5. Menghindar
Stela membasuh wajahnya berulang kali, menatap cermin didepannya frustasi.
" huh" keluh Stela
" ya ampun Stela, lo bodoh banget sih!"lagi lagi keluh Stela pada dirinya sendiri, "kenapa juga harus dia"
Stela teringat pada kejadian beberapa saat lalu, membuat Stela menghela nafas kasar. " Lo pasti bisa" ucap Stela menyemangati dirinya sendiri, " anggap semuanya nggak pernah terjadi" ujar Stela meyakin kan dirinya, lalu bergegas keluar dari toilet.
* * *
Stela menolak ajakan Cici ke kantin, dengan berbagai alasan dan sekarang disinilah Dia, berjalan mengelilingi perpustakaan. Menatap buku buku yang sama sekali tidak ia sentuh, Berharap seseorang yang ia hindari tidak muncul.
Brukh
" Sorry gue nggak sengaja" ucap seorang cewek dengan senyum lebarnya, sambil merapikan buku buku yang ikut terjatuh dari tangannya.
Stela hanya tersenyum canggung membantu cewek itu merapikan buku buku nya, kali ini mata Stela beralih ke name tag cewek itu ' Shena Amelia' ujar Stela membaca nya.
" makasih " ucap cewek bernama Shena sambil berdiri, " iya, Sama sama"balas Stela sambil menatap Shena yang sudah lebih dulu berjalan kearah pintu keluar.
saat melihat siapa yang Shena hampiri, Stela buru buru bersembunyi , siapa lagi kalo bukan Vanno. Cowok yang sudah membuat Stela menginjak kan kakinya diperpustakaan, yang seumur hidup Stela tidak pernah ia datangi.
' please jangan kesini' ujar Stela sambil bersembunyi diantara tumpukan buku, Tuhan mengabulkan permohonan Stela. Vanno sudah pergi bersama Shena, " huh, Aman" ucap Stela mengelus dadanya.
" sorry, gue mau balikin buku ini. Lo bisa minggir nggak?" ucap Seseorang menyadarkan Stela dari persembunyian nya, " ahh iya " ujar stela menyingkir mempersilakan cowok itu.
Dan beranjak keluar dari perpustakaan, karena merasa keberadaan nya tidak di ingin kan.
" hey " tegur seseorang dari arah lain, baru satu langkah menuju keluar, Sudah ada teguran yang ia dapatkan. " ini punya lo?" ucap seorang cowok dari belakang Stela, Saat Stela berbalik untuk melihat siapa pemilik suara itu, Alangkah terkejutnya dia " lo?!" ucap Stela bingung. ' bukan nya dia udah pergi, kok malah disini sih' batin Stela
" anu gue... Iya gue ada urusan mendadak" ujar Stela buru buru keluar meninggal kan vanno.
"....." vanno tidak merespon Stela yang tampaknya menghindari nya.
* * *
" Laa lo tau nggak?" ujar Cici bersemangat
" nggak tau Ci!" ucap Stela malas, " iihh dengerin dulu, gue mau cerita " Cici mencegah Stela yang ingin keluar kelas.
" kenapa?" ucap Stela menghentikan pergerakan nya, " Gue nanti kerumah lo ya" ucap Cici memohon.
" Udah gue duga! Pasti kak Reza kan?" ujar Stela dan disambut senyum Cici, Stela berdecih " Iya"
" yey " Cici melompat lompat kegirangan sedangkan Stela berjalan meninggal kan Cici sendirian di dalam kelas, " kok ditinggal sih " ucap Cici keluar Dari dalam kelas .
Stela berdiri di parkiran sekolah menatap jam tangannya malas, " Laa yakin nggak mau bareng aja ?" ujar Cici dari dalam mobil.
" nggak gue nunggu kak Reza aja" ucap Stela menolak, " yaudah, bye..." ujar cici sebelum akhirnya meninggal kan Stela.
Tinn..
Stela terlonjak kaget, melirik kearah suara klakson. " Hai adek tersayang gue" ucap Reza kakak Stela, " Apaan sih lo, kaget gue tau!" ucap Stela kesal.
" yeee adek gue ngambek" ucap Reza menghampiri Stela yang kesal, " Sini gue peluk " ucap Reza yang langsung dapat tatapan sinis Stela.
" apaan sih kak, nggak sudi tau" ucap Stela, " becanda Laa biasanya juga gue peluk " ucap Reza mengusap puncak kepala Stela gemas.
" becanda lo nggak lucu!" ucap Stela berjalan memasuki mobil, " punya adek gini banget " ucap Reza ikut masuk kedalam mobil.
Didalam mobil Stela Masih cemberut, segala cara Reza lakukan agar Stela kembali memaafkan nya, mulai dari ngelucu tapi Stela masih Sama.
" mukanya gitu amat Laa, kalo mama liat gue kena marah tau" ucap Reza membuka pintu mobil, " bagus biar lo jangan suka telat kalo jemput gue" ucap Stela menghempas kan pintu mobil kasar membuat Reza mengelus dada.
Stela membuka pintu rumahnya kasar, ibu Stela bingung melihat tingkah Stela yang tidak seperti biasanya. " Nyampe rumah mukanya kok cemberut gitu sih" ucap Lia ibu Stela, " kak Reza tuh ma" Adu Stela kepada Lia.
" Kenapa sih sayang?, kakak kamu kenapa lagi." ucap Lia lembut, " Ma... Stela bawa mobil sendiri aja ya,ya." ucap Stela sambil memeluk mamanya.
" nggak boleh, jangan dikasih ma Reza masih bisa anter jemput Si lala" ujar Reza muncul,
" Stela males ma dijemput kak Reza, abisnya lama anterin pacarnya dulu sih" ucap Stela sambil terus memohon kepada Lia.
" Kamu masih kecil Sayang buat bawa mobil, di anterin kakak kamu ja ya?" ucap Lia memberi penjelasan kepada Stela.
" orang Stela udah gede ma, boleh ya ma. Boleh ya,ya." Ucap stela menatap lia
" Nanti ya Kalo kamu udah kelas 2 Sma, sekarang di anter kakak kamu aja dulu. Papah juga pasti nggak bolehin kamu bawa mobil sayang" Ucap lia menasehati Stela
" tau ahh kesel" ucap Stela beranjak kekamar nya kesal, " mama gitu, kalo Kak Reza aja di boleh ini itu aku boro boro"
" ngambekan banget sih anak mama yang satu ini" Ucap lia geleng geleng kepala
Stela sangat manja apalagi kalo itu bicara kepada Lia, memang Lia slalu memanjakan Stela dan Reza. Tapi walau di manja bukan berarti Semua keinginan Mereka selalu dituruti karena Dia juga harus tegas jika diperlukan.
Apalagi saat Stela ketauan bolos pelajaran saat Smp, bukan cuma itu Stela selalu dipanggil ke Kantor Guru karena berbuat onar dikelas lain.
Sungguh kelakuan ajaib Stela yang berbeda jauh dengan Reza yang berprestasi di bidang Akademi, walau begitu kedua orang tua mereka tidak pernah membanding banding kan keduanya, karena yang terpenting adalah kebahagiaan anak anak nya.
HALO:) AKHIRNYA UP JUGA
GIMANA SENENG NGGAK?,
AKU UP PANJANG NIH HEHEHE.
BTW BESOK ADA KEJUTAN BUAT KALIAN , JANGAN LUPA DUKUNG STELA TERUS.MAU REQUEST APA NIH, SIAPA TAU MENARIK.
DITUNGGU VOTE SAMA COMMENT NYA
SEE U :))
SALAM
RANI HUTAGAOL_
KAMU SEDANG MEMBACA
Auriga ( STELA )
FanfictionSudah di remake dengan Judul Auriga, [Part akan segera dihapus ] Masa Sma adalah masa paling indah , Stela Ginanjar cewek pertama yang membantah perkataan tersebut, Stela beranggapan bahwa Sma adalah neraka . Dimana banyak penyiksaan secara...