
"Lari ... Lari dari semua ini."
∘₊✧──────✧₊∘
Kali ini Seungmin benar-benar pergi jauh. Rumah mewah bertingkat dengan pemandangan danau yang jauh dari keramaian. Hanya ada dirinya, alam, dan orang ini yang konon bernama Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
prunus mume, straykids ✔
FanfictionI. 𝗞𝗮𝗹𝗲𝗶𝗱𝗼𝘀𝗸𝗼𝗽 𝗥𝗮𝘀𝗮 𝗶𝗶𝗶. 𝗮𝗻𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 𝗱𝗲𝗽𝗿𝗲𝘀𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗲𝗽𝗶𝘀𝗼𝗱𝗲 he survive in winter, then leaving when spring comes. !¡ contains mature themes, including violence, that may cause distre...