Chapter 4☘

25 7 0
                                    

Sebelum lanjut baca. Jangan lupa follow akun ini.
Dan mohon banget tinggalin jejak . Jangan sider. Ayo tekan tombol bintang dibawah Teman👇

______________________________________

Suara tangis, tawa, dan suara bising dari murid SMP Tunas Taruna angkatan Ara kali ini tidak dihiraukan Olehnya. Bahkan Senyum yg tercetak di Wajahnya dari 1 jam lalu belum luntur sama sekali. Tak kira pakaian

" Ini nyatakan " Tanya Ara pelan entah ditujukan pada siapa, tapi yg pasti dapat didengar oleh Tomy dan Kilara yg memang berdiri disamping Ara.

Tidak percaya dengan apa yg sekarang digenggam oleh tangan Kirinya membuat Ara mencubit keras pipinya yg menyebabkan Ara mengaduh Sakit. Nyata. Ini dunia orange

Bukanya Ragu atau meremehkan diri sendiri. Ara pintar, tentu saja karna Dia selalu belajar. Tapi, Siapa pun yg berada diposisi nya pasti akan merasa sama.

" Amelora. Lo hebat " Suara bangga dari Tomy terdengar jelas ditelinga Ara sehingga membuat sang empunya semakin melebarkan Senyumnya yg mengakibatkan matanya seperti berbentuk bulan sabit. Menggemaskan. Tolong Tomy gak kuat.

Mungkin siapapu yg mengenal Ara, dekat dengan seorang Gea Amelora kata Bangga dan beruntung tidak akan Jauh dari orang itu.

Siapa yg tidak merasa bangga. Ara baik, perhatian, cerdas, cantik, rajin menabung dan tidak sombong.

Satu bukti dari kepintaran Ara bahkan sekarang ada didepan
mata mereka. Nilai yg memuaskan, Piala, bahkan kertas sampul coklat yg masih ditatap tidak meyangka dari Ara. Mendapat beasiswa penuh dari sekolah Ternama di kota Jakarta ini, SMA GAJAH PUTIH.

Sebenarnya ini seperti mimpi bagi seorang Ara gadis sederhana yg hanya tinggal berdua dengan ibu nya yg memiliki usaha kecil di gang mawar

"Aaaa Aku senang banget!!!" Ara langsung berhambur ke pelukan Kilara. Dia bukan salah alamat kok. Dia tau Tomy yg menyapaikan rasa bangga pada Nya tapi bukan berarti Ara harus memeluk Tomy dong ya.
" Btw makasih banyak, ini semua berkat kamu, Kalo seandainya kamu gak ajarin aku bahasa Inggris Nilai aku pasti gak akan sempurna " Tutur Ara jujur.

Ara bisa menguasai semua mata pelajaran, dan Mapel Bhs.Inggris pengecualianya.
Sedangkan Kilara Jagonya dalam Mata Pelajaran Bhs.inggris. Mungkin karna dia sering liburan keluar negeri sehingga membuatnya harus menguasai bahasa itu.

" Kayak sama siapa aja lo " sentil Kila pada jidat Ara. " Lagian disini gue yg untung. Gue ngajarin lo cuman Bhs.inggris sedangkan Lo ngajarin gue 7 Mapel sekaligus " Kilara tertawa sekaligus mengingatkan.

Oke disini Tomy bakalan jadi penonton saja. Kata kasarnya jadi Nyamuk

" Tapi aku rada insecure deh. Secara kan itu sekolah kalangan orang berJas
semua. Eh bentar! " Ucap Ara dengan membuat kelima jarinya didepan mulut Kilara sehingga membuat Kilara yg ingin bicara tidak jadi. Ara ingat sesuatu. " Kamu jadi sekolah disana kan? SMA Gajah Putih kan sekolah yg kamu promosiin 2bulan lalu ke aku." Tanya Ara memastikan

" Gak perlu insecure Ra. Sekolah itu untuk ngandalin otak ga harta ataupun otot. Dan yaps! Gue tetap di pilihan gue yg pertama secara lo juga bakalan disana"

" Gue juga bakalan milih sekolah disana " akhirnya Tomy bisa mengeluarkan suaranya setelah lama menunggu untuk ikut dalam obrolan 2 gadis itu.

" Syukur deh. Aku gak bisa bayangin gimana nasib aku disana tanpa kalian " Ara tersenyum tenang. senang.

" Oh iya. Kita jadi hang out nya kan" Tanya Ara lagi
"Kenapa lo yg jadi semangat "
" Jadi " balas Tomy langsung

*****

Cuaca hari ini sama-sama ga bisa ditebak kayak kamu.

Cuaca hari ini seolah berkaitan langsung dengan perasaan Ara. Disaat Ara merasa tidak bersemangat cuaca mendung di pagi tadi, dan sekarang Saat Rasa senang melimuti Ara mentari seolah bersemangat menampakkan dirinya yg sebelumnya malu-malu. Seakan-akan ikut senang.

Dan Hari ini memang Ara menghabiskan waktunya dengan kedua Sahabatnya. Terbukti dengan Ara yg diantar pulang di jam 20.00 malam. Jika dinikmati waktu memang akan terasa cepat berlalu. Padahal hal yg dilakukan oleh mereka hanya bermain. Pergi ke Mall hanya untuk membeli 3 potong baju selebihnya bermain Time zone. Pergi ke taman bergabung bermain Sepak bola dengan anak yg mereka temui disana. Dan sisa nya pergi Ke Dufan, Bermain lagi. Satu yg harus Ara akui lagi hari ini. Dia bangga mengenal kedua sahabatnya.

" Assalamualaikum Ibu" ketuk Ara pada pintu sebelum memasuki rumah .

" Waalaikum salam" balas Niala dari dalam yg sedang duduk disofa. " Mana? Tunjukin ke ibu " Tuntut Niala langsung tidak sabaran setelah Ara mencium tangan dan pipi kirinya.

Setelah Pulang sekolah, Ara memang tidak langsung ke rumah melainkan langsung dipaksa langsung ikut oleh kedua Sahabatnya. Tapi Ara sudah menceritakan semuanya pada Niala ditelepon.

Ara langsung menyerahkan Amplop sampul coklat yg ada di tas nya pada Niala, lalu berlalu sebentar di Lemari hijau tua yg sebagai rumah bagi boneka-bonekanya. Sekarang dilamari itu juga sudah tersedia 2 piala. Piala yg satunya Ara dapatkan Juara 1 dalam lomba baca Puisi saat duduk di bangku kelas 5SD.

"Ibu benar-benar bangga sama Kamu" jujur Niala. Ara sekarang sudah duduk disamping Niala dengan senyum yg terus menerus menghiasi wajah Nya hari ini.

Setidaknya Ara tidak merasa terus menerus merepotkan Niala. Walaupun sebenarnya Niala tidak pernah merasa direpotkan oleh Ara.
Justru Anak itu setiap hari membuat Nya merasa bangga dan beruntung sehingga membuatnya lupa akan satu fakta.

" Hari ini kamu pasti capek banget. Sekarang kamu masuk kamar, mandi dan langsung tidur " intruksi Niala dengan membelai lembut rambut coklat Ara yg membuat sng empunya enggan untuk berangjak tapi tetap menuruti intruksi dari Ibu nya.

"Ara masuk kamar dulu " Ucap Ara dan mencium pipi kanan Niala sebelum berdiri.

Tidak ada rasa yg abadi di hidup ini.
Rasa itu memang akan tetap menghampirimu tapi dengan rasa yg berbeda di tiap detik,menit,Jam dan__. Jadi  Jangan cepat terlena.
~Ana~


Salam Damai dari Ana:)
🍁









"Ciptakan Warna HidupMu"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang