6| VANNO

21 3 3
                                    

Jujur udh lama nulis part ini tapi baru bisa up sekarang, so maklum ya :)

Stela menatap Reza kesal bagaimana tidak, pagi pagi sekali reza sudah mengantar nya kesekolah dengan alasan kuliah pagi.

" kalo lo nggak bisa antar gue, gue bisa berangkat sendiri! Jadi gue nggak perlu gini" ujar Stela menutup pintu mobil kasar

"Sekali kali biar lo nggak terlambat mulu, gih buruan masuk jangan coba coba bolos." ucap Reza sebelum akhirnya melajukan mobil dari area sekolah

" Reza lacnat!" ucap Stela kesal

_ _ _

"Laa, lo tau nggak?" ucap Cici memandang Stela yang fous dengan jalannya.

"Nggak tuh" ucap Stela, "makanya dengerin dulu, baru juga mau cerita" ujar Cici gemas.

" bentar deh Laa" ujar Cici menghentikan langkah Stela

" Lo tau kak Angga nembak gue" ucap Cici dengan nada serius nya, Stela terkejut luar biasa.

" Serius Ci! Lo terima?" ucap Stela menunggu jawaban dari Cici

" hmm belum gue jawab, soalnya gue bingung" jelas Cici dengan senyum yang memudar

"Kak Reza?" ujar Stela

Cici masih bungkam

"keputusan ada di Lo Ci, jangan buru buru pikirin baik baik." ucap Stela memeluk Cici menenangkan hati sahabatnya.

" maksih Laa" ujar Cici melepas pelukan Stela.

" Shht.. gue sahabat lo ci, udah jadi tugas gue buat selalu dukung apa pun keputusan lo. " ucap Stela sambil tersenyum

" Sejak kapan Laa lo jadi penasehat" ucap Cici

" bisa diem nggak Ci? " ujar Stela

" oke lo masih Stela yang sama" ucap Cici tertawa melihat Stela kesal.

" belum puas ngetawain gue, hah?. " ujar Stela

" jangan ngambek dong Lala ku sayang" ucap Cici masih dengan tawa nya

" siapa yang ngambek, tau ahh sebel gue lama lama sama lo " ujar Stela melipat tangan nya di dada.

" iya iya gue becanda La, serius banget sih lo. " ucap Cici " udah sekarang kita masuk kelas aja, jangan ngambek dong Laa" Cici menarik tangan lala untuk mengikuti nya.

__ __ __

" Ci lo duluan aja ke kelas gue masih ada urusan " ucap Stela merapikan rambutnya yang sedikit berantakan

" urusan atau urusan" ucap Cici sambil menaik turun kan alisnya

" ck lo nggak percaya banget sih, iya urusan " ucap Stela menatap Cici

" hmm terserah lo deh La, gue bukannya nggak peringatin lo ya" ucap Cici mengalah

" udah gih buruan sana di cariin pak bambang lo " ucap Stela sambil mendorong pundak Cici keluar daru toilet

" serius nih gue ditumbalin " ucap Cici sok dramatis

" gue cuman ke kantin, bentar kok nggak lama jangan drama deh Ci?" ujar Stela

" yaudah iya gue pergi " ucap Cici membalikkan badan, " jangan lama bisa bisa gue kena amuk pak bambang" lagi lagi Cici dramatis.

" iya iya " ujar Stela menatap Cici yang sudah melangkah menjauh, tanpa membuang buang waktu Stela langsung melancarkan aksi nya.

Stela berjalan kearah kantin, saat Stela berbelok ada Tangan yang menarik nya.

" Ssstt "

Stela membeku menatap mata Vanno belum lagi posisi mereka yang membuat Stela makin tidak nyaman.

Jari telunjuk Vanno yang berada di bibir Stela makin membuat Stela bungkam, " ikut gue" ucap Vanno

" gue nggak mau " tolak Stela mentah mentah

" gue nggak nanya lo mau ikut atau nggak " ucap Vanno sambil menarik Stela ikut dengan nya.

" lo apa apan sih, lepas nggak! " ujar Stela berusaha memberontak, " gue bilang lepas ya lepas lo dengerin gue nggak sih " Stela berhasil melepas cekalan Vanno.

" gue mau bicara sama lo " ujar Vanno menatap mata Stela

" lo denger nggak si- "

Lagi lagi Vanno sudah lebih dulu membungkam nya, entah dari mana Vanno mendapatkan gantungan kunci kesayangan Stela.

" loh itu kan pu-nya gue lo dapat dari manna? " ucap Stela dengan nada terkejut.

" itu nggak penting, sekarang lo nurut dan itu gue kalo lo masih mau ini balik lagi ke lo" ujar Vanno dan ya Stela menurut.

_ _ _

Selama jam pelajaran stela sama sekali tidak fokus, stela hanya mencoret coret buku catatan nya sambil melamun.

" Ssttt " bisik Cici sambil menyikut tangan Stela.

" Hah? " ujar Stela sadar.

" hah?, huh?, ckck La lo mikirin apa sih?." ucap Cici sedikit mendekat kearah Stela

" mikir? Gue ? Hah? Apa sih gue nggak ngerti!?" ujar Stela makin bingung.

" Lo mikir yang aneh aneh ya?, nggak kebayang ya La, Lo! Ya.. ampun " ucap Cici membuat semua orang seketika menatap keduanya.

' Cici... Awas aja lo! ' batin Stela

" kalian berdua sekali lagi buat keributan, ibu nggak segan segan buat keluarin kalian dari kelas ngerti!!" ucap bu Mai.

" Ngerti bu? " ucap Stela dan Cici bersamaan.

Stela menatap Cici dengan tatapan mengintimidasi, " sorry Laa " ucap Cici berbisik.

" oke kita lanjutkan besok, sekian materi hari ini jangan lupa tugas kalian dikerjakan " ujar Bu Mai menutup pelajaran " selamat siang "

" SIANG BU....." Ucap semua siswa bersamaan.

" bentar bentar lo mikirin apa sih, cerita cerita la jangan simpan sendiri." ucap Cici kembali menatap Stela yang masih sibuk merapikan bukunya.

" dikacangin lagi " ucap Cici cemberut.

" apa sih ci... Jangan rusak mood gue bisa " ujar stela malas.

" dari tadi lo cuman ngulang kata APASIH nggak ada yang lain gitu " balas Cici sewot.

"Ap-"

" kan kan lo pasti mau bilang ' Apasih' hafal gue " ucap Cici memotong pembicaraan stela kesal.

" hmm" balas Stela malas, mood nya hari ini benar benar hancur.

- - -

Hello, gimana part ini? Suka?
Hehe sorry jarang up
Tapi aku usahain biar bisa up terus

Tapi jangan lupa comment ya biar aku tau, cerita ini bakal lanjut atau nggak .

Aku juga butuh kepastian:) hehehe

See u :*

Salam sayang

VANNO









Auriga ( STELA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang