Chapter 3☘

26 7 2
                                    

"Gak semua cowok nilai cewek dari Penampilan nya doang tapi dari Tutur katanya Juga. Perubahin. Apalagi didepan Cowok yg Kamu Suka"
Gea Amelora

" Kalo ada Tamu itu dijamu, gak sopan banget" Semprot Kila langsung setelah tepat berdiri disamping Ara,

sekarang disini siap yg tidak Sopan, Ara kah? atau Kilara? Mereka berdua.

"heh!" senggol kila pada tangan Ara karna tidak mendapat respon dari Ara, tapi hal ini malah membuat makanan yg seharusnya berada Di mulut Ara malah beralih ke Meja.
"Kenapa lo gak bukain gue pintu?" tanya Kila gugup karna merasa bersalah ditambah lagi Ara sudah menatapnya sekarang.

"Kenapa lo teriak-teriak?" Tanya Ara membalas ucapan Kila

"Ya kan. Karna lo, lo gak bukain gue pintu" Ungkap Kilara tambah gelagapan karna gaya bahasa Ara berubah.

"Gak perlu dijawab lagi La" Tomy ikut-ikutan

"Ini kalian lagi dalam mode Senggol Bacok kah?" Tanya Niala menatap mereka bertiga.

"Kagak" Balas Ara.

"Lagi ada masalah ya Ra" Tanya Tomy peduli.

" Sedikit"
"Kalian gak mau ikut serapan Dulu nih? Atau langsung Berangkat?" Ucapa Ara menawarkan sebagai Tuan Rumah yg sopan.

"Lo gak marah Lagi" Tanya kila hati-hati

"Kapan Aku marah? Gak marah kok"

Kilara dan Tomy dibuat Geleng-geleng oleh perubahan Sikap Ara. Jelas-jelas tadi itu Ara memang dalam Mode Senggol bacok, Dilihat dari tatapan dan gaya bicara nya saja sudah sangat ketara. Mungkin orang yg baru mengenal Ara tidak akan sadar. Tapi mereka???

"Kita udah serapan,Ra. Kalo Lo udah selesai langsung nyusul kedepan aja." ucap Tomy mewakali ." Tan, kita duluan ya" lanjut Tomy berpamitan.

~
"Naik mobil kamu Tom"Tanya Ara heran setelah melihat hanya ada satu mobil hitam didepan Rumahnya. Tidak ada Supir, Dan sudah pasti Siapa yg akan mengendarai.

Ara adalah salah satu orang yg enggan melanggar peraturan. Apalagi jika hal itu akan merugikan dirinya Sendiri. Dan masalah ini? Ara sebenarnya sudah gatal, ingin sekali mengingatkan lagi kalau Umur Tomy masih belum cukup untuk mengendarai sebuah mobil. Tapi karna dari pagi mood nya sudah buruk, Ara menundanya. Mengunci mulutnya rapat-rapat.

"Iya. Gak perlu Khawatir, Ra. Kalo ada masalah gue bisa langsung telpon Bokap gue.Tenang saja"

"Ya kan Bokap Tomy Polisi Ra, Lo gak Lupa hal itu pasti." Tambah Kila sebelum Tomy yg mengatakannya.

"Yaudah Ayok berangkat" Ajak Tomy "Eh eh, Lo berdua ngapain kebelakang. Ra, Lo didepan temenin Gue" Ucap Tomy langsung karna melihat dua gadis itu hendak masuk ke kursi penumpang.

"Gak ah. Malas. Kamu aja deh" Ujar Ara menunjuk Kila dengan dagu nya."Aku mau baring dulu dibelakang.Ngantuk" tambahnya

~
Perjalanan dari Rumah Ara ke Sekolah sebenarnya hanya memerlukan waktu 15 menit. Tapi karna hari ini Tomy yg mengendarai maka waktu yg mereka perlukan bahkan lebih daru 30menit.
Bahkan dihari-hari biasa Ara berangkat kesekolah dengan Sepedanya waktu Yg dia perlukan hanya sekitar 20-25 menit.

Ya.sebenarnya bukan tanpa Alasan Tomy mengendarai dengan Lamban. Lantas semuanya intruksi dari  Ara. Keinginan untuk mengunci mulutnya sebelumnya tidak terlaksana dengan baik. Bahkan sepanjang Jalan di isi oleh Suara Ara.

"Sepertinya hari ini bakalan turun hujan deh" ucapa Ara mendongak keatas.

Sekarang mereka sudah sampai di parkiran SMP Tunas Taruna.
Sudah banyak sekali Murid-murid berlalu lalang hadapan mereka. bahkan ada beberapa orang berangkat dengan orang tua mereka, murid bermasalah.

"Jangan sampe deh. Bisa-bisa rancana Hang out kali ini gagal lagi. Dan terutama lo Ra"Tunjuk Kila ke muka Ara, "Lo itu susah banget diajak keluar, dan lo bilang apa tadi di dalam?" Tanya Kila memastikan

"Yg mana?" Tanya Ara bingung

"Ck! Lo tadi ngomong kan, kalo lo itu bakalan Pulang Kampung. Otomatis waktu liburan lo berkurang buat kita-kita"

Dalam perjalanan menuju Ke sekolah Ara memang sudah memberitahu rencana itu kepada mereka, jika ditanyak khawatir atau tidak nya mereka Jawabannya Iya. Dari awal Ara pindah ke kota jakarta Dia merupakan gadis yg sulit untuk diajak berteman, bahkan teman pertama Ara itu Tomy yg sekarang menjadi Sahabat nya. Berawal dari Tomy yg bandal dan urakan mengerjainya, dan karna Tomy dan Kilara adalah Sahabatan hal itu juga membuat Kilara dekat dengan Ara.

Setelah berteman bahkan bersahabat bertahun-tahun dengan Ara hal itu membuat Tomy dan Kilara akrab dengan Ibu dari Ara dan dari sana lah Mereka tau semua tentang Siapa  Ara. Karna meskipun sudah bersahabat Ara selalu enggan membagi sesuatu apalagi itu bersifat pribadi. Selalu tertutup meski sekarang memiliki banyak kenalan.

"Santai kali, La. Giliran soal hang out aja nomor satu. Lagian ni ya.. Dengerin. Pasang telinga Kamu." ujar nya sambil memindahkan rambut yg menutupi telinga Kila belakang.

"Berapa Paragraf lagi yg mau dibahas?" Tanya Tomy yg sedang bersandar dimobil hitam miliknya." kalo masih banyak, gue duluan. Capek." Lanjutnya

"Heh! Yg nyuruh lo nungguin kita, Saha? Saha BAMBANG" ujar kila kesal karna pembicaraannya di ganggu oleh Tomy

"Yaudah bye!. Ra,Gue duluan. Hati-hati lo" Ucap Tomy melirik Kila sebelum  berlalu dengan tangan melambai-lambai ke belakang

"Wah.Sembarangan! Tomy! Lo kira gue apaan,Sialan!" ujar Kila tambah kesal dengan kata 'hati-hati' dari Tomy untuk Ara. Dia pikir Apa!?

Mendengar umpatan dari gadis yg dibelakangnya. Tomy yg sudah dekat dengan  peyangga sekolah berhenti dan langsung berbalik sehingga masih bisa melihat wajah kila yg merah menahan kesal disana.
"Macan. Mungkin?" Ucapa Tomy dengan mengangkat kedua bahunya.santai. Dan melanjutkan langkahnya yg tertunda tanpa menghiraukau Umpatan-umpatan yg dilontarkan oleh Kila dibelakangnya.

"Cewe gak baik ngomong kasar" Ara berusaha menenangkan Kila. " Gak semua cowok nilai cewek dari Tampilan doang tapi dari Tutur katanya Juga. Perubahin. Apalagi didepan Cowok yg Kamu Suka" Tambahnya

"Percuma. Dia sukanya Sama Lo kan." Ucap kila setelah Emosinya sedikit mereda.

Blak-blakan. Itu sifat yg sangat melekat di diri seorang Kilara Shaquille Fandera.

"Tapi kan yg aku suka bukan Tomy"balas Ara

"Yg tau isi di dalam sini"Tunjuk kila di dada Ara "Cuman Lo, yg tau lo jujur atau nggaknya juga cuman Lo. Gue tau Ra, Lo masih terjebak didalam orang-orang di masa lalu lo. Tapi, seiringan dengan waktu. Siapa yg bisa jamin kalo lo gak bakalan Jatuh hati ke Tomy? Perhatian Tomy buat Lo itu beda banget. Munafik kalo lo bilang gak pernah tersentuh atas perlakuan Tomy"

"Bukanya Lo nyari orang yg bisa ngasi warna kehidupan Lo? Bukanya lo lagi memburu Warna yg buat lo Berhenti?Gue rasa Tomy bisa. Dia bisa buat lo Nyaman kan" Tambah Kila mengeluarkan apa yg mengganjal dihatinya.

Itu benar. Memang sangat benar Adanya.

"Kalau pun Tomy itu salah satu warna yg harus aku gapai . Aku rela untuk melepas, Warna itu beragam-ragam. Warna didunia ini gak cuman satu kan?. Sebenarnya dengan adanya kalian jadi Sahabat Aku itu udah salah satu Warna La. Kalian  itu penting."

"Aku gak mau nantinya kita jadi orang  Asing karna masalah Rasa" Tambah Ara

"Perjuangin Tomy, Aku itu cuman orang baru yg hadir diantara kalian. Perbanyak Sabar, harus semangat, Ok?" Ara mengulurkan  tangan kanannya didepan dan langsung disambut oleh Kila. Bahkan berlanjut dengan berpelukan.

Jika masih bisa mengalah soal Rasa demi Hubungan Persahabatan. Lakukan.


Salam Damai dari Ana:)





"Ciptakan Warna HidupMu"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang