MBDN4

17 0 0
                                    

Lanjut aku bertanya kepada Nay.
"Nay,lebih spesifiknya sebenarnya apa sebab retaknya hubungan kalian ini? Padahal kata kamu hubungan kalian seperti orang yang tak dapat dipisahkan”
Baik-baik saja dalam bayangan ataupun secara nyata .

Yaaaa baik-baik saja, hubungan mereka yang yang aku dengar selalu baik-baik saja, bahkan sahabat-sahabat kami pun mengatakan hal yang sama.

“Entahlah Yumna, ibarat sebuah api lilin yang dikucuru minyak tanah, hanya dari sebuah persoalan kecil yang dibesar-besarkan. Fauzan nggak mau punya istri yang bisa dakwah seperti aku, sedangkan aku seorang pendakwah dan itulah spirit hidupku. sedangkan Fauzan sendiri nggak mau punya istri totalitas seperti itu. Padahal sejak pertama kali aku taaruf dengan Fauzan, aku bilang ke Fauzan, kalau aku kadang suka ngisi pengajian, dan fauzan nggak keberatan akan hal itu, malah juga aku ngirim video dakwahku ke Fauzan. dan dia sepertinya bangga gitu waktu liat videonya.
Dan dia bilang bangga sama aku karena aku bisa berbagi ilmu kepada para umat-umatnya rasulullah di zaman sekarang. Tapi setelah beberapa bulan, tiba-tiba dia begitu saja dingin dan posesif sama aku Yumna, alasanya karena tidak ingin aku dakwah. Sebenarnya aku udah pernah bilang sama dia, misalkan nanti aku punya suami, dan suamiku ngga menyetujui aku dakwah keluar, aku bakalan manut sama suami, aku tau Yumna, jika seorang perempuan sudah punya suami, maka

"رضا الله فى الرضا الزوج"

Bukan begitu kan Yum. Dan itulah poin penting dalam rumah tangga yang nanti akan aku tanamkan dalam prinsip hidupku."

"Kata Fauzan, kalau di dalam diri seseorang ada bisik pendakwah, dia akan tetap menjadi pendakwah, meskipun si orang pendakwah itu menyembunyikan ilmunya, pasti akan keluar tanpa ia kehendaki. Meski menolak pun akan tetap menjadi seorang pendakwah.

Tapi aku masih tetap kekeh dengan kata-kata-kataku tersebut , kalau istri manut(nurut) sama suami , apapun kata suami jangan, aku pasti akan turutin meski harus menghentikan langkah dakwahku.

Dan aku juga bilang sama fauzan, misalkan nanti aku nggk bisa dakwah kepada orang banyak aku nggk apa-apa, aku akan dakwahin anak-anakku kelak agar bisa menjadi ummat-Nya Rasulullah yang terbaik .

Tetapi Fauzan pun masih membahas perkataanku dengan nada semakin tidak ingin punya istri seperti diriku. Benar-benar tak seperti saat pertama ta'aruf dulu sangat mensuport dan menyamangatiku dikala aku bilang mau dakwah atau apapun yang bersangkutan dengan hal public speaking."

Seperti yang aku kenal, wanita tangguh, cerdas, cantik, mandiri dan kreatif. Seperti itulah pribadi Nay, tak kepayang jika tiba-tiba aku dengar kabar kalau sahabatku ini sedang patah hati. Dari sudut pandangku apa sih yang kurang dari dia sampe ada orang yang tega bikin Nay sedih kayak gini.

Setahuku, setiap laki-laki selalu mencari pasangan yang sempurna dan good looking, cantik dan glowing. Ternyata benar persepsi yang mengatakan kalau mata lelaki itu selalu kurang dan kurang meski diberi seseorang yang paling cantik sekalipun.

Aku sangat kenal Nay, dari kepribadian sampe kesukaan dia seperti apa. Karena kami dari dulu sudah berteman dan bahkan seperti sauadara, sampai waktu dimana kami lulus pondok tahun kemarin, Nay ingin melanjutkan sekolahnya di tanah Hadramaut tepatnya di Dar-zahra, tetapi takdir berkata lain, karena ada hambatan tak mendapatkan izin dari kakek & neneknya Nay, itulah yang membuat Nay berat untuk melangkahkan kaki ke tanah yang mulia itu. Dari kecil Nay ditanamkan oleh abi & umi nya bukan hanya bakti kepada orang tua kandungnya, namun juga bakti ke orang tua yang ada disekitarnya, contohnya saja kakek & neneknya.

Nay satu-satunya anak perempuan dan satu-satunya pula cucu perempuan dari keluarga, Mungkin itulah yang membuat keluarga berat untuk melepaskan Nay putri semata wayang mereka, pergi ketanah mulia itu.

Karena luasnya ilmu dan cakap dalam berorasi, Nay perlahan mulai disenangi tetangga dan masyarakat sekitar rumahnya. Tak jarang ia dipanggil untuk memenuhi undangan mengisi tausyiah dan do'a, uminya selalu ikut menemani dan layaknya orang tua, tentu umi Nay sangat bangga melihat anaknya berintonasi layaknya seorang da'i terkenal.

Aku terkadang juga ikut menemani Nay kalau uminya Nay gak bisa menemani. Sebenarnya seperti inilah yang saat ini Indonesia butuhkan, publik figur muda yang cakap dan berpotensi. Menjadi contoh anak muda agar bisa memuliakan agamanya dengan cara menyebarkan dakwah Rasulullah. Sekarang Nay baru menginjak usia 19 tahun, namun namanya sudah terbilang tersohor di daerah Banjarmasin, kota dia tinggal.

"aneh banget sih Nay, kok bisa gitu dia nyakitin kamu hanya karena kamu ingin jadi seorang da'i." benar-benar bukan alasan yang logis untuk menolak gadis secantik dan secerdas Nay.

Nay pun menjawab “Iya yumna karena aku suka berdakwah Fauzan nggak suka. Fauzan ingin punya istri yang biasa-biasa saja, tidak famous sepertiku, itulah yang dibilang Fauzan kepadaku di akhir hubungan kami, tak seperti apa yang dibilang Fauzan diawal ta’aruf, mendukung setiap apa yang aku lakukan, asalkan itu bernilai positif dan kebaikan.

Meski aku mencoba menepis semua itu, aku rela keluar dari dunia dakwahku jika aku sudah menikah dengannya, dan akan menuruti semua apa maunya, tapi tetap saja Fauzan masih kekeuh dan akhirnya semua sia-sia saja kalau kuteruskan". Sorot tajam Nay menatapku.

Aku tak habis pikir. Alasan macam apa ini yang Fauzan buat, seolah-olah perempuan yang berdakwah itu buruk di mata dia. Benar-benar alasan nggak logis dan ga rasional. Apa sih maunya Fauzan sebenarnya.

Nay dalam bahasanya banyak menyimpan rasa ketulusan, dan dalam bahasanya juga banyak menyimpan kekecewaan, namun Nay enggan berbagi kepada aku dan kami semua, baru sekarang terungkap semuanya.

Di depan orang-orang Nay ingin terlihat dirinya itu tetap tegar, Nay ingin selalu terlihat kuat walau kenyataan dia juga rapuh, meski badai menimpanya, dan segala bala dan cobaan menghadangnya.

Jangankan hal disakiti dan dikecewakan seperti ini, Nay sakit hampir mati saja kami tidak pernah mendengar keluh kesahnya seolah dia normal dan sehat seperti kami.

Memang Nay itu tipe orang yang sulit berbagi untuk setiap apa yang Nay rasakan terlebih sakit hati seperti ini. Meski dirinya dikecewakan seperti sekarang, Nay lebih suka merasakan sendiri, karena tak ingin kami orang ikut terbebani akan apa yang terjadi.
Seandainya aku tak mengungkit-ngungkit apa yang Nay rasakan, mungkin Nay juga enggan untuk berbagi kepadaku dan aku tak akan pernah tau.

Nay adalah figur yang yang tidak ingin menyusuhkan orang lain, dan tidak ingin melibatkan orang lain dalam masalahnya. Nama seseorang yang pernah menjadi istimewa dalam hidup Nay “Muhammad Fauzan”. Dia yang membuat Nay merasakan apa itu arti sebuah rasa cinta, sayang, pengorbanan serta kesetiaan.
Namun pada akhirnya, mengukir luka dan meninggalkan rasa sakit, perih dan menyayat hati yang sangat dalam .


Aaaah gimana keadaan Nay ?
Apa kelanjutan dari hidup Nay ?
Apakah kembali bersemangat ?
Dan apakah Nay bisa berjalan mengikuti alur hidupnya seperti yang dulu penuh dengan senyuman ikhlas, canda, dan tawa ?
Dan gimana kabar Fauzan ? Apakah menginginkan Nay kembali ?

Aaaaaaah kalian pada penyasaran ? 😆🤭 Ikuti cerita Nay dan Dirinya sampai akhir yah ...
Selamat membaca 😉 ...
Tetap membaca Al-qor'an yang lebih utama ❤

      Bila cinta dan kecewa berkumpul pada hati yang sama, maka yang mengalah ialah cinta .


Rumana Natasya ....

Mengejar Bumi Dikejar NasibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang