Part 16

7 3 0
                                    

Saat jauh, aku menginginkannya tuk ada disini
Tapi saat ada, aku merasa asing kembali

✍✍✍

Keesokan harinya Kevin datang ke rumah sakit dimana Alsha di rawat, sebenarnya Kevin sangat malas tapi mau bagaimana lagi

Pulang sekolah Kevin bergegas untuk menemani Alsha karena ayahnya bilang kalau dia tidak bisa menemui Alsha karena harus pulang ke Bandung dan mengurus pekerjaan yang sempat tertunda

"Kak Kevin?" Panggil Alsha

"Hmm.."

"Ayah mana?" Tanya Alsha yang masih setengah sadar

"Cari tau sendiri!" jawab Kevin ketus

Alsha yang mendengar itu hanya bisa mengelus dada dan menyakinkan diri nya kalau dirinya tidak pernah bertemu dengan orang yang berada di sampingnya

Alsha sekarang bosan, ia ingin cepat pulang bertemu dengan nenek dan kakeknya, tapi apa boleh buat dokter menyarankan agar Alsha tetap disini selama seminggu ke depan

Sama halnya dengan Alsha, Kevin pun mulai bosan di ruangan yang serba putih ini. Awalnya Kevin berniat untuk keluar sebentar untuk sekedar mencari udara segar, tapi niat nya terhalang oleh hujan yang tiba-tiba turun dengan derasnya

"Yah.. baru juga mau keluar" keluh Kevin sambil melihat jendela yang mulai berembun

"Ahhhhh, cicak! cicak!"

Kevin yang kaget dengan teriakan mendadak dari Alsha, langsung menghampiri Alsha yang sudah berubah posisi menjadi duduk

"Kak Kevin, tolongg" pinta Alsha merajuk

"Gak" tolak Kevin sambil buang muka, sebenernya Kevin juga takut tapi pura-pura tidak peduli

"Alsha takut kak" ucap Alsha

Kevin membiarkan cicak itu menempel di selimut Alsha dan Alsha dengan susah payah mencoba mengusir cicak itu karena cicak nya terus merayap ke kakinya

"Kak, Alsha takut" kali ini Alsha sudah menangis sambil menutup wajahnya dengan tangannya

Kevin yang melihat Alsha menangis pun tak tega dan mencoba memberanikan diri untuk mengambil cicak yang masih setia di sana

"Ini baru pertama kalinya gue pegang hewan ginian" batin Kevin

Setelah selesai mengambil cicak itu dengan menggunakan plastik, Kevin membuangnya ke jendela

"Tuh udah gue buang, puas Lo!?"

Alsha yang masih menutupi wajahnya pun mulai membuka nya perlahan, dan betapa leganya karena cicak itu sudah tidak ada di selimutnya

"Makasih kak" ucap Alsha dengan suara serak khas orang menangis

Ceklek

"Alsha gimana keadaan Lo sekarang?" Tanya Ria yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu dulu

"Ria ya ampun kalo dateng tuh ketuk pintu dulu, salam dulu, bikin kaget aja"

"Hehe maaf ya soalnya gue ga sabar ketemu Lo, lo tau ga gue di sekolah diem dikelas mulu pas istirahat gara-gara ga ada lo " tutur Ria

Kevin yang merasa dirinya nyamuk, langsung pergi keluar tanpa mengatakan sepatah kata pun

Ria terkejut melihat Kevin keluar dari kamar rawat Alsha pun mengerutkan keningnya dan bertanya pada Alsha bagaimana bisa ada kakak kelasnya yang so tampan itu, Ria akui bahwa Kevin memanglah tampan tapi mengingat saat pertama kali nya mereka bertemu ia hapus kata tampan dalam diri Kevin

"Alsha kurang tau sih, tapi kayaknya ayah salah paham sama kak Kevin"

"Salah paham gimana?" Tanya Ria antusias

"Iya, jadi tadi kak Kevin bilang 'bisa ga Lo bilang sama bokap Lo, kalau gue bukan yang nabrak lo' gitu" tutur Alsha meniru bicara Kevin

Ria yang tak mau ribet hanya mengangguk paham dan mulai bercerita tentang dirinya yang bernasib malang saat di sekolah karena lupa membawa buku pel pak sangar, siapa lagi kalau bukan pak Hadi yang peraturan nya banyak itu loh

Alsha pendengar yang baik, ia sangat antusias mendengarkan sahabatnya ini menceritakan nasibnya yang malang

Di luar ruangan, Kevin tengah duduk di kursi panjang yang tidak jauh dari ruangan Alsha tempati

Dari kejauhan Kevin melihat seorang ibu yang mungkin seusia dengan ibunya Kevin menangis sambil berbicara pada seorang dokter seperti memohon agar anak kecil yang sedang kejang-kejang itu sembuh. Kevin yang penasaran pun berjalan menghampiri nya

Samar-samar Kevin mendengar ibu itu berbicara
"Dokter saya mohon selamatkan putra saya" pinta ibu tersebut

Kevin tak tega melihat anak kecil itu terus kejang-kejang, ia mengalihkan pandangannya ke sembarang arah

"Baik, ibu tenang dulu kami akan berusaha semaksimal mungkin" ucap dokter setenang mungkin kemudian masuk ke ruang ICU disusul oleh suster yang mendorong kursi roda yang diduduki anak kecil

Ibu itu duduk di kursi depan ruang ICU, air mata nya tak berhenti mengalir. Kevin menghampiri ibu tersebut

"Ibu tenang, semuanya pasti baik-baik saja" ucap Kevin berusaha menenangkan

"Tidak, ini semua salah saya, saya yang tidak bisa menjaga putra saya sendiri"

"Jangan salahkan diri ibu atas ini semua, lebih baik ibu berdoa supaya putra ibu bisa sembuh" saran Kevin

"Iya kamu benar, terima kasih sudah mengingatkan saya" ucapnya sambil memeluk Kevin. Kevin yang kaget dengan perlakuan ibu ini hanya diam kaku

'apa ini rasanya pelukan tulus seorang ibu' tanya Kevin pada dirinya sendiri

"Ahh maaf saya lancang meluk kamu nak" ucapnya sambil melepas pelukannya

Kevin hanya tersenyum, ingin sekali ia mengatakan 'bisakah lebih lama lagi' tapi itu tidak mungkin memangnya dia siapa beraninya ia meminta pelukan seorang ibu yang baru saja ia temui

Andai orang-orang tau di balik sifat Kevin yang dingin dan cuek itu terdapat luka yang tak bisa orang lain lihat, Kevin menguburnya sangat dalam sampai semua orang mengira bahwa kehidupan Kevin baik-baik saja

'Kevin Lo ga boleh jadi cowok lemah!, cengeng!. Lo harus tunjukkin bahwa Lo mampu berdiri sendiri tanpa kasih sayang dari siapapun' batin Kevin

Setelah menyakinkan dirinya, Kevin pamit pada ibu tersebut dan kembali pada kenyataan bahwa Kevin harus menemani Alsha.

___

Saat Kevin masuk keruangan inap Alsha, ia melihat perempuan itu menutup matanya sepertinya Alsha tertidur tapi Kevin masih penasaran apa benar gadis ini tidur

"Woi! Woi!" Ucap Kevin sambil mengguncangkan tangan Alsha pelan

'kayaknya beneran tidur, terus temen resenya itu kemana?' ucap Kevin dalam hati. Kevin yang tak mau ambil pusing pun duduk di kursi sebelah Alsha berusaha mencari ketenangan dan tak lama setelah itu ia ikut ke alam mimpi, berharap bisa mencari kebahagiaan disana.

Bodyguard Or Boyfriend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang