Regret

793 100 14
                                    


Jaehyun membaringkan Lisa di kasurnya, dengan bibirnya yang perlahan turun ke arah leher. Lisa meremas lengan Jaehyun ketika dirasakannya tubuhnya meremang.

Ketika jari-jarinya menyentuh lengan kanan Jaehyun yang terbuka. Ia merasakan sesuatu yang timbul di permukaan kulit lengannya, seperti bekas luka.

Ingatannya berputar mengingat sesuatu, ucapan Jungkook tentang bekas luka seseorang yang dikejarnya di pelabuhan. 

Detik itu juga, Lisa mendorong Jaehyun. Membuat pemuda itu terjatuh ke samping dan sebelum ia bisa berdiri Lisa sudah berlari ke arah pintu keluar dan meninggalkannya dengan sesak yang mendera dadanya. 

.

.

Jennie terkejut ketika pintu kamar dorm dibuka tiba-tiba dan menampilkan Lisa yang kacau. Napasnya masih terengah dengan ketegangan pada wajahnya.

"Brengsek!"

Lisa duduk di meja makan, tangannya memukul meja berkali-kali.

"Lisa, hentikan!"

Jisoo menatapnya khawatir, ikut duduk di sebelah Lisa diikuti Jenni yang duduk di sebelahnya.

Rose bersandar pada dinding, memperhatikan Lisa dengan wajah datarnya.

"Apa yang dia lakukan padamu?" tanyanya.

Lisa mengusap wajahnya, tidak menjawab. 

Rose menarik sudut bibirnya. "Kau tahu aku tidak suka penghianatan."

"Aku tidak mengkhianati siapapun, Ros!" sahut Lisa.

"Ada yang bisa menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi?" Jennie berseru kesal karena Rose dan Lisa hanya melempar wajah dingin.

Rose dan Lisa sedang berada dalam kepribadiannya yang berbeda. Menjadi dua gadis keras dalam mempertahankan egonya masing-masing. Rose tidak menyukai pengkhianatan dalam hubungan apapun. Karena ia pernah merasakan, bagaimana sakitnya melihat kekasihnya sendiri bercinta dengan gadis lain di belakangnya. Sebelum ia bertemu dengan Jimin. Ia hanya tidak menduga hal itu akan terjadi kepada sahabatnya sendiri. Ia kesal kepada Lisa, yang menurutnya telah mengkhianati Jungkook.

"Kau bercinta dengannya Lisa?" tanyanya lagi dengan tatapan sinis.

Lisa menggeleng kesal. "Kau tahu aku tidak akan melakukannya."

"Tapi kau suka dengan ciumannya kan?!"

Jennie dan Jisoo hanya saling pandang dengan kesal.

"Kenapa kau tidak percaya padaku?!"

Lisa berdiri, memandang Rose dengan matanya yang memerah. Rose terus memojokkannya membuat Lisa tidak bisa menerima dan menantang balik setiap ucapan Rose. 

"Ini kedua kalinya kau bermain dengan seorang kriminal seperti Jaehyun, Lisa. Kau beruntung Jungkook bukan seorang kriminal yang sebenarnya."

Ini adalah pertengkaran kedua Lisa dan Rose setelah lima tahun lebih mereka bersama. Sulit untuk membuktikan sesuatu yang dianggapnya benar ketika Rose sedang dalam emosi seperti ini. Karena itu, Lisa berusaha untuk mengalah. Dia mengatur napasnya lalu kembali duduk.

"Aku tahu kau kecewa padaku Ros, tapi tidak terjadi apa-apa antara aku dan Jaehyun. Kami memang ke apartemennya dan ..."

"Sudahlah, aku tidak ingin mendengar masalah pribadimu. Kau yang berhak atas hidupmu."

Setelah mengucapkan itu Rose pergi keluar dorm dengan kekesalan yang masih menyelimuti dadanya.

Lisa menggelengkan kepalanya frustasi.

"Rose butuh waktu, biarkan saja dia seperti itu."

Jisoo mengambil air minum dan meletakkan di depan Lisa.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jennie menuntut penjelasan.

Lisa memijit pelipisnya.

"Jaehyun mengatakan sesuatu tentang seorang gadis, gadis yang pernah dia cintai tapi mungkin gadis itu pergi atau meninggal. Aku tidak terlalu mengerti."

"Rose bilang, kau pernah berciuman dengan Jaehyun?" 

Lisa membalas tatapan tidak suka Jisoo padanya. Lisa menyandarkan punggungnya.

"Iya, dia pernah menciumku di rooftop dan tadi ..."

Jisoo dan Jennie membuang napas bersamaan.

"Aku tahu kalian tidak suka dengan apa yang aku lakukan, tapi percayalah. Hanya sebatas itu, tidak lebih." Lisa menatap penuh kejujuran pada dua orang yang masih duduk di depannya.

"Meskipun itu hanya ciuman, kau tahu bagaimana sakitnya Jungkook kalau mengetahuinya?" ucap Jisoo.

"Aku tahu." Lisa menunduk, merasakan lagi perasaan bersalah dalam dadanya. Rasa sesal seolah menggerogoti tubuhnya saat ini. Ia kecewa dengan dirinya sendiri yang sempat tenggelam dengan perasaan laki-laki lain. Jungkook tidak seharusnya mendapatkan hal ini darinya. Bagaimana mungkin ia bisa menyakiti perasaan laki-laki sebaik kekasihnya. Laki-laki yang telah memberikan kebahagian untuknya. 

Ada yang harus ia lakukan untuk menghilangkan perasaan ini. Apapun jalan terakhirnya ia akan terima dengan sakit. Mungkin ini adalah hukuman untuk perbuatannya.

Dengan memantapkan hatinya, Lisa keluar dorm. Dan dua gadis didalamnya tidak bisa mencegahnya.

...


THE CRIMINAL 2 : BLACKHEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang