Le Père - 6

1.1K 152 9
                                    

thankyou all for your comments on the previous part, i don't know that there's many of you waiting for this storyy, i'm touched🥺🥺
I appreciate every single of your comments, I'll forever be grateful for it. XO❤️

***

Waktu menunjukkan pukul 3 pagi tapi suasana di depan sebuah ruang rawat VIP di Rumah Sakit berada di pusat kota Seoul itu tampak sedikit ramai.

Beberapa orang tampak berdiri dan terlihat cemas memandang ke arah pintu ruang rawat tersebut, tangan mereka menyatu didepan dada, berdoa dalam hati semoga orang yang paling mereka kasihi di dalam sana baik-baik saja.

Beberapa dokter dan perawat juga terlihat silih berganti keluar masuk dari ruang tersebut.

Seorang dokter tampak berjalan keluar dari ruang rawat VIP itu dan membuat orang-orang yang berkumpul di depan ruang rawat itu segera mendekatinya.
"Dokter, bagaimana keadaan suami saya ?"

"Dia masih bersama kita, kurasa karena doa kalian semua" jawab sang Dokter tersenyum menenangkan.

"oh terima kasih Tuhan!" Mereka serentak mendesah lega begitu mendengar jawaban sang Dokter.

"Eomma!!" Kim Jungah sedikit berteriak dan dengan sigap menangkap lengan Ibunya ketika ia melihat Ibunya yang sedikit oleng setelah mendengar perkataan Dokter.

"Jungah-yah, Appa baik-baik saja, dia masih bersama kita" racau sang Ibu sembari menatap Jungah dengan berlinang air mata.

"Iya Eomma, Appa pasti akan baik-baik saja" balas Kim Jungah dengan suara seraknya, berusaha menahan tangis, lalu menarik Ibunya ke dalam pelukannya.

Kim Jungah yang baru datang beberapa saat lalu untuk mengunjungi Ayahnya agar bisa bergantian dengan adiknya yang ia ketahui baru menyelesaikan syuting dramanya sore tadi tampak terkejut melihat adik dan Ibunya yang sedang menangis di depan pintu rawat Ayahnya. 

Di sela pelukannya, Kim Jungah melihat adiknya yang berdiri diam tidak jauh darinya, memandangnya yang sedang memeluk Ibunya yang menangis, matanya juga tampak ikut berkaca-kaca, namun ia tidak menangis.

"Jongin-ah" Kim Jungah memanggil adiknya itu tanpa suara, menyuruhnya mendekat.

"gwencana*.. Appa baik-baik saja" ujar Jungah setelah adiknya mendekat lalu menepuk pundaknya menenangkan.

Sang adik terlihat menahan nafasnya mendengar perkataan kakaknya, berusaha keras agar air matanya tidak jatuh lagi, ia lalu mengangguk dan tersenyum, menunjukkan bahwa ia baik-baik saja dan mengerti pada kakaknya.

"Ayo kita duduk, Eomma" Kim Jungah menguraikan pelukannya pada Ibunya lalu menuntunnya untuk duduk di kursi yang tersedia di depan ruang rawat Ayahnya itu.

Mereka bertiga duduk dengan tenang di kursi itu, tidak ada yang bersuara, walaupun mereka sudah sedikit tenang karena perkataan dokter tadi, rasa cemas tetap saja masih menghantui mereka.

"Eomma!" suara seseorang membuat ketiganya otomatis menoleh ke arah datangnya suara, tampak sepasang suami istri yang baru keluar dari lift tidak jauh dari tempat mereka duduk.

"Eonni!" Kim Jungah segera berdiri untuk menyambut kakaknya itu dan memeluknya.

"Jongin-ah, bagaimana Abeonim*?" Suami dari kakak tertua Kai itu berjalan mendekat pada Kai.

"Eoh Hyung, Appa baik-baik saja, Dokter berhasil mengatasinya dengan baik"

"Oh syukurlah, aku sangat terkejut begitu Soojung datang membawa pulang Raeon dan Rahee dan mengatakan bahwa Abeonim tiba-tiba tidak sadarkan diri"

ABOUT US (KAI KRYSTAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang