The Fudan : chapter 3

2K 320 40
                                    

"Woy Alan sini lo!"

"Ampun bang, gue kan nggak sengaja kemaren."

Aksel dan Chris sama-sama menghela nafas. Mereka cukup malu dengan apa yang dilakukan kedua laki-laki di dalam cafe.

Mana juga cafe rame. Apa tidak double-double malu?

"Chris."

Laki-laki berdarah campuran itu menolehkan kepalanya ke arah Aksel.

"Kenapa?"

"Mizan sama Alan tuh punya hubungan apa? Akrab banget keliatannya."

"Mereka sepupu, Sel."

Chris menjawab sembari menyuruput Ice americano gratis di depannya.

"Tapi kalau di sekolah, gue kok nggak pernah liat mereka deket ya?" Aksel menopang dagunya di atas meja.

"Sel, lo tau kan kalo Mizan itu most wanted sekolahan."

Aksel mengangguk.

"Alan nggak mau dikeroyok pensnya. Mangkanya dia sok gakenal. Bahkan, gue aja jarang main sama Mizan di sekolah. Pensnya serem-serem kaya macan betina."

"Ada benarnya juga sih." Aksel menyahut setuju.

"Udah dong, Bang. Nggak malu lo main kejar-kejaran di cafe," keluh Alan.

"Nggak sampai elo balikin file yang lo apus kemaren."

Mizan menarik kerah baju bagian belakang milik Alan. Laki-laki berparas bak patung itu terlihat seperti menenteng sebuah tupai besar di tangannya.

"Nggak bisa, Bang. Itu keapus permanen hehe."

"Alan Pardew Caroline ..."

Si pemilik nama meneguk ludahnya kasar. Ia tau sepupunya ini pasti marah besar. Karena ia telah menghapus anime yaoi yang belum sempat ditonton laki-laki berparas bak patung itu.

"Ba-bakal gue download-in ulang deh beneran! Tapi pliss maafin gue ya?"

"Gue nggak minta download-in ulang, Lan. Gue minta lo pulihin file gue karena link downloadnya udah ilang!"

"Eh udah donk. Jangan ribut di sini. Malu diliatin banyak orang," lerai Aksel yang sedikit kesal menonton kedua bersaudara itu.

"Tapi Sel—"

"Emangnya file apasih yang nggak sengaja diapus Alan? Mungkin gue bisa bantu."

Mizan menenangkan dirinya. Laki-laki berparas bak patung itu melepas kerah baju Alan. Dan duduk manis di hadapan Aksel.

"File anime yaoi hard lemon."

Aksel menatap terkejut laki-laki di hadapannya.

"L-lo Fudan?"

Mizan mengangguk mantap.

"Oke, kita perlu bicara empat mata setelah ini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai!!!

Pesan dariku tetap sama yak!

Jangan lupa klik bintang dan komen🐿️

[✓] The Fudan [knowjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang