***"Kita ngapain sih Ndra ke rumah sakit? Ada yang sakit emang?". Tanya Andin bingung ketika sepulang sekolah Andra justru membawanya ke salah satu rumah sakit besar di Jakarta.
Cowok itu hanya diam dan santai sembari terus menggandeng Andin untuk memasuki salah satu ruangan di rumah sakit tersebut. Di samping pintu terdapat papan tulisan 'PSIKIATER' .
Langkah Andin terhenti di depan pintu,gadis itu terdiam kaget. "Kamu tega bawa aku kesini Ndra?". Tanya gadis itu serius. Matanya sudah berkaca kaca menatap Andra.
"Kakak sepupu aku yang tugas di dalem Ndin,apa salahnya mencoba?". Jawab Andra dengan wajah yang tak kalah serius. Andin menghempaskan tangan Andra dengan kasar,namun genggaman tangan cowok itu tiba tiba menguat hingga hempasan yang Andin lakukan berakhir gagal."Nggak ngerti aku sama jalan fikiran kamu! Kamu nuduh aku gila? Nggak waras? Halusinasi?".
"Mulut aku nggak pernah ngucapin semua kata kata itu buat nuduh kamu Ndin,ayolah buka fikiran kamu,hal gaib tuh nggak ada.Ini jaman udah maju,masak kamu masih percaya yang begituan? Aku cuma lagi berusaha buat bantu kamu keluar dari masalah ini". Ujar Andra memohon,cowok itu sampai memegang kedua bahu Andin untuk membujuk Andin agar mau masuk kedalam.
"Nggak! Gue nggak ada gangguan apapun,gue NGGAK STRESS DAN GUE NGGAK DESPRESI! Dan kalau lo nggak percaya apapun yang gue alamin,terserah!". Jawab Andin dengan nada tiba tiba meninggi.
"Putuskan saja Andin".
"Dia nggak pantas buat kamu".
"Dia nggak bisa mengerti keadaanmu".
"Dia menganggap kamu gila,ayo putuskan".
Andin menitihkan air mata menatap Andra,dengan lemah gadis itu meluruhkan kedua tangan Andra dari bahunya. Memang sakit sekali tiba tiba di bawa ke psikiater padahal dirinya tidak merasa berhalusinasi dan depresi. Andra tak mempercayainya. Selama kejadian aneh beruntun satu minggu ini Andra masih berfikir bahwa dirinya gangguan mental? bukan gangguan gaib?
"Lebih baik kita udahan aja Ndra,aku nggak mau jalanin hubungan sama orang yang nggak percaya penuh sama aku, itu cuma akan sia sia aja". Ujar gadis itu lirih sembari menatap Andra sedih.
Andra memegang kedua bahu Andin lagi,lalu memeluknya erat dan mengusap rambut Andin dengan lembut "Hey,nggak gitu maksut aku sayang. Kamu jangan salah sangka,plis lah jangan tiba tiba mutusin gitu". Ujar cowok itu membujuk dengan lembut.
Andin tak luluh,gadis itu memaksa melepaskan diri dari Andra dan melarikan diri dari rumah sakit itu. Andra berusaha mengejar Andin,tapi gadis itu hilang dengan cepat seolah di telan bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKUT AKU ANDIN!
Terror(UPDATE SE PENGENNYA) Cerita mengerikan ini berawal dari pertama kali Andin melihat sesosok bayangan di ruang UKS ketika dirinya sedang tidak enak badan.Awalnya Andin mengira itu adalah halusinasinya karena terlalu kelelahan dan tubuhnya yang sedan...