Rahang Cellio mengeras terlihat dari urat urat lehernya yang mulai muncul, menandakan amarah nya sudah memuncak.Cellio vsudah menduga jika Sena akan terlibat kedalam masalahnya dan Galang dan juga Sena akan tau apa yang terjadi pada Cellio, sekarang terbukti bahwa cowok itu menyekap Sena.
Cowok yang kini masih memakai seragam sekolah itu mengacak rambut nya frustrasi, dia benar-benar bingung, jujur Sena tidak ada sangkut pautnya dengan Nagaswara.
Bahkan Nagaswara tidak kenal kepada Sena tapi bagaimana Cellio harus membubarkan Nagaswara untuk menyelamatkan Sena, seperti syarat yang diberikan Galang kepadanya.
Cellio bingung, mana yang dia akan pilih, sahabat yang menemani dia sebelum Cellio mengenal teman temannya itu atau Nagaswara yang sudah membuat nya menjadi seberani ini?
Saat ini Cellio benar benar frustasi memikirkan hal itu.
"Gimana? Apa lo bisa ngelakuin hal kecil itu?" suara Galang dari seberang telepon membuat Cellio mendongkak, dia lupa jika dia belum mematikan sambungan telepon dia dan Galang.
"Jangan harap gue akan diam ya, gue bakal lakuin apapun kecuali ngebubarin Nagaswara," Cellio mematikan ponselnya lalu melemparkan dengan sembarangan.
Frustrasi dan kalut yang kini sedang Cellio rasakan, dia harus menyelamatkan Sena tapi bagaimana?
Jika dia bisa menyelamatkan Sena, lalu bagaimana dengan Nagaswara?
Tapi jika Cellii memilih Nagaswara, maka Cellio tidak bisa berharap banyak pada keselamatan Sena.
Karena Sena sudah berada di tangan Galang, maka dia akan melakukan apapun.
Galang tidak akan berfikir lagi jika emosi nya sudah meluap, bisa saja membuat Sena dan Cellio sulit atau bahkan tidak akan bertemu lagi.
******
"LEPASIN GUE, GUE MAU PULANG! GALANG LEPASIN GUE," teriak Sena.
Suaranya hampir habis karena sedari tadi dia terus berteriak meminta dilepaskan namun hasilnya nihil tak ada satu pun yang melepaskan nya. Untuk melirik Sena pun mereka tidak mau, apalagi disuruh untuk melepaskan dia.
Galang yang sedang bermain game bersama Rizaldy dan Haikal langsung mendongkak menatap Sena dengan tatapan sulit diartikan.
Cewek satu ini sangat berisik, membuat semua orang yang berada di ruangan ini merasa sangat terganggu.
Cowok berbandana itu berjalan mendekat kearah Sena, ditangannya Galang mengenggam sebuah pisau kecil.
Sena semakin ketakutan saat melihat itu, Rizaldy dan Haikal yang sedang bermain game online yang mematikannya--mereka takut jika Galang akan melakukan hal yang tidak-tidak kepada cewek yang tidak mereka ketahui.
"Lo, lo ma-u nga-pain?Gal, jangan macem-macem," ucap Sena dengan terbata tubuhnya sangat bergetar.
"Gue bakal ngelakuin apapun itu bukan urusan lo, itu hak gue, ini markas gue, gue bebas ngelakuin apa aja yang gue mau " balas Galang dengan nada sombong dan meremehkan. Dia semakin mendekat kearah tubuh Sena yang masih terikat oleh tali tambang.
"Termasuk nyakitin lo, sampai mulut lo itu gabisa ngomong lagi,"
"GALANG!!!" teriak Sena.
Tubuhnya terasa panas. Jarak Sena dan Galang hanya beberapa senti bahkan Galang dengan kurang ajarnya menaruh dagunya dibahu Sena.
Mungkin saat ini tubuh Sena dan Galang menempel, tidak ada jarak lagi diantara mereka.
"Lo tau, sebenarnya gue mau liat pahlawan kesiangan lo itu datang kesini nyelamatin lo tapi karena gue enggak tega sama lo jadi gue akan bawa lo ke apartemen gue untuk malam ini," bisik Galang mengelitiki ceruk leher Sena. Nafas cowok itu sangatlah memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magenta ; Sena untuk Galang
Novela JuvenilBeragam bukan berarti berbeda. Berwarna bukan tak sama. Kita bersatu karena perasaan bukan kita tak sama. Karena memang manik-manik tasbih ku berbeda dengan manik-manik rosario mu. LDR terjauh itu, saat Assalamualaikum dibalas dengan Shalom. Cint...