Kantung mataku masih hitam, hari ini ada yang datang bertamu...
Hari pertama di oktober begitu basah...
Bentuknya pun dingin...
Menyayat tulang...
Menggetarkan raga...
Perlahan aku bangkit dari kediamanku...
Melangkah keluar pintu...Lalu...
Kulihat kursi itu kosong...
Kursi kayu itu kududuki, dan
Sebuah sayatan muncul lagi...
Kemelut bayangmu terbang ceria di atas ubun ubunku...
Menari nari bak penari latar nan anggun...
Menggoda otakku...
Mencengkram sukmaku...
Fikirku berkata lirih "boleh saja engkau membawa hujan tapi jangan bawa turun si biang keladi"...
Lalu, aku tak luput dari kaku...
Tak luput dari bisu...
Dan terdiam bak model lukisan teman sebayaku...Hujan makin menjadi-jadi...
Sorekupun tak seru lagi...
Lembayung senja tak tampak...
Orange nya pun tak mencuat...
Kursi kayuku sudah hangat...
Aku mulai beranjak...
Belum lama ini ku ingat lagi sepertinya ada salah di sajakku...
Kenapa larik-larik abstrak menyebut si "biang keladi"...Sudah!!!
Sudah!!!
Sudah!!!
Aku cuma bercanda...
Aku sudah lupa...
Jangan cari arti sajakku...
Jangan berani...Kini ku mulai berpuisi tentang anak pertama oktober yang basah...
Tik tik tik...
Tik tik tik...
Tik tik tik...
Telingaku pecah...
Atap rumahku bergemuruh...
Seperti ada hujan...
Eh, iya itu hujan...Tik tik tik...
Tik tik tik...
Tik tik tik...
Masih ingatkah engkau bulan lalu juga begitu...
Dan aku juga masih menunggu...
Besok-besok jika mau bersua silahkan cari aku...
Cari aku di larik-larik kataku...
Jumpai aku di bait-bait sajakku...
Cari saja...
Jangan mengeluh...
Di sajakku ku sebut tempatku bernaung...
Baca sajakku baik-baik...
Jika sudah...
Jumpai lah aku...Tik...
Tik...
Tik...
Aku tunggu...
Di sebuah kediaman kata...
Di sebuah larik dalam puisi...
Dan di tumpukan kata-kataku yang masih berantakan...
Kita rapikan bersama...
Kita rakit berdua...
Kita buat kalimat duka untuk si penulis...
Dan aku akan buatkan engkau sebuah puisi nirwana...
Disana ku bentuk engkau dan aku menjadi kita...
Dan akan kulimpahi matamu dengan air surga...
Lalu bibir meronaku mencium keningmu...
Sudahlah...
Aku tunggu...
Aku janji takkan nakal...
Kebetulan hujan sudah kabur...
Mereka takut membasahi tamuku...Padang, 01 oktober 2020
Nomaden_human.
