27

12K 462 24
                                    

Kring!!! Kring!!!

Bel tanda istirahat pertama membuat seluruh siswa yang berada didalam kelas berhamburan keluar. Tidak terkecuali Nathan, berjalan seorang diri ditengah kerumunan siswa yang berlarian kearah kantin.

Langkahnya semakin cepat kala melihat bayangan orang yang berlalu pergi setelah tertangkap matanya. Langkah kaki Nathan berubah menjadi sangat kencang mengejar   seseorang didepannya.

Dahi Nathan mengernyit tajam dan bingung, matanya mencari  kekanan dan kekiri. Merasa yang dicari sudah menghilang Nathan mengedikan bahunya tak peduli dan kembali kearah sebelumnya.



...





Ting...tong...

Rachel menghentikan kegiatannya sejenak, ia meletakan sapu yang ia pegang dan berjalan menuju pintu utama.

"Apa Nathan kembali secepat ini?" Langkahnya berjalan hati hati dan membuka pintu perlahan.

"Hai"

Senyum lebar terukir indah dibibir Rachel, dengan cepat ia berlari kepelukan laki-laki didepannya.

"Udah lama gak ketemu Lo gue" dengan erat laki-laki itu membalas pelukan hangat yang Rachel berikan.

Rachel mengangguk setuju "iya, Gilak lama banget gak ketemu Lo"

Setelah melepaskan pelukan keduanya, kini mereka berdua duduk berdampingan di sofa ruang tamu.

"Lo apa kabar chel?" Tanya laki-laki itu.

"Baik, Lo sama dia gimana?" Tanya Rachel balik.

Seulas senyum laki-laki itu lemparkan "perjodohan gue batal"

"Serius Lo?!!" Tanya Rachel antusias

"Iya, gue bener bener gak cocok sama dia, ternyata berontakan gue ada hasil" balas laki-laki itu. Sambil tertawa renyah.

"Ikut seneng deh zal, setidaknya Lo gak terjebak kayak gue" jawab Rachel lirih.

Rizal menatap pandangan sendu yang Rachel lemparkan, dengan senyum menenangkan Rizal menarik tangan Rachel untuk ia genggam"Lo masih keberatan sama perjodohan Lo?"

Rachel mengangguk ragu "gue gak tau zal, sebenarnya gue masih kepingin nikmatin masa muda gue, tapi mau gimana lagi, ada satu nyawa yang gue bawa kali ini" ujar Rachel menunduk dalam. Tangan Rachel mengusap perut buncitnya dengan halus.

"Kalau Lo udah gak kuat, Lo bisa bilang sama gue chel, gua akan selalu buka diri gue buat Lo" balas Rizal lembut.

Rachel membalas tatapan Rizal tak kalah lembut, ia merasa beruntung mempunyai sahabat seperti mereka, meski ia jarang bertemu Gilang dan Obi, kedua laki-laki itu sangat sering menghubunginya.

"Lo emang sahabat terbaik gue zal"

Tanpa sadar kalimat yang Rachel ucapkan membuat rasa sesak tersendiri dihati sahabatnya.

"Oiya, besok mau jalan?" Tanya Rizal

"Sama Obi, Gilang juga?" Tanya Rachel antusias.

MY HUSBAND IS KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang