Langit di hari kamis sekali lagi tidak menimbulkan kesan manis sama sekali. Kenapa akhir akhir ini lagit lebih suka memamerkan warna abu abu di bandingkan warna biru? Jelas jelas biru lebih indah.
Selain merutuki hari kamis, Yuqi juga merutuki dirinya sendiri yang ketiduran di perpustakaan hingga sore dan sebentar lagi hujan.
Yuqi pasti akan kehujanan jika dia berjalan ke halte sekarang. Tidak lucu, dia baru saja sembuh.
"Kami memang membutuhkan hujan, tapi tidak terus terusan!" Yuqi masih berbicara pada langit kelabu yang memayungi kota seoul hari ini.
Kalau saja langit punya mulut, ia pasti berkata,
Siapa suruh ketiduran!
"Sekarang bagaimana?" Yuqi melirik sekitarnya mencari orang yang bisa ia tumpangi, sampai ke halte bus juga tidak masalah. Yang penting dia pergi dari situ secepatnya.
Sepertinya besok dia harus menggunakan mobil. Yuqi bisa saja menelfon salah satu temannya untuk menjemput, namun Yuqi ini KELEWAT BAIK sehingga tidak ingin merepotkan siapapun.
Jika seperti itu, bagaimana dia akan pulang?
Bunyi gemuruh di atas sana semakin membuatnya panik, ia melirik ponselnya, mungkin ia bisa meminta bantuan pelayan di rumahnya sayangnya keberuntungan tidak berpihak.
Ponselnya mati.
"Oh, astaga!! Apakah aku akan membusuk di sini?" Yuqi menjambak rambutnya frustasi.
Ia kembali menatap langit dan mengumpat dalam hati lalu berlari dari bawah perteduhan genteng perpustakaan kampusnya. Hujan memang belum turun, tapi Yuqi harus tetap berlari.
Ia ingin waktu akan berpihak padanya agar ia sampai di halte sebelum hujan menyiraminya, lagi.
"Baiklah langit yang cantik, tahan air mata mu itu sebelum aku sampai di hal-"
"Butuh tumpangan?"
Omelan Yuqi berhenti bersama dengan kakinya yang terus bergerak cepat itu. Ia memandangi motor besarberwarna merah yang menghalagi langkahnya keluar dari gerbang dengan pria jakung di atasnya.
Lucas.
"Ya, antar aku ke rumah sebelum hujan turun." Yuqi langsung menaiki motor Lucas dengan segera. Maaf jika itu tidak sopan, ia hanya tidak ingin kehujanan.
Untuk pertama kalinya Lucas terkekeh dengan sendirinya oleh sasaran permainannya. Biasanya ia hanya bersandiwara.
Tapi kali ini berbeda, entah kenapa, omelan Yuqi tentang langit abu hari ini membuat senyum dan tawa gemasnya tercipta.
"La-"
Baru saja Yuqi akan mengomel lagi, Lucas sudah melajukan motornya membuat Yuqi harus terpental ke depan dan menabrak helm Lucas.
"BISAKAH KAU LEBIH PELAN LAGI?!" Yuqi sedikit berteriak agar bisa mengalahkan suara angin yang bergesekan dengan mereka. Ia semakin kesal sekarang.
Pertama karena Langit, sekarang Lucas.
Ia melaju dengan bagitu cepat sehingga Yuqi rasanya terbang, rambut rambutnya menamparnya berulang kali dan dia bingung pegangan di mana.
"BUKANKAH KAU INGIN SAMPAI DI RUMAH SEBELUM HUJAN?"
Yuqi kesal. Pipinya terlihat mengembung dan bibirnya sedikit bengkok ke bawah. Lucas terkekeh, ia mengerti masalahnya melihat Yuqi terus menghindari rambutnya dengan tangan meremas jaket Lucas.
Lucas melepaskan salah satu stir motornya dan menarik tangan Yuqi agar melingkar di pinggangnya.
Yuqi??
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy [ Lucas X Yuqi]
De Todo"Kau terjebak dalam permainan mu sendiri Bung." "Aku akan berusaha melupakannya walaupun itu susah."