Stela menyeruput minumannya dengan santai, memandang area kantin yang sepi.
"Cupu semua ternyata" ujar Stela remeh, " tapi, bisalah... Selagi Dia nggak tau"
Stela tersenyum sambil mengikuti irama lagu Black pink ' Don't No what To Do',
" Enak ya ?!"
Stela bingung mendengar samar samar suara tadi, " Perasaan ini original deh, masa ada suara orang ngomong"
"Bener kok," ujar Stela mencopot salah satu air phone nya " Perasaan kemari nggak gini deh?!"
"Emang kemaren gimana?"
"Baik baik aj-"ucap Stela terpotong , melirik pak Dito yang tengah berdiri Dibelakangnya
Stela tersenyum, sambil merutuki dirinya sendiri."ehh pak Dito"
"Kenapa senyum senyum!?" ujar pak Dito
"AbisNya bapak lucu sih"ucap Stela buru buru berdiri dari tempat duduk Nya
"Ikut saya!" tegas pak Dito, "iya pak" ujar Stela pasrah
Stela menatap ruangan didepannya, "X IPA1" ujar Stela membacanya
"Kenapa diam?!, ayo. Masuk"ucap pak Dito dari dalam kelas
Stela memasuki ruangan didepannya dengan perasaan campur aduk, semua siswi didalam kelas seolah menginterogasi Nya. Belum lagi suasana nya membuat Bulu kuduk Stela merinding.
' itu kenapa sih liatin terus!?, ' batin Stela. ' selow kali, kaya nggak pernah liat cecan aja?!'
"Sana berdiri!" ucap pak Dito, " jangan harap kamu bisa lari"
Stela merutuki dirinya, berjalan pasrah kearah sudut ruangan kelas, berdiri tegap sambil mencibir tidak terima.
. . .
"SERIUS.. LO-" Pekik cici terpotong karena Stela sudah lebih dulu menyumpal mulutnya
"Kurang kenceng teriaknya!" ucap Stela ngegas, " sekalian aja lu berdiri terus koar koar " tambah Stela kesal
" maaf, sensian banget Laa." ujar cici
" cubit nih ginjal lo" ucap Stela
"Hehehe "
Stela memandang pintu kantin, memperhatikan setiap orang yg masuk maupun keluar, matanya terfokus dengan sosok yang tak asing di mata nya .
" liatinnya gitu banget Laa" ujar cici " entar suka loh Laa"
" Teori dari mana lo kalo liat orang bisa langsung suka, gila lo yah..." ucap Stela jengkel
" emang gitu kok, percaya deh "ujar cici " apalagi kalo cowoknya kaya Giovan "
" Lo Stela kan?" Ujar seseorang sontak membuat keduanya membelakkan mata,
" Lo budek" ucap cowok itu lagi
" iya gue Stela kenapa!?" ujar Stela ketus
" ikut gue" ujar cowok itu
Stela belum merespon, masih setia ditempat " kalo gue nggak mau " ucap Stela menantang
" Ikut gue " satu kata yg keluar dari mulut cowok itu
Stela melotot " lo siapa ngatur gue"
ujar Stela, " gue nggak nerima penolakan" ucap cowok itu sambil berjalan meninggalkan Stela' Giovan.Arvino.D' ucap Stela mengingat name tag cowok yang tidak diundang tadi, 'siapa dia ngatur ngatur gue ' batin Stela
Cici memandang Stela bingung semenjak vanno muncul sampai sekarang Stela masih diam, " Laa lo kenapa dah, kesambet ya lo la" ucap cici rempong
Stela memandang cici " siapa dia ?!"
" vanno? Maksud lo" ujar cici " ralat kak vanno" Koreksi cici.
" apa ci?, kak?! Nggak salah denger kan gue" ujar Stela
" iya laa lo nggak salah denger kok " ucap cici membenarkan, " lo punya masalah apa sama kak vanno?"
Stela tampak acuh " dih apaan ' ikut gue' tapi dianya maen pergi gitu aja , sinting kali dikira gue bisa baca pikiran dia " gerutu Stela
" jadi gimana? Samperin gih kak vanno nya entar lo di galakin sama dia loh laa" ujar cici memberi saran " saran gue gitu, dari pada makin ribet "
" bodo ci, lagian dia pikir gue peduli apa?" ucap Stela santai , Stela mengingat kejadian tadi pagi saat bersama cowok bernama Giovan
" Giovan tolong antar laporan ini ke kelas bu Tati " tagas pak Dito sambil menyerah kan berkas yadi
" Pak saya aja pak, nanti dia bolos pelajaran bapak lagi?!. Mending saya aja pak hitung hitung sebagai hukuman pak" ujar Stela sambil nyengir
" gue apa lo yg mau bolos " kata vanno membuat Stela mempelototonya
" orang gue cuman bantu pak Dito kok, lagian mana mungkin gue bolos ngaco lo" ucap Stela sambil tersenyum penuh arti
" sudah sudah!, begini saja kalian berdua yang serahkan , kalo salah satu kalian berani bolos. Saya akan hukum kalian berdua, ngerti?."
Senyum Stela memudar rencananya kabur dari pak Dito gagal,
' kenapa harus sama ni cowok sih, itu kenapa peloyotin gue' batin Stela kesal
" ya sudah sana " ucap pak Dito
" iya pak" ucap Stela berjalan menyusul vanno yang sudah lebih dulu" lu kenapa tadi nggak nolak aja, buat gue repot tau" ucap Stela mengomel
" biar lo bisa bolos, gitu maksud lo!' ucap vanno menyindir Stela , bukan Stela namanya kalo cuman disindir gitu aja udah sakit hati.
" Jangan coba coba kabur lo" ucap vanno penuh ancaman, mendengar itu Stela merasa tertantang. Kalo kalian bilang dia gila Ya dia memang sudah kehilangan akal.
" gue nggak bisa janji" ucap Stela berjalan menghadang vanno sambil memperlihatkan senyum licik nya, " gue lagi gabut gimana dong, lo aja ya yang anter tu berkas berkas. Bayy" ujar Stela lalu berlari meninggal kan vanno
" sial " ujar vanno
" laaa..." pagil cici menyadarkan Stela dari lamunanya
" apa sih ci " ujar Stela Kesal melihat kelacuan cici yang memercikkan air ke wajahnya, " untung gue baik, lao nggak abis lo! " Stela mengambil beberapa tissu untuk melap wajahnya .
Yey...........
huh seneng nggak aku up lagi. Kalo seneng jangan lupa vote sama comment nya sistKalian suka siapa?
Btw aku udh lama gak up
Janji bakalan sering up supaya Stela cepat selesaiSeeee uuuuu ❤
- Stela Ginanjar☀
- Giovan. A ☁
Jangan lupa follow aku ig ku :
@ranihutagaol_
Atau blog tulisku
@ruan.gkita
KAMU SEDANG MEMBACA
Auriga ( STELA )
FanfictionSudah di remake dengan Judul Auriga, [Part akan segera dihapus ] Masa Sma adalah masa paling indah , Stela Ginanjar cewek pertama yang membantah perkataan tersebut, Stela beranggapan bahwa Sma adalah neraka . Dimana banyak penyiksaan secara...