Information

778 120 7
                                    


Lisa menyandarkan punggungnya, beberapa kali menghela napas mendengar beberapa penjelasan yang Namjoon utarakan di depan ruang rapat mereka.

Jungkook meremas bahunya, mengerti dengan kegelisahan gadisnya yang mengkhawatirkan Rose. Dan tahu bagaimana perasaan bersalahnya karena menganggap ia yang menyebabkan sahabatnya itu tertangkap Dale dan Hansoo.

Sementara Jimin fokus dengan strategi yang mereka atur untuk menjemput kekasihnya sekaligus menyeret dua orang yang paling diburunya saat ini. 

Jimin berjanji pada dirinya sendirinya untuk menghabisi Dale dan Hansoo, jika mereka berani melukai Rose.

"Kita belum bisa bertindak, karena Jhope masih belum memberikan informasi yang kita perlukan. Saat ini kita harus menunggu, karena kita tidak bisa bertindak gegabah yang bisa mencelakai Rose." Namjoon memperhatikan wajah-wajah cemas di depannya. Ia kemudian berjalan ke luar ruangan diikuti Miyeon.

Beberapa yang masih berada di ruangan hanya terdiam, Jimin, Taehyung, Jennie dan Jisoo masih mencari jalan untuk membebaskan Rose tanpa melukainya.

Lisa sendiri merasa memerlukan udara disaat dadanya kembali sesak. Ia berdiri, berjalan ke luar ruangan diikuti Jungkook.

Gadis itu membawa mereka ke rooftop, ruangan rapat terasa pengap membuatnya ingin menghirup udara bebas di tempat ini. Jungkook masih memperhatikan bagaimana wajah Lisa yang masih muram. Ia menarik tubuh itu untuk dipeluknya, membiarkan Lisa tenggelam dalam kekhawatirannya.

Ini adalah pertama kalinya, sahabatnya sendiri terlepas dari genggamannya. Membuatnya berada dalam bahaya. Membuat Lisa tidak bisa untuk tidak memikirkan apa yang sedang dilakukan Rose di luar sana. 

"Rose gadis yang kuat, dia pasti baik-baik saja."

Lisa memejamkan matanya, merasakan kehangatan di dada Jungkook.

"Sebelum aku mendengar suaranya, aku tidak akan tenang Jung."

Jungkook mempererat pelukannya ketika Angin menerpa rambutnya mereka, membuatnya sedikit berayun berantakan.

"Aku akan menemui Jaehyun."

Mendengarnya, Jungkook menjauhkan tubuhnya, melihat wajah Lisa yang menatapnya. 

"Hanya dia yang bisa aku temui untuk mendapat informasi kemana Dale membawa Rose." ucap Lisa pelan, mengerti isi pikiran Jungkook saat ini. 

Lisa harus bisa menyakinkan Jungkook untuk mengijinkannya menemui laki-laki yang pernah mengusik hatinya itu. Untuk menanyakan keberadaan Rose tentunya, hanya ini jalan satu-satunya. Karena semakin lama mereka menunggu, Lisa takut Rose tidak akan bisa diketahui keberadaanya lagi. Sementara mereka sendiri, tidak tahu kapan Jhope akan memberikan informasi berharga itu.

Jungkook melapangkan dadanya, ia percaya pada Lisa. Ini semua demi Rose, dan ia mengangguk memberikan ruang untuk Lisa menemui Jaehyun.

"Aku akan mengantarmu menemuinya."

Lisa tersenyum. "Terimakasih."

Kemudian memajukan wajahnya, mengecup bibir kekasihnya sebentar sebelum mereka meninggalkan tempat itu.

.

.

Jungkook menunggu di mobilnya, sementara Lisa sendiri naik ke apartemen Jaehyun yang  ia ingat berada di lantai lima belas. Lisa berharap Jaehyun belum pergi, karena ia satu-satunya harapannya untuk segera menemukan Rose.

Lisa sudah berdiri di depan pintu coklat itu, menghela napas sebentar sebelum ia memencet bel.

Satu kali, dua kali belum ada yang membuka pintu. Lisa semakin gelisah di tempatnya berdiri, memikirkan bahwa ia mungkin terlambat menemui laki-laki itu.

Sampai bel ke tiga kali, pintu perlahan dibuka oleh pemiliknya. 

Wajah itu terlihat kusut, matanya terlihat lelah mungkin kurang tidur. Sepasang matanya membesar melihat gadis yang ia puja berdiri di depan pintu apartemennya.

"Lily."

"Aku butuh bantuanmu, dimana Rose?"

Jaehyun menatap kilatan cemas di mata Lisa, haruskah ia meruntuhkan segala kesetiaan dan pengabdiannya pada pamannya untuk Lisa, gadis yang dicintainya.

Perlahan ia membuka jalan untuk Lisa masuk ke dalam, membiarkan gadis itu memasuki apartemennya lagi.

Lisa berdiri, menolak ketika Jaehyun memintanya untuk duduk di sofa.

"Aku tidak mempunyai banyak waktu lagi. Mungkin kau sudah mengetahuinya, bahwa Dale dan Hansoo berhasil menyandera temanku."

Jaehyun masih terdiam, hanya melihat gadis di depannya yang menaruh harapan padanya. Pemuda ini sudah kehilangan semangatnya sejak gadis di depannya menolaknya. Sepertinya hidupnya memang akan segera berakhir sebentar lagi. Ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.

Rasanya ia ingin sekali memeluk Lisa, dan membawanya pergi kemanapun. Tapi melihat sepasang mata yang hanya menatapnya dingin itu membuatnya mengerti bahwa cintanya telah mati saat itu juga. 

Jaehyun menunduk, perasaannya pada Lisa tidak berubah. Ia tetap menginginkan gadis itu.

"Katakan, dimana Dale membawa Rose?"

Melihat Jaehyun yang masih diam, membuat Lisa hilang kesabarannya. 

"Kau terlambat, Dale sudah membawanya ke Jepang mungkin dia akan menyiksanya disana."

Rahang Lisa menegang, dengan satu tarikan ia menarik kerah kemeja Jaehyun lalu mendorongnya ke dinding.

"Jangan membuatnya sulit Jaehyun, katakan sekali lagi!"

Jaehyun menarik sudut bibirnya, menahan tangan Lisa lalu membalikan keadaan dengan memutar tubuh Lisa ke arah dinding. 

Jaehyun membelai wajah Lisa, seperti orang yang terobsesi padanya hidungnya menciumi aroma gadis itu di daerah lehernya. Dada Lisa turun naik menahan gejolak dalam tubuhnya, tidak ingin kembali terjebak ke dalam permainannya. Lisa menendang perut Jaehyun dengan lututnya, membuatnya mundur beberapa langkah.

"Kau memang tidak pantas mendapatkan cinta siapapun Jaehyun!"

Lisa mendaratkan beberapa pukulan di wajah laki-laki yang hanya pasrah menerimanya. Lisa berhenti melihat tatapan sendu yang pemuda itu berikan. Bagaimana penjahat seperti Jaehyun sempat membuatnya terbuai. Ia benar-benar harus menyeretnya ke penjara. 

"Aku mencintaimu Lisa." lirihnya.

Bughh

Kali ini pukulan dari Lisa menghasilkan robekan di mulutnya. 

Dengan masih menahan emosi di dadanya, Lisa melepaskan Jaehyun dan pergi meninggalkannya terkapar di lantai. Tidak akan pernah menengok ke belakang lagi untuk laki-laki seperti Jaehyun.

Beberapa petugas polisi berseragam hitam dengan senjata masuk menerobos setelah Lisa benar-benar keluar dari tempat itu. 

Jaehyun menyeka darah di bibirnya dan membiarkan tangannya di borgol polisi. Menahan segala kesakitan di dada dan tubuhnya. Bahwa ia tidak akan pernah bisa mendapatkan Lisa.

...




yuhuu yg malas vote n comment karna gak ada romantic scenenya ^_^

sebuah cerita itu butuh konflik, sedih, bahagia agar ceritanya bisa selesai dengan baik.

still love you kok banyak2 muach ;p

udah ah mau dengerin dulu The Album

see u besok


THE CRIMINAL 2 : BLACKHEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang