Namanya juga Kiya, dia tidak mau dibilang pengecut oleh temannya di dunia nyata maupun di dunia maya.
~Prolog~"Assalamualaikum Maaahhh??"
Salam Ayah Kiya dari balik pintu."Mamaahhhh?? Teh Kiyaaa?"
Teriak Liara yang tak mau kalah dengan suara Ayahnya."Pada kemana sih Yah?" Tanya polos dari Liara.
"Gak tau Ayah juga."
"Ayah sih kelamaan rapat, jadi pada pergi deh." Celoteh Liara yang kesal dengan Ayahnya, karena dia harus menunggu Ayahnya rapat sebelum pulang kurang lebih satu jam Liara dibuat badmood oleh Ayahnya.
"Iyaaa tungguuuu..." Suara Ibu yang sedari tadi masih sibuk dengan dagangannya.
"Nah itu Mamah nyaut."
"Waalaikumsallam, eh kok jam segini baru pulang Yah?"
"Iya tadi rapat dulu, Mamah udah siapin makan siang kan?"
"Ud..." Sebelum Ibu menjawab pertanyaan Ayah, Liara lari cepat menuju meja makan karena sudah kelewat lapar.
"Aku lapeeeerrr!!" Teriak Liara menuju meja makan sambil memegang perutnya yang keroncongan karena kelaparan.
"Aduh itu anak, udah Yah. Kalo Ayah mau makan, yuk kita makan bareng?" Tawaran Ibu diterima baik oleh Ayah.
"Iya Mah, Ayah juga udah laper nih. Ayo Mah kita masuk." Ajak Ayah.
"Yeeaayyy sayur asem, lauk asin sama sambeeell!!" Teriak Liara kegirangan karena menu makan pagi dan siang kali ini adalah makanan favorit nya.
"Kiya dimana Mah?" Tanya Ayah sambil menyimpan tas yang kini akan disimpan Ibu.
"Kiya di kamar Yah, tadi Mamah liat ada Ova dan ngerajain PR bareng katanya."
"Ohhh, udah makan belum dia?"
"Udah kok Yah, malahan bala-bala jagung sama kroket dia bawa ke kamar. Padahal sebelumnya Mamah kasih dia cemilan donat 3."
"Mungkin bala-bala sama kroketnya mereka makan bareng-bareng kali Mah, ya lumayan sambil ngerjain tugas sambil ngemil juga. Kan mumet juga kalo terlalu fokus sama tugas."
"Iya sih Yah bener, ya udah Mamah simpen tas Ayah dulu yah ke kamar?"
"Makasih Mah,"
"Iya Yah."
Liara dan Ayah sangat semangat sekali makan, apalagi dengan menu favorit mereka kali ini.
Kiya dan Ova sibuk dengan tugas-tugas mereka, satu persatu tugas telah mereka selesaikan dengan bekerja sama. Waktu menunjukkan pukul 15.42, waktunya Ova membereskan semua bukunya dan bersiap pulang.
"Ya gue balik ya? Udah kelewat asar nih, nanti Mamah gue ngomel-ngomel lagi." membereskan buku-bukunya.
"Ya udah, gue anter ke depan yah?"
"Yuk!"
"Eh Ayah, tumben jam segini baru pulang?" Tanya Kiya kepada Ayahnya yang sedang sibuk dengan laptopnya di ruang tamu.
"Iya Ya, tadi Ayah rapat dulu."
"Iya nih teh, gara-gara Ayah aku sampe kelaperan coba!" Liara mengadu manja kepada kakaknya seakan ingin dibela.
"Ya ampuuuun kasian adik teteh," jawab Kiya tak kalah manja dengan adiknya itu. "Udah ah jangan lebay gitu." Lanjutnya.
"Eh Om, Ova pamit pulang dulu yah?"
"Buru-buru banget Va, gak makan dulu? Udah makan belum? Kalo belum makan dulu gih sana." Tawaran dari Ayah
"Apaan? Ova udah makan 3 bala-bala sama 5 kroket loh Yah."
"Ah yang bener Va?" Tanya Ayah yang kaget mendengar pernyataan Kiya.
"Hehehe... Iya Om." Jawab Ova tersipu malu.
Tanpa basa-basi panjang lebar akhirnya Kiya mengantar Ova sampai ke depan dan Ova akhirnya pulang dengan tugas yang sudah selesai. Kini saatnya Kiya ke dapur dan membantu Ibunya membuat adonan donat untuk Ibu dagang kan di pasar.
"Maaahhh?? Belum beres juga bikin donatnya?" Tanya Kiya menghampiri Ibunya ke dapur.
"Iya Ya, kamu mau bantuin?"
Tapi, yang namanya Kiya susah sekali jauh dari gadget nya, Kiya berfikir untuk mabar dulu dengan teman-teman online nya. Takut dikira pengecut katanya.
"Maaa... Mah," Kiya baru saja ingat dengan teman-teman online nya yang sedari tadi mengajak dia mabar. "Oh iya Mah, aku lupa. Buku-buku belum aku beresin Mah," lanjutnya.
"Ya udah kamu beresin aja dulu buku-bukunya, nanti Ayah kamu marah lohh."
"Dadah Mamaaahh." Kiya berlalu pergi.
Muluuusss!!! Kiya akhirnya bisa beralasan kepada Ibunya, dia tidak sabar membalas dendam kepada teman-teman online nya yang kemarin mengejek dia di grup WhatsApp khusus game online nya itu (MABAR KUYY!!) nama grup yang cukup aneh. Anggota grup berhasil membuat Kiya kalah dengan pertarungan kedua dengan teman-teman online nya itu.
Apalagi teman-teman online Kiya itu dari berbagai daerah dan berbagai macam usia. Ada yang masih SMP, SMA/SMK, bahkan anak kuliahan dan Sekolah Dasar pun juga masuk ke dalam grup WhatsApp nya dengan yang lainnya.
"Kali ini gue harus menang! Masa seorang Kiya kalah, Pokoknya gue harus jadi Queen di Mabar kali ini!" Kiya mengatur posisi duduknya di kasur agar lebih menikmati permainannya itu.
Author : Gak ada salahnya dong hobi terus kita latih, lumayan buat obat gabut lah yaa.. Kan idah banyak game menghasilkan. Tapi sebelum ngelatih hobi kerjain dulu tugas oke bro!?
KAMU SEDANG MEMBACA
PEDANG PORA
RomanceIni tentang sebuah mimpi. Mimpi yang sangat besar, mungkin ini aneh bagi mereka yang tidak mau bermimpi besar. Pernikahan dengan tema "Pedang Pora" adalah impian ku dari kecil, awal melihat Dia. Dia yang hanya ku lihat di layar kaca yang gagah denga...