Kamu segala itu,
Selamat malam. Ah, ngomong-ngomong, sepertinya aku tidak akan pernah bisa berhenti untuk tidak mengingatmu ketika malam tiba. Entah, aku sendiri tidak paham mengapa aku gemar sekali mengucapkan selamat malam untukmu. Aku ingin memberitahumu sesuatu, jadi belakangan ini banyak yang memuji tulisan-tulisan singkatku, mereka berdecak kagum kala suaraku mengudara melukiskan kata-kata indah yang beragam tema itu. Lalu mereka bertanya, eh kok bisa sih? Kok keren banget sih?, hahahaha, awalnya aku menganggap aku ini memanglah sekeren, se-art, dan se-seni itu. Tapi, serius, itu tidak sepenuhnya benar. Kemarin malam, aku membaca ulang semua tulisan-tulisanku, mendengarkan podcast-podcast yang kusuarakan itu, dan plak!! Aku tertampar. Itu kamu! Itu semua tentang kamu, kita. Ya, masih tentangmu. Ini pengakuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELUM BERHENTI
PoetryDearest, hariku belum berhenti meskipun kita sudah usai. Kini aku paham jika akhir adalah juga awal yang baru. Aku semakin terdewasakan oleh jebakan kenangan yang enggan ku lupakan. Terimakasih telah pernah menjadi tokoh yang berperan penting di kis...