31

19.1K 765 372
                                    

Jangan selalu berfikir semuanya akan berjalan sesuai apa yang kamu bayangkan. Tidak ada yang tahu akan bagaimana kehidupan kita selanjutnya, akan bagaimana kehidupan kita berjalan nantinnya.

Hari ini tepat menginjak 7 bulan kehamilan Rachel, perutnya yang semakin besar tak lekas membuat wajah cantiknya luntur. Benar adanya jika ibu hamil akan memiliki aura berbeda.

Sayang sekali, dimana seharusnya laki-laki bodoh ini bisa merasakan rasa bahagia karna menunggu dan melihat proses kehamilan sang istri kini hanya termenung didalam mobil, melihat bagaimana bahagianya sang istri yang kini mengantri membeli permen kapas dengan anak anak kecil berlarian disekitarnya.

Beberapa bulan Nathan hanya bisa menatap sosok tubuh mungil dengan perut membuncit itu dari kejauhan seperti sekarang, diam diam mengikuti kemana perginya sang istri pergi.

Urusan sekolahnya akan ia selesaikan dengan cepat, terutama ketika dirinya memiliki beberapa project untuk kegiatan OSIS, dirinya hanya akan ikut memantau semuanya dari kejauhan. Entah kenapa hatinya terus berkobar bagaimana caranya bisa mendapatkan maaf dari wanita itu.

Senyum Nathan semakin lebar melihat Rachel yang kini sudah memegang permen kapasnya dengan mata berbinar. Mulutnya ikut tertawa jika Rachel tertawa, terlihat bodoh memang, tapi mau bagaimana lagi.

"Seneng banget kayaknya liat gitu aja"

Seketika Nathan menghentikan tawanya dan menole kearah wanita yang kini duduk di bangku penumpang sebelah kemudi.

Nathan membalasnya dengan senyuman tipis "dia bahagia gue bahagia Ra" ujar Nathan dan mengalihkan kembali pandangannya ke arah Rachel.

"Lo yakin masih mau ngejar dia sampai sekarang?, Yakin dia gak lagi berhubungan sama orang lain. Misalnya dia ternyata udah punya orang lain yang siap nanggung dia dan bayinya" ujar Ara menatap Nathan remeh.

Nathan mengalihkan kembali pandangannya menatap Ara lekat "gue yakin, Rachel hanya butuh waktu buat maafin apapun kesalah pahaman diantara kita" ujar Nathan yakin, matanya sedikit memberikan tatapan tajam.

Ara kembali tersenyum miring, tangannya menunjuk kearah luar mobil, tepatnya kearah Rachel berdiri "Lo yakin, kalau itu yang namanya masih butuh waktu?"

Nathan mengikuti arah yang Ara tunjuk, rahangnya mengeras, matanya menatap tajam kedua manusia yang masuk kedalam penglihatannya itu.

Dengan kasar Nathan keluar dari dalam mobil dan berjalan dengan langkah tegap menuju dua orang yang tertangkap matanya. Guratan amarah tampak menggarisi wajah tegas Nathan dengan sempurna.

"Permainan akan segera dimulai" Ara melipat kedua tangan nya, ia hanya tersenyum remeh dan menatap dari dalam mobil.







...



Tujuh bulan, kini Rachel sudah memasuki usia kehamilan 7 bulan. Perutnya kini terlihat semakin membesar. Rachel tertawa renyah sembari mengusap perut buncitnya, kini ia sering kali berdiri didepan kaca dengan pakaian yang terbuka, terkhususnya dibagian perut.

Melihat kulit dan perutnya yang membuncit membuat kepuasan sendiri untuk Rachel.

Tin...tin..

Rachel menata kembali riasan wajahnya dan langsung berlari keluar, seseorang sudah datang menjemput dan berniat membawanya membeli jajanan diluar.

Sore ini Rachel berniat menghabiskan  waktunya untuk memanjakan bayinya, rasanya ia ingin sekali membeli beraneka makanan yang berjejer di pinggir taman kota.

MY HUSBAND IS KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang