“Dari Mark Lee” di depan mata nya sekarang ada bekal kesukaan Yeri yang udah sering di buatin sama Mark. Yeri beralih noleh siapa yang ngasih ini ke dia secara ngga sopan.
Oh, “Mark Lee nya mana?” oknum yang sering di sebut-sebut patner kesayangan Mark Lee itu mengangguk pelan sambil mengunyah makanan di mulut nya. “Tadi sih di ruang make up, lagi ada prepare buat teater”
“ngga tau ya?” Lanjut Mina dengan makanan penuh di mulut nya. Orang di depan nya ini hanya menggeleng pelan, masalah nya akhir-akhir ini mereka sedikit tidak baik.
Salah kan— entah lah siapa yang salah di sini. “habis ini gue mau nyusul bawain baju nya, mau ikut?”
“nggak deh, Lo aja. Titip salam ya?” Suasana hening meliputi kedua nya, yang satu sibuk dengan pikirannya, yang satu lagi mencoba tenang walaupun hati nya sedang marah.
Munafik kalau Mina tidak marah. Mark Lee sudah cerita dari a sampai z dan di belum tau siapa yang salah di antara mereka. Persetan, memang nya Mina siapa?!
“bekal nya ngga di bawa?” kalimat itu keluar dengan tenang nya dari bibir Mina yang masih sibuk dengan makanan nya. Yeri noleh dan senyum kecil sambil meluk bekal dari Mark Lee .
“gue nggak ngerti lagi..” Lirih gadis dengan marga Kang itu.
[.]
“Lee! Can u hear me?! Gue di sini anjir!! Sok laku banget heran..”
“HEI CANADIAN BOY! GUE DI SINI!” Presetan dengan tatapan risih orang sekeliling nya, Mina menerobos lautan manusia dengan paksa.
Bugh
“m-maaf — Yer, kenapa?!” dentuman suara musik pengiring menuliskan pendengaran setiap orang yang ada di lapangan. Yeri menggeleng pelan.
Mina tau, Yeri pasti habis nangis. Tapi nggak tau karena apa. “Kenapa?!”
“Yer kena—”
“come here kang! Gue bentar lagi ganti kostum”
Mina yang bingung sama situasi ini cuma bisa ngumpat dalam hati. “cepet ! Kenapa lama banget jalan nya” saking susah nya jalan, Mark sampe narik pergelangan tangan Mina buat masuk ke gedung make up teater.
Yeri..
“kamu boleh kok cari yang lain, tapi aku akan coba tetap sayang sama kamu” —Baby Lion.
[.]
“hingga kapan pun” suara riuh tepuk tangan di teater itu menggema di seluruh penjuru kampus. Si lakon teater tahunan kali ini Mark dan kakak tingkat nya, Rose.
Yeri, yang berdiri nggak jauh dari panggung menatap lemah ke arah Mark Lee yang lagi sibuk foto-foto sama lakon teater lain nya.
Pandangan nya merendah, kenapa harus gini? Kenapa dia egois nggak mikirin kedepan nya gimana? Kenapa Mark setenang itu waktu tau Yeri Deket sama yang lain?
“Mungkin kamu nggak akan tau, siapa aja yang nyebut nama mu di dalam doa nya Yer..”
“mau nya nyanyi sebentar boleh ya? Sumbangan lagu satu aja..” Riuh Suara itu nggak bikin pandangan Yeri naik dan ngeliat siapa yang ada di panggung teater sekarang.
Padahal, dalam hati Mark Lee lagi teriak manggil nama Yeri. Setulus itu..
Tapi kenapa jadi begini ?Well, I wish that you would call me right now
So that I could get through to you somehow
But I guess it's safe to say, baby
Safe to say that I'm officially missin' youOoh, can't nobody do it like you
Said every little thing you do, hey, baby
Said it stays on my mindAnd I, I'm officially
Mark Lee dengan gitar di pelukan nya menatap lurus ke arah bola mata Yeri. Mark pengen lari dan meluk Yeri, pengen bilang maaf karena udah biarin dia sendirian.Tapi— mungkin Mark boleh mempertahankan ego nya sekarang supaya Yeri sadar sama apa yang dia lakuin sama hubungan mereka.
“and i , i officially missing u ..”
kenapa aku merasa ini pas
banget, malam Minggu ya ..
hari bf internasional /hikd/tapi Mark.. lv u 💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend [revision]
Fanfiction﹟marklee ˒ dia sang tuan rumah yang sudah menetap lama. © 𝐃 𝐀 𝐑 𝐀 published