Dynamite

835 124 4
                                    


Gadis bertubuh semampai ini berdiri di depan sebuah pintu apartemen. Dengan susah payah ia menekan pasword lalu mendorong pintu apartemen dengan bahunya karena kedua tangannya penuh dengan barang bawaan.

Ia tidak melihat sosok kekasihnya itu, kakinya terus melangkah menuju dapur untuk meletakkan bahan-bahan makanan, beberapa cemilan dan minuman ringan yang dibawanya. Kemudian meletakkan tas selempangnya di atas meja makan.

Sepertinya Jungkook belum bangun, Lisa kemudian berjalan menuju kamarnya. Ruangan itu masih gelap ketika Lisa masuk. Tubuh kekasihnya masih tengkurap dengan memperlihatkan punggung polos yang menggoda.

Lisa tersenyum, mungkin semalam Jungkook tidur larut karena tidak biasanya dia belum bangun di pukul sembilan pagi ini. Ia tidak ingin membangunkannya, karena Jungkook mungkin masih memerlukan istirahat. Lisa kemudian berbalik, kembali menuju dapur untuk menyiapkan sesuatu.


Hidungnya mencium sesuatu yang membuat perutnya terasa lapar, Jungkook membuka matanya perlahan lalu menegakkan punggungnya sambil tersenyum tipis, sedetik kemudian ia berjalan ke kamar mandi.

Lisa sedang menata makanan yang dimasaknya ketika Jungkook memperhatikannya dari pintu kamarnya. Ingin sekali dia memeluk dan menciumnya, apalagi dengan tanktop yang dipakainya membuatnya menarik napas, tapi ia harus sedikit menahannya. Dia tidak ingin Lisa tahu betapa dia sangat merindukannya. Karena ia ingin melihat dahulu, apakah Lisa mempunyai perasaan yang menggebu sepertinya atau hanya biasa saja.

Jungkook kemudian berjalan ke arah meja makan.

Lisa menoleh melihat Jungkook mengambil tempat duduk di sebelahnya.

"Hai, aku tidak membangunkanmu karena kau terlihat pulas sekali. Apa kau pulang larut semalam?


Jungkook hanya memandang meja yang sudah penuh dengan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook hanya memandang meja yang sudah penuh dengan makanan. Bibimbap, Japchae, steamed egg, sandwich Korea dan dua gelas jus jeruk.

Tidak ada pelukan atau ciuman kah dari kekasih cantiknya itu. Lisa terlihat biasa saja, dia malah berbalik untuk mengambil gelas dari lemari. 

"Aku pulang jam empat pagi." jawabnya datar, Jungkook hanya bisa menelan ludah menahan gelora di dadanya.

Lisa meletakkan dua gelas di depan Jungkook lalu di isinya dengan air putih. Jungkook masih memandang datar makanan yang tersaji di meja.

Lisa terkekeh kecil, ia tahu Jungkook sedang merajuk karena ia tidak melakukan apa-apa untuk memperlihatkan kerinduannya pada laki-laki bertubuh kekar di sebelahnya.

Dia lalu mengecup pipi Jungkook tiba-tiba membuat pria itu menoleh. Lisa memencet hidung Jungkook.

"Aku merindukanmu."

Jungkook menatap Lisa.

"Hanya ini? Aku pikir kau tidak merindukanku?"

"Ish aku merindukanmu Jeon Jungkook."

Jungkook mendekatkan wajahnya

"Benarkah?" Kemudian mengecup bibir Lisa. 

"Tentu saja."

"Kau sengaja menggodaku dengan berpakaian seperti ini hmm?"

Lisa terdiam membiarkan Jungkook mengecup leher dan pundaknya. Lisa mendorong dada Jungkook.

"Disini panas, lagipula aku memasak. Tidak mungkin aku memakai jaket ketika berada di dapur yang panas?" sahut Lisa dengan mukanya yang merah.

"Oh ya." Jungkook menarik pinggang Lisa dan menciumi wajahnya.

Baiklah Lisa memang sengaja untuk menggoda Jungkook, tapi bukan berarti mereka mengacuhkan makanan yang diatas meja yang minta segera dijamah. Dan malah menaikkan suhu yang mulai memanas dengan saling mencium, menghisap dan melumat bibir yang hampir seminggu tidak menyapa. 

Jungkook mengangkat Lisa yang sudah melingkarkan kakinya di pinggangnya. Kemudian menjatuhkan sendiri punggungnya di sofa depan tivi. Dan membiarkan Lisa melepas kaosnya.

Tangan Lisa menelusuri lekukan otot dada dan lengan Jungkook membuat perut gadis itu bergolak memanas. Ia membiarkan Jungkook mendaratkan bibirnya di leher dan dadanya. Ketika Jungkook berhasil melepas pakaian yang tersisa di tubuhnya, Lisa tersenyum menggoda. Siap untuk memimpin permainan di pagi yang beranjak siang ini. 

Dan Jungkook hanya pasrah ketika gadisnya membuat darahnya mengalir lebih cepat. Seperti dynamite yang tersulut api, yang perlahan meledak seperti itulah kerinduan keduanya yang perlahan menjalari tiap inci tubuh ingin segera meledak dengan nikmat.


Kedua tubuh polos itu masih diatas sofa, masih saling memeluk, masih saling menggoda. Ketika Lisa bermaksud bangun untuk melanjutkan kegiatan di meja makan. Jungkook menahannya dan memeluknya dengan erat.

"Jangan pergi." bisiknya di telinga Lisa.

"Aku tidak akan kemana-mana, aku hanya mau makan. Apa kau tidak lapar?"

Jungkook mengeratkan pelukan pada perut Lisa.

"Biarkan sebentar seperti ini."

Lisa menghela napas lalu mengusap lengan Jungkook, matanya perlahan terpejam menikmati pelukan ternyaman Jungkook. 

"Apa kau mendapat sesuatu setelah beberapa hari gedung MN?" tanya Jungkook dengan bibir yang menyentuh daun telinga Lisa.

"Belum banyak, aku hanya berhasil mengambil dokumen pemilik sebelumnya dan gadis yang bunuh diri." 

"Kemarin aku sempat bertemu dengan laki-laki mencurigakan ketika kami sedang menyelidiki sebuah kapal yang menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar. Aku rasa kapal itu ada hubungannya dengan kasus yang sedang kita tangani."

"Bagaimana hasil penyelidikannya?" Lisa membuka matanya.

"Kapal itu berasal dari Jepang, tapi dua orang yang kita tahan belum juga bisa diminta keterangannya. Mereka seperti menjahit mulutnya ketika dilakukan investigasi."

Lisa memutar tubuh, menghadap Jungkook. Menyentuh rahang tegas dan menyentuh bibir tipis itu. Menatap lekat wajah manis yang berada di depannya.

Jungkook mengusap pucuk kepala Lisa.

"Aku merasa gelisah ketika kau berada di gedung MN."

Lisa menatap sepasang mata yang tiba-tiba meredup itu.

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan Jung." 

"Aku tahu kau bisa menjaga dirimu sendiri tapi aku takut kau tidak bisa menjaga hatimu."

"Kau ini bicara apa? memangnya hatiku mau pergi kemana?" Lisa menyentil hidung Jungkook gemas.

Jungkook tertawa kecil. "Aku hanya tidak bisa jauh darimu."

Lisa mengecup bibir Jungkook.

"Aku tidak akan kemana-mana."

Lisa mencoba bangun kembali, tapi Jungkook malah menindihnya dan menahan kedua tangannya.

"Jung, makanannya sudah dingin."

"Biarkan saja."

Jungkook tersenyum menggoda, tidak membiarkan Lisa memberontak lagi dia menghujani Lisa dengan ciuman, jilatan dan sentuhan yang  membuat Lisa mendesah berkali-kali lagi. 

...



yuuk jangan lupa streaming MVnya DYNAMITE BTS ya

THE CRIMINAL 2 : BLACKHEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang