Dinner

736 112 3
                                    


Jangan salahkan Lisa kalau dia diperlakukan berbeda oleh seorang Kim Jaehyun. Entah alasan apa sampai pemuda itu mengajaknya makan malam di sebuah restoran mewah. Dan Lisa tentu saja memanfaatkan situasi seperti ini untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya dari lelaki yang memperlakukannya dengan istimewa seperti ini.

Jaehyun menggeser ke belakang kursi yang akan lisa duduki untuk mempermudah gadis itu duduk. Lisa tersenyum sebagai ucapan terimakasih.

Setelah Jaehyun duduk di depannya, Lisa mengedarkan pandangannya seolah takjub dengan suasana restoran yang megah.

"Aku belum pernah ke tempat seperti ini sebelumnya. Ini terlalu berlebihan untuk gadis sepertiku tuan Jaehyun."

Jaehyun tersenyum tipis.

"Aku hanya ingin membuatmu senang."

"Makan di tempat biasa aku datangi pun aku sudah merasa senang kok."

Jaehyun menatap gemas dengan kepolosan Lisa.

Gadis ini, kenapa bisa membuatnya menunjukkan sisi lain dari dirinya yang lebih lembut dan tenang. Sepanjang ia hidup di dunia hitam, ia baru menemukan dua gadis yang mampu menariknya dari kekosongan hatinya terhadap perempuan. Dan Lisa salah satunya. 

Jaehyun sekali lagi tersenyum, menghilangkan perbedaan kelas antara trainee dan seorang petinggi di agensi MN.

"Sebenarnya aku juga jarang membawa seorang gadis ke tempat seperti ini."

"Aku tahu kesibukanmu pasti tidak mempunyai waktu untuk itu."

"Tapi untukmu, aku akan meluangkan waktu kapanpun itu."

Lisa mengangkat kedua alisnya, sedikit mengerti dengan situasi seperti ini. Ia mencoba membuka pembicaraan yang lebih mengarah untuk menyelidiki.

"Wanita yang selalu bersama tuan Dale, apa dia kekasihmu?"

Jaehyun tertawa kecil.

"Bukan, dia asisten sekaligus pengawal pribadi paman Dale. Tapi dia mempunyai peran yang penting di perusahaan."

Lisa mengangguk, sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan. Tapi sepertinya ia harus ke toilet dulu. Sambil menunggu pesanan gadis yang saat ini memakai dress selutut ini meminta ijin untuk ke toilet. 

Lisa mencuci tangannya setelah keluar dari bilik toilet, ketika ia mengangkat wajahnya untuk bercermin. Kedua matanya membola melihat pantulan seseorang yang sedang menyandarkan punggungnya di pintu toilet. 

Lisa melanjutkan untuk merapikan rambutnya tanpa memperdulikan laki-laki yang kini sedang mendekatinya. Lalu memutar tubuhnya agar berhadapan dengannya.

"Tidak usah terlalu cantik di depan dia."

"Apa yang sedang kau lakukan disini?"

Ini seperti dejavu ketika mereka baru saling mengenal, dengan kemunculan Jungkook yang tiba-tiba di toilet.

Jungkook mengangkat Lisa agar duduk di wastafel, menumpu kedua tangannya di pinggiran wastafel dengan tangan Lisa yang melingkar di lehernya.

"Namjoon mendapat laporan dari Jhope bahwa akan ada transaksi besar disini. Aku dan Taehyung yang dikirim untuk menyelidikinya sekaligus melakukan penangkapan begitu kita mendapat bukti transaksi itu. Dan aku melihatmu."

Jungkook tidak membuang kesempatan untuk mengecup bibir kekasihnya.

"Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini, dengan ..."

"Dia Jaehyun, Jhope memintaku mengawasinya. Dan aku memanfaatkannya untuk mencari informasi penting darinya."

"Dengan makan malam?" Raut wajah Jungkook berubah datar.

"Aku tidak tahu perasaannya padaku, aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan."

Hening sesaat, keduanya saling menatap.

Lisa mengerti Jungkook sedang dalam mode cemburu, karena itu ia menarik tengkuknya untuk mencium lebih dalam bibir tipis itu. Jungkook membalasnya, memberikan hisapan-hisapan lembut yang membuat Lisa memejamkan mata.

Beberapa detik setelahnya, Jungkook melepas tautan bibir mereka. Mengerti, ini bukan waktunya untuk mereka bersama. Ia kemudian membelai pipi Lisa sambil berucap.

"Hati-hati."

Lisa memandangi Jungkook yang membuka kunci pintu toilet dan menghilang setelah pintu itu tertutup kembali. Lisa menghela napas, merapikan kembali wajahnya yang sedikit berantakan dan kembali ke mejanya. 



Lisa memandangi hidangan di atas mejanya. 

"Kau suka?" tanya Jaehyun.

"Tentu saja aku suka, ini banyak sekali."

"Aku ingin kau makan dengan baik. Kau tahu menjadi trainee sangat melelahkan, kau harus menjaga kesehatan tubuhmu dengan baik."

Lisa mulai memenuhi piringnya dengan lauk pauk. Tapi pikirannya melayang pada perhatian pemuda di depannya. Ketika laki-laki ini mulai mencuri perhatiannya dengan kata-kata sederhana seperti tadi. Kata-katanya mungkin biasa saja, ia sering mendapat kata-kata itu dari Jungkook dan teman-temannya. 

Tapi ketika kata-kata itu keluar dari mulut seorang Jaehyun yang terdengar sangat tulus dan lembut, hal itu membuat Lisa mempertanyakan kembali apa yang terjadi sebenarnya pada perasaan Jaehyun terhadapnya.

Tiba-tiba,

Dorr

Dorr

Letusan senjata menggema di ruangan itu.

Lisa menutup kedua telinganya. Melihatnya, Jaehyun segera berdiri dengan wajah menegang, lalu menghampiri Lisa. Mengedarkan pandangannya ke arah suara tembakan, kemudian memegang bahu Lisa agar berdiri dan berlindung di balik tubuhnya. 

Membawanya keluar dari tempat yang mulai kacau, beberapa orang bersembunyi di balik meja, ada juga yang berhambur keluar terlalu panik mendengar keributan yang diakibatkan oleh Jungkook, Taehyung dan tiga orang yang diduga penjahat yang sedang diincar dua polisi muda itu.

Jaehyun membawa Lisa diantara orang-orang yang berlarian, melindunginya dengan mendekap di dadanya. Mata Lisa mengawasi keadaan, ia mencari Jungkook dan Taehyung. Dan ia melihat Taehyung yang melompati meja mengejar satu penjahat yang berlari ke arah balkon dengan senjata di tangannya. 

Lisa hampir menuju pintu keluar, ketika Jungkook berlari dan lewat di depannya dan sempat menoleh padanya. Mata Lisa bertabrakan dengan tatapan penuh tanya Jungkook yang melihatnya dalam dekapan laki-laki lain.

...

THE CRIMINAL 2 : BLACKHEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang