5. Problem

185 142 71
                                    

HAI SEMUANYA! APA KABAR NIH? SEMOGA KABAR BAIK YA💐

SELAMAT MEMBACA PART 5 🤍

Setiap harinya, Salsa selalu bangun lebih awal untuk membantu Dania untuk mempersiapkan sarapan bersama. Dania sering kali menolak tawaran putrinya itu, tetapi Salsa adalah Salsa, dia akan tetap keras kepala membantu ibunya agar tidak merasa kecapekan.

Hari ini adalah hari yang akan cukup berbeda dari hari-hari tang sebelumnya. Ini bukan pertama kalinya Salsa dan Satria mengalami sebuah konflik. Dulu pernah juga terjadi kesalahpahaman, Salsa hanya berharap, kali ini dia tidak salah mengambil keputusan kemarin malam.

Sekarang sudah pukul 06.30 yang di mana biasanya Satria akan menjemputnya untuk berangkat bersama. Salsa tau hal seperti itu tidak akan terjadi saat mereka sedang ada perkelahian.

Salsa awalnya ingin memesan ojek online, tapi sialnya aplikasi yang berada pada handphonenya itu lemot. Salsa berharap aplikasinya segera membaik, dia sudah mencoba untuk meng-update namun sama saja.

"Dasar hp kentang! Lagi di butuhin penting malah lemot banget, sial!"

"Kalau naik BRT juga pasti kelamaan transit, mana udah jam segini,"

Mungkin sekitar 5 menit Salsa masih berkutik dengan handphonenya itu berharap ada keajaiban yg mengirimkannya pesan untuk berangkat bersama namun ZONK.

"Kenapa belum berangkat?" tanya suara pria bersama motornya yang belum dimatikan mesinnya itu.

Salsa mendongak, melihat sumber suara yang memanggilnya namanya. Dia melihat ada kakak kelasnya yg mengantarnya kemarin di depannya sekarang. Apa yang sedang dia lakukan?

"Kak Putra? Ngapain?" tanya Salsa balik. Orang yang berada di depan Salsa saat ini adalah Putra.

"Udah telat, naik aja cepetan," pinta Putra.

"Jangan lah Kak, gue ngrepotin Lo lagi nanti," tolak Salsa. "Gue lagi nyoba ngehubungin temen gue, ntar gue bareng dia kok,"

"Keburu telat, udah hampir setengah tujuh lebih, naik aja." ajak Putra lagi.

Salsa melihat jam di handphonenya yang ternyata benar adanya, sudah pukul 06.35 sekarang, dia akan terlambat apabila menolak ajakan Putra dan tetap menunggu Aldo.

Salsa meng-iyakan tawaran Putra. Selama perjalanan mereka diam, tidak ada yg diobrolkan. Mereka masih canggung. Untungnya jalanan pagi ini tidak terlalu macet jadi membuat mereka berdua bisa sampai sekolah tepat waktu.

Sesampainya di sekolah, Salsa meminta Putra untuk menurunkannya di depan gerbang sekolah.

"Makasih banyak ya Kak! Gue utang budi banyak banget sama Lo jadinya," kata Salsa.

Putra mengangguk pelan, "Iya, sama-sama"

Putra memarkirkan motornya di tempat parkiran sekolah yang sudah disediakan.

Salsa jalan untuk ke kelasnya. Dari belakang ada Kinan yg ingin mencoba membuat kaget Salsa. Namun tidak bisa, indra pendengaran Salsa ini kuat, jadi dia tau kalau akan ada orang di belakangnya.

"Kok bisa bareng Kak Putra berangkatnya?" baru saja datang, Kinan ini sudah mulai kepo.

"Masih pagi loh, Nan."

"Hehehe, cerita dong, Sal." Kata Kinan antusias.

Mereka berjalan bersama ke kelas dengan Kinan yang masih antusias untuk mendengarkan cerita Salsa.

Salsa memilih diam daripada menjawab Kinan. Dia bingung harus bercerita mulai dari mana.

"Sal, pertanyaan tadi skip aja deh. Ini gue mau nanya yang lain,"

"Apa?"

"Lo berantem lagi sama Satria?" tanya Kinan.

Langkah Salsa terhenti. Bagaimana Kinan tau tentang itu? Salsa bahkan hanya menyeritakan itu kepada teman lelakinya, Aldo.

"Eh? Lo tau dari mana?"

"Aldo, Sal. Dia awalnya nanya tentang Lo ke gue, cuma ya posisinya waktu itu gue ngga tau kabar Lo gimana." Jelas Kinan.

Salsa diam menunggu kelanjutan dari ucapan Kinan tadi.

"Habis itu gue tanya aja deh, emangnya Lo kenapa? Dan Aldo ngasih tau gue kalau Lo lagi berantem sama pacar Lo." Penjelasan itu langsung dipahami dengan jelas oleh Salsa.

Aldo memang selalu begitu. Menanyakan kabar Salsa ke orang terdekatnya agar tau keadaan Salsa ketika sedang tidak baik-baik saja.

"Lo ada hubungan sama Aldo?" Pertanyaan konyol yang keluar dari mulut Salsa itu membuat Kinan melotot. Bisa-bisanya dia beranggapan seperti itu.

"Dih! Ga ada, ga ada! Apaan banget!"

Dari jauh sana ada Satria dan Bianca yang sedang berbincang bersama. Sepertinya mereka berangkat berdua hari ini.

Kinan melihat itu, melihat Satria dan Bianca. Dia mau memberitahu Salsa namun masih ragu. Dia takut temannya akan patah hati jika mengetahui hal tersebut.

"Kenapa Nan?" Salsa melihat keadaan sekitar dan menemukan Satria dan kakak kelasnya itu.

"Lo gapapa kan, Sal?" tanya Kinan khawatir.

"Tenang aja. Hubungan kita emang udah ga sehat, biar makin menjadi aja sekalian. Dengan begitu putusnya bakal logis kan?" Kinan tertegun mendengar jawaban Salsa. Temannya itu sudah lelah dengan hubungan yang sudah ia jalani.

Selama ini konflik dalam hubungan Salsa dan Satria memang selalu sama. Itu membuat Salsa muak.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA PART 5 YA! 🤍

MAAF UPDATENYA SELALU TIDAK MENENTU🥺🙏🏻 AKU SELALU USAHAIIN UNTUK UPDATE SETIAP FREE DAN TIDAK ADA TUGAS LEBIH.

SEMOGA PART KALI INI BISA MENGOBATI RASA KANGEN KALIAN KEPADA SEMUA PARA PEMAIN🤗🤗🤗

SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA ‼️🤍

AYO BERTEMAN SAMA AKU DI INSTAGRAM MAUPUN TWITTER!!,🙆🏻‍♀️🙆🏻‍♀️🙆🏻‍♀️💞💞💞

Instagram: sslaanrr & coretanliaa
Twitter: chendyyliivv
Telegram: coretanliaa16

Pertemuan (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang