10. PELAKU

55 14 8
                                    

Bahagia lah, maka aku
juga akan bahagia.
-Arya Admajaya

***


Raina membuka matanya perlahan. Kepalanya masih terasa pusing. Dia berusaha menjelaskan pandangannya. Setelah jelas, dia sadar. Dia ada di kamarnya.

"Raina, udah bangun?" tanya Kirana yang baru saja datang.

"Kenapa Raina bisa disini, bu?" tanya Raina.

"Tadi temen kamu yang bawa kesini," jawab Kirana.

"Siapa?"

"Ibu juga gak tau, cowok yang pasti," jawab Kirana.

Raina tampak berfikir. Dia mengingat jelas apa yang terjadi padanya. Dia naik ke atap sekolah dan tiba-tiba pintunya terkunci. Namun, siapa yang tega melakukan hal itu pada Raina?

"Kamu kok bisa pingsan disekolah, Na?" tanya Kirana khawatir.

"Kecapean, bu," jawab Raina berbohong. Dia tidak mau ibunya terlalu khawatir.

"Beneran?" tanya Kirana memastikan.

"Iya, Bu. Raina udah gak pa-pa kok," jawab Raina meyakinkan.

"Yaudah, ibu bawain makan ya, tunggu sebentar disini," ucap Kirana.

"Gak usah, bu. Raina ambil sendiri aja," ucapnya lalu berusaha untuk duduk.

"Tunggu aja disini, ibu aja yang ambil. Kamu itu masih pusing pasti," ucap Kirana.

Raina menghela nafas. "Iya, bu."

Kirana pun keluar dari kamar Raina yang hanya berukuran dua kali tiga meter itu.

"Siapa yang bawa gue kesini?" gumam Raina.

Tiba-tiba sebuah Handphone dikamar Raina berbunyi. Dia tidak mengenali Handphone itu. Bukan miliknya ataupun ibunya. Handphone siapa itu? batin Raina.

Raina yang heran dan sangat penasaran memberanikan diri mengambil Handphone yang terletak di sudut kasur kecilnya itu.

"iPhone? Punya siapa?" heran Raina saat sudah memegang benda komunikasi itu.

Nomor yang tidak dikenal tertera di layar Handphone berlogo apel itu.

"Angkat gak ya?" bingung Raina.

Panggilan handphone itu berhenti. Tapi berulang masuk panggilan lagi. Dengan nomor yang sama.

Raina pun memberanikan diri untuk mengangkat panggilan itu. "Halo?" sapanya ragu-ragu.

"Lama banget lo angkatnya," omel seorang dari seberang sana.

Raina mengerutkan keningnya. Apaan sih, langsung ngedumel

"Ini siapa, ya?" tanya Raina ragu-ragu.

"Gue Riko," jawabnya. "Sesibuk apa lo, angkat telpon lama banget," tambah Riko.

"Ini handphone siapa?" tanya Raina langsung.

"Punya Reza," jawab Riko yang membuat Raina kaget.

"Kenapa handphone Reza bisa dikamar gue?" tanya Raina yang sudah benar-benar bingung.

"Banyak tanya lo!" ucap Riko kasar.

Raina terkejut, kenapa Riko bisa kasar padanya? Riko tidak pernah berucap dengan nada tinggi saat berbicara dengannya.

Raina mungkin tidak terlalu dekat dengan Riko, tapi untuk berbicara kasar, Raina tidak yakin jika dia adalah Riko.

The Secret Of A PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang