Mate²

1.3K 113 1
                                    

Felix bangun, berjalan pelan ke arah kamar mandi, segera membasuh badannya dan bergegas ke sekolah, Felix keluar rumah dari pintu samping, tak berani dia dari pintu utama, bisa diamuk kedua kakaknya

"Den Felix! Mau kemana?" Felix menatap ke sebelah kirinya dan tersenyum

"Mau kesekolah bi, bibi mau kepasar?" Bibi Jung mengangguk lalu mengandeng lengan kiri Felix

"Ayo!" Felix tertawa pelan, bibi Jung adalah penganti kedua kakaknya, dia satu-satunya orang yang berhasil membuat Felix tertawa

Bibi Jung mengelus telapak tangan kiri Felix lalu bibi Jung tersenyum tedu, memutar kepalanya bibi Jung menatap Felix sembari tersenyum, lalu mengelus kepala Felix pelan

"Sudah menemukan mate rupanya tuan muda" Felix tersenyum dan menunduk

"Aduh...kenapa nih? Lucunya! Bibi gemes deh, mate den Felix nanti kaya apa ya?" Felix mengeleng pelan sebagai jawabannya

"Felix belum liat bi" Bibi Jung nengok terus ketawa pelan

"Belum liat nih, yakin..?" Felix cemberut digodai begitu

"Bibi Felix duluan ya" Felix melambaikan tangannya pelan dan berlari kearah pertigaan dan berbelok ke kanan

"Manisnya, aku harap kamu menyukainya anakku" bibi Jung berujar pelan lalu berbelok ke kiri

.
.
.
.
.

Felix sampai digerbang sekolah, Felix berhenti sejenak lalu memakai kacamatanya dan berjalan sembari tertunduk kearah dalam kelas

Bruk

"Ugh...?" Felix menabrak punggung orang

"M... Maafkan aku" Felix berujar pelan sembari membungkuk

"Tak apa" badan Felix seketika membeku mendengar suara itu, suara yang sudah dia dengar beberapa kali

"A... Alpha?" Felix bergumam pelan

"Iya omega ku?" Felix mengeleng kencang, membuat orang didepannya tertawa, orang itu mengusak kepala Felix sayang dan berlalu dari sana

Felix sampai dikelas, semua pandangan orang menatap kearahnya

Brak

"Heh jelek! Jangan kau coba dekati Seungmin!" Felix mengangguk pelan

"Awas kalau sampai kami tau kau mendekati pangeran sekolah! Ku tebas kepalamu!" Siswi itu mengancam Felix, Felix hanya diam smebari masih menunduk

"Kau yang kepalanya kupenggal mau?"

Siswi itu langsung diam, dan pergi begitu saja dari hadapan Felix, Felix duduk  dan lebih memusatkan atensinya kepada Novel didepannya

"Hey near! Bisa kau kesini sebentar?" seseorang memanggil Felix, Felix menatap orang itu lalu mengangguk dan datang kearah daun pintu

Tap

Tap

Tap

Felix hanya diam tak bergerak didekat pintu depan, sampai orang yang tadi memanggilnya membuka pintu

Byur

Air jatuh dari atas pintu membuat basah baju orang itu, orang itu berdecak pelan

Felix berjalan kembali kearah mejanya, kembali pada aktifitas awalnya, yaitu membaca novel

"Oy Felix! Dicariin Seungmin!" Felix nengok kearah pintu kelas bagian belakang, terpampanglah Seungmin berdiri dengan wajah angkuh dan tangan yang dimasukan kedalam saku celana, tengah menatap koridor

Felix hanya diam ditempat, sampai Felix berhasil melihat kilatan berwarna biru muda dari mata Seungmin, Felix segera berjalan mendekat

Seungmin tersenyum tipis, mengusak kepala Felix pelan, memberikan sebuah kotak yang berisi coklat kearah Felix, Felix menerimanya dengan senang hati

"Kau tak mau meracuniku kan?"

"Tidak memang kenapa?"

"Ya siapa tau kau ingin meracuniku"

"Hahaha, pabbo ya! Siapa yang mau membuat matenya mati dengan konyol hah?"

"Ya tidak tau! Memang aku peramal!"

"Makanya jangan berburuk sangka denganku"

"Iya, terserah lah, sana balik kekelas"

"Iya hati-hati my queen"

"Mulut mu!" Felix bergumam pelan, dan kembali kedalam kelas

TBC

*
*
*
*
*
*
*

--------------------
Makin ngaur nih cerita

The World (Revisi) - Harem Felix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang